Foto : Bintoro (Humas Jateng)
Foto : Bintoro (Humas Jateng)
SEMARANG - Dalam 100 hari kerja Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., dan Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin Maimoen, sudah banyak kebijakan dan program yang dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Dari total 136 program yang dijanjikan selama kampanye, sebanyak 38 program atau sebesar 28% di antaranya telah terlaksana, 73 program atau sebanyak 54% program sudah teranggarkan pada tahun 2025, dan sisanya masih dalam proses perencanaan.
Ada sejumlah kebijakan dan program yang menonjol dari kepemimpinan Gubernur-Wagub Jateng. Pertama, dikembalikannya status internasional Bandara Ahmad Yani Kota Semarang dan Bandara Adi Soemarmo Solo. Bandara A. Yani untuk pelayanan penumpang dan Adi Soemarmo khusus untuk pelayanan ibadah haji dan umroh.
Kedua, program Dokter Spesialis Keliling (Speling). Program ini memberikan pelayanan kesehatan di balai desa yang dekat dengan rumah-rumah warga. Layanan yang diberikan mulai dari cek hipertensi, diabetes, TBC, kanker serviks, gangguan pengelihatan, pendengaran, jiwa, dan lain sebagainya. Para warga hanya perlu membawa KTP, dan layanan kesehatan bisa didapatkan tanpa dipungut biaya.
Penyelenggaraan Speling ini juga mendukung progam Cek Kesehatan Gratis (CKG) dari pemerintah pusat, yang jangkauannya di Jateng sudah mencapai 2,3 juta orang atau tertinggi dibandingkan dengan provinsi lain.
Ketiga, Pemerintah Provinsi Jateng tahun ini juga sedang menyelenggarakan program Sekolah Kemitraan dengan SMA/SMK swasta di wilayahnya. Melalui program ini, Pemprov membuka lebar akses pendidikan gratis bagi siswa miskin di Jateng.
Setidaknya ada 139 sekolah swasta (56 SMA dan 83 SMK) di seluruh Jateng yang bermitra untuk menambah daya tampung peserta didik melalui Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB). Ratusan sekolah itu mampu menampung sebanyak 5.040 siswa, yang biaya pendidikannya akan ditanggung oleh Pemprov Jateng.
Keempat, program desalinasi yang dapat mengolah air payau menjadi air tawar layak minum. program ini sudah diterapkan di Rumah Susun Slamaran Kota Pekalongan. Air olahan yang dihasilkan oleh mesin desalinasi bisa memberikan manfaat bagi 250 keluarga atau 1.000 orang.
Kelima, program Pesantren Obah. Perkembangan pesantren ke depannya diupayakan tidak hanya kuat dari sisi agama, tetapi juga memberikan dampak signifikan untuk kesejahteraan masyarakat, dengan adanya penguatan karakter dan peningkatan ekonomi.
Keenam, diterbitkannya Surat Keputusan (SK) Gubernur Nomor 100.3.3.1/124 Tahun 2025 tentang Penurunan Tarif Angkutan Aglomerasi Perkotaan Trans Jateng sebesar Rp1.000. Tarif ini bisa dimanfaatkan oleh para pelajar, veteran, buruh, lanjut usia, dan penyandang disabilitas.
Ketujuh, dibentuknya Koperasi Buruh pada saat peringatan May Day 2025. Barang atau bahan yang dijual di koperasi adalah barang/bahan kebutuhan sehari-hari para buruh. Semua bahan yang dijual akan dibeli langsung dari produsen atau tanpa perantara, sehingga harga jualnya bisa lebih terjangkau.
Kedelapan, adanya Kartu Zilenial yang diberikan kepada bagi pemuda berusia 16-30 tahun untuk mewadahi mereka dalam mengembangkan potensi diri. Program ini diperuntukkan sebagai sarana untuk mendukung pengembangan diri di bidang kewirausahaan, keterampilan, teknologi digital, dan komunitas.
Sembilan, Kecamatan Berdaya. Melalui program tersebut, seluruh kecamatan di 35 Kabupaten/Kota di Jateng dijadikan sebagai pusat kemajuan ekonomi dan kreativitas warga. Tak hanya itu, kecamatan juga menjadi wadah pemberdayaan masyarakat, serta menjadi pusat perlindungan perempuan, anak, penyandang disabilitas, dan anak-anak muda potensial.
Gubernur mengatakan, Kecamatan Berdaya dinilai efektif untuk membangun daerah. Sebab, kecamatan merupakan perpanjangan tangan dari pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota. Maka dari itu, program ini diharapkan bisa menyentuh langsung 8.563 desa/kelurahan yang ada di Jateng.
Sepuluh, Gubernur dan Wagub membentuk berbagai forum untuk kerja kolaboratif antara Pemprov Jateng bersama stakeholder tekait, di antaranya Forum Rektor, Forum Senayan (berisi anggota DPR RI asal Jateng), Forum Berlian (DPRD Jateng), hingga himpunan pengusaha.
Misalnya dalam Forum Rektor, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berkolaborasi dengan 44 perguruan tinggi di wilayahnya, untuk mempercepat capaian berbagai program yang dicanangkan. Sebanyak 29 program disediakan dalam kerja sama yang dimulai pada tahun 2025 hingga 2029.
Program-program itu, di antaranya penurunan angka stunting; pendampingan usaha mikro, kecil, dan menengah; pendampingan desa wisata; penguatan wawasan kebangsaan dan pendidikan moderasi beragama; pelatihan konten kreator untuk desa wisata; serta program lainnya.
Sementara itu, sejumlah program yang sudah siap dilaksanakan dan teranggarkan pada tahun 2025, di antaranya peningkatan kesejahteraan atlet-pelatih dan manajemen olahraga, upaya untuk mendorong pengembangan SMA/SMK unggul di setiap kecamatan, mendukung Jawa Tengah bebas peredaran narkoba, dan lainnya.
SEMARANG - Dalam 100 hari kerja Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., dan Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin Maimoen, sudah banyak kebijakan dan program yang dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Dari total 136 program yang dijanjikan selama kampanye, sebanyak 38 program atau sebesar 28% di antaranya telah terlaksana, 73 program atau sebanyak 54% program sudah teranggarkan pada tahun 2025, dan sisanya masih dalam proses perencanaan.
Ada sejumlah kebijakan dan program yang menonjol dari kepemimpinan Gubernur-Wagub Jateng. Pertama, dikembalikannya status internasional Bandara Ahmad Yani Kota Semarang dan Bandara Adi Soemarmo Solo. Bandara A. Yani untuk pelayanan penumpang dan Adi Soemarmo khusus untuk pelayanan ibadah haji dan umroh.
Kedua, program Dokter Spesialis Keliling (Speling). Program ini memberikan pelayanan kesehatan di balai desa yang dekat dengan rumah-rumah warga. Layanan yang diberikan mulai dari cek hipertensi, diabetes, TBC, kanker serviks, gangguan pengelihatan, pendengaran, jiwa, dan lain sebagainya. Para warga hanya perlu membawa KTP, dan layanan kesehatan bisa didapatkan tanpa dipungut biaya.
Penyelenggaraan Speling ini juga mendukung progam Cek Kesehatan Gratis (CKG) dari pemerintah pusat, yang jangkauannya di Jateng sudah mencapai 2,3 juta orang atau tertinggi dibandingkan dengan provinsi lain.
Ketiga, Pemerintah Provinsi Jateng tahun ini juga sedang menyelenggarakan program Sekolah Kemitraan dengan SMA/SMK swasta di wilayahnya. Melalui program ini, Pemprov membuka lebar akses pendidikan gratis bagi siswa miskin di Jateng.
Setidaknya ada 139 sekolah swasta (56 SMA dan 83 SMK) di seluruh Jateng yang bermitra untuk menambah daya tampung peserta didik melalui Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB). Ratusan sekolah itu mampu menampung sebanyak 5.040 siswa, yang biaya pendidikannya akan ditanggung oleh Pemprov Jateng.
Keempat, program desalinasi yang dapat mengolah air payau menjadi air tawar layak minum. program ini sudah diterapkan di Rumah Susun Slamaran Kota Pekalongan. Air olahan yang dihasilkan oleh mesin desalinasi bisa memberikan manfaat bagi 250 keluarga atau 1.000 orang.
Kelima, program Pesantren Obah. Perkembangan pesantren ke depannya diupayakan tidak hanya kuat dari sisi agama, tetapi juga memberikan dampak signifikan untuk kesejahteraan masyarakat, dengan adanya penguatan karakter dan peningkatan ekonomi.
Keenam, diterbitkannya Surat Keputusan (SK) Gubernur Nomor 100.3.3.1/124 Tahun 2025 tentang Penurunan Tarif Angkutan Aglomerasi Perkotaan Trans Jateng sebesar Rp1.000. Tarif ini bisa dimanfaatkan oleh para pelajar, veteran, buruh, lanjut usia, dan penyandang disabilitas.
Ketujuh, dibentuknya Koperasi Buruh pada saat peringatan May Day 2025. Barang atau bahan yang dijual di koperasi adalah barang/bahan kebutuhan sehari-hari para buruh. Semua bahan yang dijual akan dibeli langsung dari produsen atau tanpa perantara, sehingga harga jualnya bisa lebih terjangkau.
Kedelapan, adanya Kartu Zilenial yang diberikan kepada bagi pemuda berusia 16-30 tahun untuk mewadahi mereka dalam mengembangkan potensi diri. Program ini diperuntukkan sebagai sarana untuk mendukung pengembangan diri di bidang kewirausahaan, keterampilan, teknologi digital, dan komunitas.
Sembilan, Kecamatan Berdaya. Melalui program tersebut, seluruh kecamatan di 35 Kabupaten/Kota di Jateng dijadikan sebagai pusat kemajuan ekonomi dan kreativitas warga. Tak hanya itu, kecamatan juga menjadi wadah pemberdayaan masyarakat, serta menjadi pusat perlindungan perempuan, anak, penyandang disabilitas, dan anak-anak muda potensial.
Gubernur mengatakan, Kecamatan Berdaya dinilai efektif untuk membangun daerah. Sebab, kecamatan merupakan perpanjangan tangan dari pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota. Maka dari itu, program ini diharapkan bisa menyentuh langsung 8.563 desa/kelurahan yang ada di Jateng.
Sepuluh, Gubernur dan Wagub membentuk berbagai forum untuk kerja kolaboratif antara Pemprov Jateng bersama stakeholder tekait, di antaranya Forum Rektor, Forum Senayan (berisi anggota DPR RI asal Jateng), Forum Berlian (DPRD Jateng), hingga himpunan pengusaha.
Misalnya dalam Forum Rektor, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berkolaborasi dengan 44 perguruan tinggi di wilayahnya, untuk mempercepat capaian berbagai program yang dicanangkan. Sebanyak 29 program disediakan dalam kerja sama yang dimulai pada tahun 2025 hingga 2029.
Program-program itu, di antaranya penurunan angka stunting; pendampingan usaha mikro, kecil, dan menengah; pendampingan desa wisata; penguatan wawasan kebangsaan dan pendidikan moderasi beragama; pelatihan konten kreator untuk desa wisata; serta program lainnya.
Sementara itu, sejumlah program yang sudah siap dilaksanakan dan teranggarkan pada tahun 2025, di antaranya peningkatan kesejahteraan atlet-pelatih dan manajemen olahraga, upaya untuk mendorong pengembangan SMA/SMK unggul di setiap kecamatan, mendukung Jawa Tengah bebas peredaran narkoba, dan lainnya.
Berita Terbaru