Follow Us :              

Jadi Duta HeForShe, Ganjar Akan Wujudkan Kesetaraan Gender di Jateng

  26 December 2018  |   07:00:00  |   dibaca : 599 
Kategori :
Bagikan :


Jadi Duta HeForShe, Ganjar Akan Wujudkan Kesetaraan Gender di Jateng

26 December 2018 | 07:00:00 | dibaca : 599
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo didaulat menjadi duta HeForShe, sebuah gerakan kampanye solidaritas untuk mencapai kesejahteraan gender oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, belum lama ini. Dengan begitu, maka Ganjar menjadi salah satu agen resmi gerakan yang diinisiasi oleh UN Women, entitas Perserikatan Bangsa-Bangsa yang bekerja untuk memberdayakan perempuan dan anak.

Selain kepada Ganjar, Presiden Jokowi juga menyematkan pin duta HeForShe kepada Gubernur Jabar, Ridwan Kamil dan Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo.

Tugas dan tanggungjawab sebagai duta HeForShe tersebut diterima dengan senang oleh Ganjar Pranowo. Ia mengatakan akan berjuang keras untuk mendorong kesetaraan terjadi, khususnya di Jawa Tengah dan di Indonesia.

Sejumlah kegiatan terhadap upaya mendorong kesetaraan itu sudah dilakukan Politisi PDI Perjuangan itu. Misalnya upaya mendorong keterlibatan perempuan sebanyak 30 persen dalam pengambilan kebijakan.

"Jateng sih belum sampai 30 persen keterlibatan perempuan dalam pengambilan kebijakan, namun terus kita dorong dan sudah berjalan sesuai target," kata Ganjar ditemui usai memimpin upacara peringatan Hari Ibu di Halaman Kantor Gubernur Jateng, Jl Pahlawan Kota Semarang, Rabu (26/12/2018).

Diterangkan Ganjar, saat ini Pemprov Jateng memberikan peluang besar kepada kaum perempuan untuk dapat berperan dan mengekspresikan kekuatan dan kemampuannya dalam pemerintahan.

"Sekarang, dalam seleksi umum, misalnya lelang jabatan atau promosi terbuka, kalau saya memilih ada dua peserta yakni cowok dan cewek dengan hasilnya sama, saya pilih cewek. Ini salah satu contoh bagaimana kesetaraan dalam jabatan publik di Jateng sudah kita mulai," terangnya.

Tak hanya di sektor pemerintahan, Ganjar juga mengatakan jika selama ini Pemprov Jateng dengan sejumlah kebijakannya memang fokus pada pemberdayaan perempuan dan anak. Misalnya program 5NG yakni Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng yang berhasil menurunkan angka kematian ibu melahirkan dan bayi di Jawa Tengah hingga 14 persen pertahun sejak diluncurkan pada 2016 lalu.

"Upaya-upaya perhatian dan tindakan khusus bagi perempuan dan anak di Jateng sudah kami laksanakan. Misalnya mencegah kekerasan dalam rumah tangga, mengurangi angka kematian ibu melahirkan dan bayi, memperbaiki gizi anak, memberikan perhatian pada kondisi kesehatan perempuan seperti IVA tes, mendorong pemberdayaan sisi ekonomi dan lain sebagainya," terangnya.

Sejumlah upaya itu lanjut Ganjar akan terus ditingkatkan melalui sejumlah kebijakan-kebijakan yang akan diambil Pemprov Jateng selama lima tahun ke depan.

"Sekarang gerakan ini akan terus kami internalisasikan dalam sistem pemerintahan, agar semua perempuan menjadi mengerti dan mendapatkan haknya. Setelah kebijakan ada, maka tinggal mendorong instansi terkait untuk melakukan tugas dan fungsinya masing-masing," pungkasnya.

(Bowo/Puji/Humas Jateng)

 

Baca juga : Dorong “Awareness” untuk Tekan Persoalan Perempuan dan Anak


Bagikan :

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo didaulat menjadi duta HeForShe, sebuah gerakan kampanye solidaritas untuk mencapai kesejahteraan gender oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, belum lama ini. Dengan begitu, maka Ganjar menjadi salah satu agen resmi gerakan yang diinisiasi oleh UN Women, entitas Perserikatan Bangsa-Bangsa yang bekerja untuk memberdayakan perempuan dan anak.

Selain kepada Ganjar, Presiden Jokowi juga menyematkan pin duta HeForShe kepada Gubernur Jabar, Ridwan Kamil dan Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo.

Tugas dan tanggungjawab sebagai duta HeForShe tersebut diterima dengan senang oleh Ganjar Pranowo. Ia mengatakan akan berjuang keras untuk mendorong kesetaraan terjadi, khususnya di Jawa Tengah dan di Indonesia.

Sejumlah kegiatan terhadap upaya mendorong kesetaraan itu sudah dilakukan Politisi PDI Perjuangan itu. Misalnya upaya mendorong keterlibatan perempuan sebanyak 30 persen dalam pengambilan kebijakan.

"Jateng sih belum sampai 30 persen keterlibatan perempuan dalam pengambilan kebijakan, namun terus kita dorong dan sudah berjalan sesuai target," kata Ganjar ditemui usai memimpin upacara peringatan Hari Ibu di Halaman Kantor Gubernur Jateng, Jl Pahlawan Kota Semarang, Rabu (26/12/2018).

Diterangkan Ganjar, saat ini Pemprov Jateng memberikan peluang besar kepada kaum perempuan untuk dapat berperan dan mengekspresikan kekuatan dan kemampuannya dalam pemerintahan.

"Sekarang, dalam seleksi umum, misalnya lelang jabatan atau promosi terbuka, kalau saya memilih ada dua peserta yakni cowok dan cewek dengan hasilnya sama, saya pilih cewek. Ini salah satu contoh bagaimana kesetaraan dalam jabatan publik di Jateng sudah kita mulai," terangnya.

Tak hanya di sektor pemerintahan, Ganjar juga mengatakan jika selama ini Pemprov Jateng dengan sejumlah kebijakannya memang fokus pada pemberdayaan perempuan dan anak. Misalnya program 5NG yakni Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng yang berhasil menurunkan angka kematian ibu melahirkan dan bayi di Jawa Tengah hingga 14 persen pertahun sejak diluncurkan pada 2016 lalu.

"Upaya-upaya perhatian dan tindakan khusus bagi perempuan dan anak di Jateng sudah kami laksanakan. Misalnya mencegah kekerasan dalam rumah tangga, mengurangi angka kematian ibu melahirkan dan bayi, memperbaiki gizi anak, memberikan perhatian pada kondisi kesehatan perempuan seperti IVA tes, mendorong pemberdayaan sisi ekonomi dan lain sebagainya," terangnya.

Sejumlah upaya itu lanjut Ganjar akan terus ditingkatkan melalui sejumlah kebijakan-kebijakan yang akan diambil Pemprov Jateng selama lima tahun ke depan.

"Sekarang gerakan ini akan terus kami internalisasikan dalam sistem pemerintahan, agar semua perempuan menjadi mengerti dan mendapatkan haknya. Setelah kebijakan ada, maka tinggal mendorong instansi terkait untuk melakukan tugas dan fungsinya masing-masing," pungkasnya.

(Bowo/Puji/Humas Jateng)

 

Baca juga : Dorong “Awareness” untuk Tekan Persoalan Perempuan dan Anak


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu