Follow Us :              

Edukasi Pranikah Minimalisir Kasus Anak Terlantar

  07 February 2019  |   10:00:00  |   dibaca : 1221 
Kategori :
Bagikan :


Edukasi Pranikah Minimalisir Kasus Anak Terlantar

07 February 2019 | 10:00:00 | dibaca : 1221
Kategori :
Bagikan :

Foto : Ebron (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Ebron (Humas Jateng)

SALATIGA - Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen menilai, pemberian edukasi pranikah penting diberikan untuk menekan jumlah anak terlantar akibat belum siapnya pihak orang tua berumah tangga. 

"Edukasi pranikah memang harus diberikan. Pelatihan-pelatihan dari pemerintah sudah dilakukan oleh Kementerian Agama, seperti pelatihan bagaimana membina keluarga, merawat anak, tanggung jawab setelah menikah itu apa saja. Itu harus dipahami sehingga kita bisa meminimalisir penemuan-penemuan balita (yang terlantar) ini," ujarnya saat mengunjungi Rumah Pelayanan Sosial Anak Balita (RPSAB) Wiloso Tomo Salatiga, Kamis (7/2/2019).

Mantan anggota DPRD Provinsi Jateng itu merasa prihatin ketika melihat penghuni RSPAB yang memang rata-rata berusia balita. Mereka menghuni rumah sosial tersebut karena ditelantarkan orang tua, namun ada pula yang sengaja dititipkan karena faktor keterbatasan ekonomi kedua orang tuanya.

Gus Yasin, panggilan akrab wagub, mengatakan, selain pemberian edukasi pranikah, program Keluarga Berencana (KB) juga penting menjadi pegangan masyarakat agar terwujud keluarga yang sejahtera. "Dalam hal ini, penting sekali KB sebagai solusinya," paparnya.

Pada kesempatan itu, Gus Yasin menyempatkan diri bercengkerama dengan sejumlah penghuni rumah pelayanan sosial tersebut. Salah satunya dengan Rizki, balita yang sebelumnya ditemukan di Kabupaten Sragen bersama sang ibu yang terpaksa menjadi gelandangan setelah meninggalkan kampung halamannya di Sumatera. Selama enam bulan terakhir, Rizki dirawat bersama 19 balita lainnya di RPSAB Wiloso Tomo.

"Ada tamu banyak," pekik Rizki kegirangan saat mengetahui rombongan Gus Yasin datang. Dengan ceria, bocah laki-laki berusia lima tahun itu langsung menyalami Gus Yasin. "Lagi bikin gambar apa?," tanyanya sembari mengelus lembut rambut Rizki. "(Gambar) mobil dioret-oret," jawab Rizki sambil tersenyum. 

Selain dengan Rizki, Gus Yasin juga bersenda gurau dengan Adit yang mulanya tampak serius mewarnai gambar. Sembari mengobrol, bocah laki-laki berusia empat tahun asal Kota Semarang itu akhirnya berhasil memamerkan karyanya kepada wakil gubernur. Sebuah gambar mobil berwarna biru muda yang cukup rapi dilukis oleh anak seusianya.

"Jadi anak pintar ya," pesan putera ulama kharismatik KH Maimoen Zubair itu sembari mencium satu per satu kening para balita di tempat itu.


Puas berinteraksi dengan Rizki dan Adit, Gus Yasin pun menyempatkan diri meninjau ruang bayi yang terletak di lantai dua. Sejumlah ranjang bayi berjajar rapi di sana. Tak ada satupun bayi yang menangis rewel dan tampak tertidur pulas.

Senyum ceria salah satu bayi bernama Romadhon, menggelitik Gus Yasin untuk menggendongnya. Bayi laki-laki yang lahir 11 Juni 2018 itu sebelumnya ditemukan di RSUD Tugu Semarang pada tahun lalu.

Selain Romadhon, ada pula Anis Nadira, gadis cilik berusia 20 bulan itu langsung lengket dalam pelukan Gus Yasin begitu disapa.

Menurut penuturan pengasuh, Firy, Anis pertama kali ditemukan di salah satu rumah sakit di Malaysia. Dia adalah puteri dari salah seorang tenaga migran Indonesia asal Kabupaten Kendal.

Di usianya yang belia, Anis sempat terinfeksi virus bernama cytomegalovirus (CMV) dan telah melalukan pengobatan. Saat ini Anis bersiap untuk melakukan pengobatan kista yang dideritanya. Dari 20 balita yang dirawat di RPSAB Wiloso Tomo, tujuh di antaranya sudah memiliki orang tua angkat.

(Arifa/Himawan/Humas Jateng)

 

Kurang Hiburan, Anak-anak Panti Ini Minta TV Kepada Gus Yasin


Bagikan :

SALATIGA - Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen menilai, pemberian edukasi pranikah penting diberikan untuk menekan jumlah anak terlantar akibat belum siapnya pihak orang tua berumah tangga. 

"Edukasi pranikah memang harus diberikan. Pelatihan-pelatihan dari pemerintah sudah dilakukan oleh Kementerian Agama, seperti pelatihan bagaimana membina keluarga, merawat anak, tanggung jawab setelah menikah itu apa saja. Itu harus dipahami sehingga kita bisa meminimalisir penemuan-penemuan balita (yang terlantar) ini," ujarnya saat mengunjungi Rumah Pelayanan Sosial Anak Balita (RPSAB) Wiloso Tomo Salatiga, Kamis (7/2/2019).

Mantan anggota DPRD Provinsi Jateng itu merasa prihatin ketika melihat penghuni RSPAB yang memang rata-rata berusia balita. Mereka menghuni rumah sosial tersebut karena ditelantarkan orang tua, namun ada pula yang sengaja dititipkan karena faktor keterbatasan ekonomi kedua orang tuanya.

Gus Yasin, panggilan akrab wagub, mengatakan, selain pemberian edukasi pranikah, program Keluarga Berencana (KB) juga penting menjadi pegangan masyarakat agar terwujud keluarga yang sejahtera. "Dalam hal ini, penting sekali KB sebagai solusinya," paparnya.

Pada kesempatan itu, Gus Yasin menyempatkan diri bercengkerama dengan sejumlah penghuni rumah pelayanan sosial tersebut. Salah satunya dengan Rizki, balita yang sebelumnya ditemukan di Kabupaten Sragen bersama sang ibu yang terpaksa menjadi gelandangan setelah meninggalkan kampung halamannya di Sumatera. Selama enam bulan terakhir, Rizki dirawat bersama 19 balita lainnya di RPSAB Wiloso Tomo.

"Ada tamu banyak," pekik Rizki kegirangan saat mengetahui rombongan Gus Yasin datang. Dengan ceria, bocah laki-laki berusia lima tahun itu langsung menyalami Gus Yasin. "Lagi bikin gambar apa?," tanyanya sembari mengelus lembut rambut Rizki. "(Gambar) mobil dioret-oret," jawab Rizki sambil tersenyum. 

Selain dengan Rizki, Gus Yasin juga bersenda gurau dengan Adit yang mulanya tampak serius mewarnai gambar. Sembari mengobrol, bocah laki-laki berusia empat tahun asal Kota Semarang itu akhirnya berhasil memamerkan karyanya kepada wakil gubernur. Sebuah gambar mobil berwarna biru muda yang cukup rapi dilukis oleh anak seusianya.

"Jadi anak pintar ya," pesan putera ulama kharismatik KH Maimoen Zubair itu sembari mencium satu per satu kening para balita di tempat itu.


Puas berinteraksi dengan Rizki dan Adit, Gus Yasin pun menyempatkan diri meninjau ruang bayi yang terletak di lantai dua. Sejumlah ranjang bayi berjajar rapi di sana. Tak ada satupun bayi yang menangis rewel dan tampak tertidur pulas.

Senyum ceria salah satu bayi bernama Romadhon, menggelitik Gus Yasin untuk menggendongnya. Bayi laki-laki yang lahir 11 Juni 2018 itu sebelumnya ditemukan di RSUD Tugu Semarang pada tahun lalu.

Selain Romadhon, ada pula Anis Nadira, gadis cilik berusia 20 bulan itu langsung lengket dalam pelukan Gus Yasin begitu disapa.

Menurut penuturan pengasuh, Firy, Anis pertama kali ditemukan di salah satu rumah sakit di Malaysia. Dia adalah puteri dari salah seorang tenaga migran Indonesia asal Kabupaten Kendal.

Di usianya yang belia, Anis sempat terinfeksi virus bernama cytomegalovirus (CMV) dan telah melalukan pengobatan. Saat ini Anis bersiap untuk melakukan pengobatan kista yang dideritanya. Dari 20 balita yang dirawat di RPSAB Wiloso Tomo, tujuh di antaranya sudah memiliki orang tua angkat.

(Arifa/Himawan/Humas Jateng)

 

Kurang Hiburan, Anak-anak Panti Ini Minta TV Kepada Gus Yasin


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu