Follow Us :              

Ganjar Ajak Pelajar dan Mahasiswa Sragen Tinggalkan Cara Jadul

  26 January 2019  |   13:00:00  |   dibaca : 655 
Kategori :
Bagikan :


Ganjar Ajak Pelajar dan Mahasiswa Sragen Tinggalkan Cara Jadul

26 January 2019 | 13:00:00 | dibaca : 655
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SRAGEN - Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengajak pelajar SMA/SMK maupun mahasiswa keluar dari cara berpikir dan bertindak secara konvensional. Apalagi dalam era digital seperti sekarang, cita-cita saat dahulu masih bersekolah belum tentu akan sama dengan yang dijalani di masa depan.

Hal itu Ganjar sampaikan saat menjadi pembicara utama pada kegiatan 8Th Sragen University Expo 2019 di Gedung Sasana Manggala Sukowati Sragen, Sabtu (26/1/2019). Dengan suasana santai, dia meminta seorang mahasiswa Sragen yang memiliki IPK diatas 3,85 untuk maju ke depan menemaninya. "Nama saya Farhan Adi, mahasiswa semester 3 IAIN Salatiga dari FTIK. Cita-cita saya dosen Pendidikan Agama Islam," jawab Farhan, seraya menunjukkan layar gawai berisi nilai IPK-nya kepada Ganjar.

Bak wartawan, giliran Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati yang dikorek Ganjar dihadapan ribuan mahasiswa dan pelajar yang memadati kegiatan bertajuk "Kenali Diri, Gali Potensi" yang diselenggarakan oleh Keluarga Mahasiswa Sragen (KMS) itu. "Cita- citanya bu bupati (Yuni) bukan jadi bupati. Tapi jadi dokter," ucap Ganjar.

Disusul Sekretaris Daerah Provinsi Jateng Sri Puryono yang menjawab bercita-cita sebagai Administrator Perhutani lantaran berkuliah di Fakultas Kehutanan UGM Yogyakarta. Terakhir, Ganjar menanyai Gun Sutopo, pengusaha buah naga asal Yogyakarta, mengenai omzetnya. "Omzet ya segitu. Yang penting bahagia, bisa ke mana-mana, keluar negeri sering sekali. Setahun tiga kali keliling dunia. Makan pagi di Hong Kong, makan siang di Bangkok, dan makan malam di Jakarta itu sudah biasa," jawab petani buah naga organik itu.

Dari pengakuan mereka, Ganjar mengatakan ingin membuka pikiran dan potensi itu sebenarnya bisa dilakukan dengan dimulai dari hal yang sederhana. Pasalnya, hari ini pekerjaan terbuka sangat luas dan cita-cita begitu banyak. Asalkan meninggalkan cara-cara konvensional alias jadul dengan bergerak memanfaatkan teknologi informasi.

"Kalau punya bakat berkesenian seperti menyanyi ya menyanyi yang baik. Yang penting jangan lupa berteman atau berjejaring, konsisten dengan kualitas tinggi, dan punya faktor pembeda. Maka anda akan dicari. Seperti halnya kami di birokrasi, kalau dalam melayani masyarakat masih konvensional ya ditinggal," pesan mantan Anggota DPR RI ini.

 

Baca juga : Karena Aktif di Medsos, Mahasiswa Ini Tertarik Teliti Ganjar


Bagikan :

SRAGEN - Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengajak pelajar SMA/SMK maupun mahasiswa keluar dari cara berpikir dan bertindak secara konvensional. Apalagi dalam era digital seperti sekarang, cita-cita saat dahulu masih bersekolah belum tentu akan sama dengan yang dijalani di masa depan.

Hal itu Ganjar sampaikan saat menjadi pembicara utama pada kegiatan 8Th Sragen University Expo 2019 di Gedung Sasana Manggala Sukowati Sragen, Sabtu (26/1/2019). Dengan suasana santai, dia meminta seorang mahasiswa Sragen yang memiliki IPK diatas 3,85 untuk maju ke depan menemaninya. "Nama saya Farhan Adi, mahasiswa semester 3 IAIN Salatiga dari FTIK. Cita-cita saya dosen Pendidikan Agama Islam," jawab Farhan, seraya menunjukkan layar gawai berisi nilai IPK-nya kepada Ganjar.

Bak wartawan, giliran Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati yang dikorek Ganjar dihadapan ribuan mahasiswa dan pelajar yang memadati kegiatan bertajuk "Kenali Diri, Gali Potensi" yang diselenggarakan oleh Keluarga Mahasiswa Sragen (KMS) itu. "Cita- citanya bu bupati (Yuni) bukan jadi bupati. Tapi jadi dokter," ucap Ganjar.

Disusul Sekretaris Daerah Provinsi Jateng Sri Puryono yang menjawab bercita-cita sebagai Administrator Perhutani lantaran berkuliah di Fakultas Kehutanan UGM Yogyakarta. Terakhir, Ganjar menanyai Gun Sutopo, pengusaha buah naga asal Yogyakarta, mengenai omzetnya. "Omzet ya segitu. Yang penting bahagia, bisa ke mana-mana, keluar negeri sering sekali. Setahun tiga kali keliling dunia. Makan pagi di Hong Kong, makan siang di Bangkok, dan makan malam di Jakarta itu sudah biasa," jawab petani buah naga organik itu.

Dari pengakuan mereka, Ganjar mengatakan ingin membuka pikiran dan potensi itu sebenarnya bisa dilakukan dengan dimulai dari hal yang sederhana. Pasalnya, hari ini pekerjaan terbuka sangat luas dan cita-cita begitu banyak. Asalkan meninggalkan cara-cara konvensional alias jadul dengan bergerak memanfaatkan teknologi informasi.

"Kalau punya bakat berkesenian seperti menyanyi ya menyanyi yang baik. Yang penting jangan lupa berteman atau berjejaring, konsisten dengan kualitas tinggi, dan punya faktor pembeda. Maka anda akan dicari. Seperti halnya kami di birokrasi, kalau dalam melayani masyarakat masih konvensional ya ditinggal," pesan mantan Anggota DPR RI ini.

 

Baca juga : Karena Aktif di Medsos, Mahasiswa Ini Tertarik Teliti Ganjar


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu