Follow Us :              

Beda Tak Masalah, Yang Penting Rukun

  14 July 2018  |   21:00:00  |   dibaca : 454 
Kategori :
Bagikan :


Beda Tak Masalah, Yang Penting Rukun

14 July 2018 | 21:00:00 | dibaca : 454
Kategori :
Bagikan :

Foto : (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : (Humas Jateng)

SRAGEN - Jalan Desa Gondang, Sragen bagaikan lautan manusia, Sabtu malam (14/7/2018). Ribuan warga berbondong-bondong mengikuti "Khataman Al-Quran dan Haul Pondok Pesantren An-Najah". Mereka bahkan rela duduk berdesak-desakan di jalan untuk dapat menyaksikan langsung Presiden RI Ir H Joko Widodo yang hadir sebagai tamu kehormatan.

Pada acara tersebut, Presiden Joko Widodo menegaskan, Indonesia adalah negara besar yang memiliki jumlah penduduk muslim terbesar di dunia. Penduduk Indonesia saat ini mencapai 263 juta jiwa, mewakili 714 suku yang beragam.

"Inilah anugerah yang diberikan Allah SWT kepada bangsa Indonesia. Memang kita diberi anugerah Allah SWT yang berbeda-beda suku, agama, adat dan tradisi," tegasnya.

Presiden menambahkan, persatuan, persaudaraan, dan kerukunan adalah aset terbesar bangsa yang wajib dijaga. Pihaknya berpesan kepada warga agar pesta demokrasi yang rutin diselenggarakan tiap lima tahunan tidak menjadi pemicu kerenggangan di antara mereka. Perbedaan pilihan saat pesta demokrasi harus disikapi secara dewasa.

"Saya titip, jangan sampai karena pemilihan bupati, pemilihan wali kota, pemilihan gubernur, pemilihan pilpres kita menjadi tidak saling sapa antar teman, tetangga, bahkan kampung. Beda nggak apa-apa, yang penting tetap rukun. Inilah kedewasaan kita dalam berpolitik. Jangan mau dikompor-kompori," pesannya.

Presiden mengatakan, persatuan harus senantiasa dijaga terlebih saat ini Indonesia dihadapkan pada berbagai tantangan global yang semakin kompleks. Seperti radikalisme hingga revolusi industri. Presiden juga meminta warga untuk tidak mudah mencemooh orang lain dan menyampaikan berita yang tidak benar (hoax). Warga hendaknya saling menghormati dan berpikir positif.

"Tantangan besar kita sekarang banyak sekali. Perang dagang, radikalisme, revolusi industri. Kita harus bersatu untuk memenangkan kompetisi itu," pungkasnya.

Kehadiran Presiden RI Ir H Joko Widodo juga didampingi Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP dan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Dr Ir Sri Puryono KS MP serta pejabat lainnya.

(Arifa/Puji/Humas Jateng)

 

Baca jugaAmalkan Al Quran, Bentuk Mental dan Spiritual yang Kuat


Bagikan :

SRAGEN - Jalan Desa Gondang, Sragen bagaikan lautan manusia, Sabtu malam (14/7/2018). Ribuan warga berbondong-bondong mengikuti "Khataman Al-Quran dan Haul Pondok Pesantren An-Najah". Mereka bahkan rela duduk berdesak-desakan di jalan untuk dapat menyaksikan langsung Presiden RI Ir H Joko Widodo yang hadir sebagai tamu kehormatan.

Pada acara tersebut, Presiden Joko Widodo menegaskan, Indonesia adalah negara besar yang memiliki jumlah penduduk muslim terbesar di dunia. Penduduk Indonesia saat ini mencapai 263 juta jiwa, mewakili 714 suku yang beragam.

"Inilah anugerah yang diberikan Allah SWT kepada bangsa Indonesia. Memang kita diberi anugerah Allah SWT yang berbeda-beda suku, agama, adat dan tradisi," tegasnya.

Presiden menambahkan, persatuan, persaudaraan, dan kerukunan adalah aset terbesar bangsa yang wajib dijaga. Pihaknya berpesan kepada warga agar pesta demokrasi yang rutin diselenggarakan tiap lima tahunan tidak menjadi pemicu kerenggangan di antara mereka. Perbedaan pilihan saat pesta demokrasi harus disikapi secara dewasa.

"Saya titip, jangan sampai karena pemilihan bupati, pemilihan wali kota, pemilihan gubernur, pemilihan pilpres kita menjadi tidak saling sapa antar teman, tetangga, bahkan kampung. Beda nggak apa-apa, yang penting tetap rukun. Inilah kedewasaan kita dalam berpolitik. Jangan mau dikompor-kompori," pesannya.

Presiden mengatakan, persatuan harus senantiasa dijaga terlebih saat ini Indonesia dihadapkan pada berbagai tantangan global yang semakin kompleks. Seperti radikalisme hingga revolusi industri. Presiden juga meminta warga untuk tidak mudah mencemooh orang lain dan menyampaikan berita yang tidak benar (hoax). Warga hendaknya saling menghormati dan berpikir positif.

"Tantangan besar kita sekarang banyak sekali. Perang dagang, radikalisme, revolusi industri. Kita harus bersatu untuk memenangkan kompetisi itu," pungkasnya.

Kehadiran Presiden RI Ir H Joko Widodo juga didampingi Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP dan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Dr Ir Sri Puryono KS MP serta pejabat lainnya.

(Arifa/Puji/Humas Jateng)

 

Baca jugaAmalkan Al Quran, Bentuk Mental dan Spiritual yang Kuat


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu