Follow Us :              

Teror Pembakaran Kendaraan, Ganjar Sebut Jateng Tidak Takut

  12 February 2019  |   07:00:00  |   dibaca : 517 
Kategori :
Bagikan :


Teror Pembakaran Kendaraan, Ganjar Sebut Jateng Tidak Takut

12 February 2019 | 07:00:00 | dibaca : 517
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SEMARANG - Aksi teror pembakaran kendaraan yang terjadi di Jawa Tengah diduga tidak hanya untuk menciptakan rasa ketakutan di tengah masyarakat. Namun, juga ditujukan untuk melemahkan wibawa aparat penegak hukum dan pemerintahan daerah. Hal itu disampaikan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dalam acara dialog "Mas Ganjar Menyapa" di Puri Gedeh Kota Semarang, Selasa (12/2/2019).

"Saya menduga ada aktor profesional di balik aksi teror yang marak terjadi akhir-akhir ini. Tidak hanya memberi rasa takut di tengah masyarakat, namun juga memberikan image bahwa pemerintah tidak bisa menangani," katanya.

Analisa itu, lanjut dia, dapat dilihat dari aksi para pelaku yang mayoritas menyasar masyarakat kalangan menengah ke bawah. "Lihat saja, selama ini yang dibakar kebanyakan kendaraan milik masyarakat menengah ke bawah, di daerah pinggiran dan juga bukan kendaraan mewah. Mereka ingin menciptakan rasa takut kepada masyarakat kecil yang dianggap akan langsung menyalahkan pemerintah," terangnya.

Meski begitu, kata dia, tujuan dari para pelaku sepertinya tidak berhasil. Sampai saat ini, masyarakat Jateng masih adem-adem saja dan tidak takut dengan adanya aksi teror-teror itu. "Saya lihat masyarakat tidak takut, ekonomi masih berjalan seperti biasa, aktivitas juga masih normal," tambahnya.

Ganjar menegaskan, pihaknya bersama Polda Jateng dan Pangdam IV Diponegoro terus berupaya untuk mengungkap kasus itu. Selain fokus pada penangkapan pelaku aksi teror, aksi-aksi pengamanan di masyarakat juga terus ditingkatkan.

"Saya meminta masyarakat untuk ikut berperan. Aktifkan lagi Siskamling (sistem keamanan lingkungan), pasang CCTV dan portal-portal untuk mengantisipasi terjadinya aksi teror dan gangguan keamanan hingga pesta demokrasi nanti," pintanya.

Sekadar diketahui, teror pembakaran kendaraan yang melanda melanda Jateng akhir-akhir ini, antara lain terjadi di Kota Semarang sebanyak 17 kasus, di Kendal ada 8 kasus dan di Kabupaten Semarang ada satu kasus dan di Grobogan satu kasus.

Pelaku melakukan aksinya dengan melempar kain yang telah diberikan minyak ke kendaraan warga. Pelaku beraksi pada dini hari dan diduga sangat terlatih, mengingat sangat sedikit jejak kejahatan yang ditinggalkan. Sampai saat ini, kasus tersebut terus diselidiki pihak kepolisian.

(Bowo/Himawan/Humas Jateng)

 

Baca juga : Sikapi Teror Bakar Kendaraan, Ganjar, Kapolda dan Pangdam Gelar Jumpa Pers


Bagikan :

SEMARANG - Aksi teror pembakaran kendaraan yang terjadi di Jawa Tengah diduga tidak hanya untuk menciptakan rasa ketakutan di tengah masyarakat. Namun, juga ditujukan untuk melemahkan wibawa aparat penegak hukum dan pemerintahan daerah. Hal itu disampaikan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dalam acara dialog "Mas Ganjar Menyapa" di Puri Gedeh Kota Semarang, Selasa (12/2/2019).

"Saya menduga ada aktor profesional di balik aksi teror yang marak terjadi akhir-akhir ini. Tidak hanya memberi rasa takut di tengah masyarakat, namun juga memberikan image bahwa pemerintah tidak bisa menangani," katanya.

Analisa itu, lanjut dia, dapat dilihat dari aksi para pelaku yang mayoritas menyasar masyarakat kalangan menengah ke bawah. "Lihat saja, selama ini yang dibakar kebanyakan kendaraan milik masyarakat menengah ke bawah, di daerah pinggiran dan juga bukan kendaraan mewah. Mereka ingin menciptakan rasa takut kepada masyarakat kecil yang dianggap akan langsung menyalahkan pemerintah," terangnya.

Meski begitu, kata dia, tujuan dari para pelaku sepertinya tidak berhasil. Sampai saat ini, masyarakat Jateng masih adem-adem saja dan tidak takut dengan adanya aksi teror-teror itu. "Saya lihat masyarakat tidak takut, ekonomi masih berjalan seperti biasa, aktivitas juga masih normal," tambahnya.

Ganjar menegaskan, pihaknya bersama Polda Jateng dan Pangdam IV Diponegoro terus berupaya untuk mengungkap kasus itu. Selain fokus pada penangkapan pelaku aksi teror, aksi-aksi pengamanan di masyarakat juga terus ditingkatkan.

"Saya meminta masyarakat untuk ikut berperan. Aktifkan lagi Siskamling (sistem keamanan lingkungan), pasang CCTV dan portal-portal untuk mengantisipasi terjadinya aksi teror dan gangguan keamanan hingga pesta demokrasi nanti," pintanya.

Sekadar diketahui, teror pembakaran kendaraan yang melanda melanda Jateng akhir-akhir ini, antara lain terjadi di Kota Semarang sebanyak 17 kasus, di Kendal ada 8 kasus dan di Kabupaten Semarang ada satu kasus dan di Grobogan satu kasus.

Pelaku melakukan aksinya dengan melempar kain yang telah diberikan minyak ke kendaraan warga. Pelaku beraksi pada dini hari dan diduga sangat terlatih, mengingat sangat sedikit jejak kejahatan yang ditinggalkan. Sampai saat ini, kasus tersebut terus diselidiki pihak kepolisian.

(Bowo/Himawan/Humas Jateng)

 

Baca juga : Sikapi Teror Bakar Kendaraan, Ganjar, Kapolda dan Pangdam Gelar Jumpa Pers


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu