Follow Us :              

Ganjar Minta ASEAN School Games XI Semeriah Asian Games 2018

  15 February 2019  |   09:00:00  |   dibaca : 442 
Kategori :
Bagikan :


Ganjar Minta ASEAN School Games XI Semeriah Asian Games 2018

15 February 2019 | 09:00:00 | dibaca : 442
Kategori :
Bagikan :

Foto : Vivi (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Vivi (Humas Jateng)

SEMARANG - Gelaran ASEAN School Games (ASG) XI 2019  yang akan berlangsung 17-25 Juli 2019 di Kota Semarang diminta oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo untuk "diributkan" di media sosial (Medsos) dan segala penjuru di Jateng. Agar gaung dan kemeriahannya seperti Asian Games 2018 lalu.

"Kita ingin punya benchmark Asian Games yang sebagus itu. Kita sudah arahkan. Minimal mini Asian Games. Tim kreatif, seniman kita harapkan ikut berkontribusi, sehingga ASG benar-benar meriah," katanya sesuai menerima Sekretaris Kementrian Pemuda dan Olahraga Gatot S Dewa Broto di ruang kerjanya, Jumat (15/2/2019).

Moment ASG, menurut Ganjar, jangan melulu dikaitkan ke olahraga saja. Penyelenggara juga harus memanfaatkan moment itu untuk mendongkrak sektor pariwisata. Seperti dengan mengagendakan kunjungan ke tempat wisata seperti Lawang Sewu, Museum Kereta Api Ambarawa, Candi Borobudur, Kota Lama, Kelenteng Sam Poo Kong dan tempat pariwisata lainnya.

Ganjar juga meminta masyarakat dilibatkan untuk meramaikan gelaran tersebut dengan menyiapkan suvenir khas daerah. Bisa juga membuat kaos, jersey, topi, mug. Sehingga, ada kesempatan masyarakat untuk usaha. Prmosi kegiatan pun harus dimulai pekan depan.

"Para pelajar di Jateng juga kita minta partisipasinya. Isu apa yang akan dibawa, persahabatan, atau toleransi. Saya ingin, acara ini meriah dan menarik, tetapi datangnya dari masyarakat. Soal venue, sudah siap semua untuk pertandingan," tukasnya.

Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga Gatot S Dewa Broto menambahkan, ASG terakhir digelar di Indonesia pada 2012 yang berlangsung di Surabaya. Semarang pun dipilih karena Jakarta sudah jenuh. Apalagi, berulangkali, Indonesia jika tidak juara ya runner up.

"Tapi tidak auto score, kan Pak?" tanya Ganjar menyela sambil menutup mulutnya dan memandang Gatot.

Gatot pun hanya tersenyum simpul. Sementara, rombongan Kemenpora maupun Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Jateng yang dikepalai Sinoeng N Rachmadi pun tertawa lepas. "Alasan mengapa di Timor Leste tidak ikut tau?" tanya Ganjar ke Gatot.

Sebelum Gatot menjawab, Ganjar pun mengatakan, "Timor Leste tidak ikut ASG karena Krisdayanti sedang sibuk nyaleg," ucap Ganjar berkelakar. 

Tawa para tamu di ruang kerja gubernur dan beberapa jurnalis pun kembali terdengar. "Ini yang saya suka dari Pak Ganjar," kata Gatot menanggapi kelakar Ganjar.

Gatot menyebutkan, anggaran ASG selain dari pusat juga berasal dari daerah, meski nilainya tidak dia sebutkan. Untuk meramaikan, Kemenpora akan membuat lomba mural ASG, seperti Asian Games 2018 lalu. Selain membekas di masyarakat, juga menjadi ajang kreativitas anak muda maupun pelajar.

Gelaran ASG, lanjut dia, akan diikuti pelajar dari berbagai negara seperti Thailand, Indonesia, Malaysia, Vietnam, Singapura, Filipina, Brunei, Laos, Myanmar dan Kamboja. Pesta olahraga pelajar se-ASEAN itu mempertandingkan sembilan cabang olahraga. Antara lain atletik, bola basket, tenis meja, bola voli indoor, tenis lapangan, sepak takraw, renang, bulu tangkis dan pencak silat.

"Ada sekitar 3.000-an orang yang akan datang ke Semarang. Atletnya saja sekitar 1.600-an orang. Panitia, dewan hakim, wasit, petugas lapangan, ada sekitar 1.200-an orang, belum lagi pelatih, rombongan menteri dari 10 negara,'' jelasnya.

 

Baca juga : Jateng Tuan Rumah ASEAN School Games 2019


Bagikan :

SEMARANG - Gelaran ASEAN School Games (ASG) XI 2019  yang akan berlangsung 17-25 Juli 2019 di Kota Semarang diminta oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo untuk "diributkan" di media sosial (Medsos) dan segala penjuru di Jateng. Agar gaung dan kemeriahannya seperti Asian Games 2018 lalu.

"Kita ingin punya benchmark Asian Games yang sebagus itu. Kita sudah arahkan. Minimal mini Asian Games. Tim kreatif, seniman kita harapkan ikut berkontribusi, sehingga ASG benar-benar meriah," katanya sesuai menerima Sekretaris Kementrian Pemuda dan Olahraga Gatot S Dewa Broto di ruang kerjanya, Jumat (15/2/2019).

Moment ASG, menurut Ganjar, jangan melulu dikaitkan ke olahraga saja. Penyelenggara juga harus memanfaatkan moment itu untuk mendongkrak sektor pariwisata. Seperti dengan mengagendakan kunjungan ke tempat wisata seperti Lawang Sewu, Museum Kereta Api Ambarawa, Candi Borobudur, Kota Lama, Kelenteng Sam Poo Kong dan tempat pariwisata lainnya.

Ganjar juga meminta masyarakat dilibatkan untuk meramaikan gelaran tersebut dengan menyiapkan suvenir khas daerah. Bisa juga membuat kaos, jersey, topi, mug. Sehingga, ada kesempatan masyarakat untuk usaha. Prmosi kegiatan pun harus dimulai pekan depan.

"Para pelajar di Jateng juga kita minta partisipasinya. Isu apa yang akan dibawa, persahabatan, atau toleransi. Saya ingin, acara ini meriah dan menarik, tetapi datangnya dari masyarakat. Soal venue, sudah siap semua untuk pertandingan," tukasnya.

Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga Gatot S Dewa Broto menambahkan, ASG terakhir digelar di Indonesia pada 2012 yang berlangsung di Surabaya. Semarang pun dipilih karena Jakarta sudah jenuh. Apalagi, berulangkali, Indonesia jika tidak juara ya runner up.

"Tapi tidak auto score, kan Pak?" tanya Ganjar menyela sambil menutup mulutnya dan memandang Gatot.

Gatot pun hanya tersenyum simpul. Sementara, rombongan Kemenpora maupun Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Jateng yang dikepalai Sinoeng N Rachmadi pun tertawa lepas. "Alasan mengapa di Timor Leste tidak ikut tau?" tanya Ganjar ke Gatot.

Sebelum Gatot menjawab, Ganjar pun mengatakan, "Timor Leste tidak ikut ASG karena Krisdayanti sedang sibuk nyaleg," ucap Ganjar berkelakar. 

Tawa para tamu di ruang kerja gubernur dan beberapa jurnalis pun kembali terdengar. "Ini yang saya suka dari Pak Ganjar," kata Gatot menanggapi kelakar Ganjar.

Gatot menyebutkan, anggaran ASG selain dari pusat juga berasal dari daerah, meski nilainya tidak dia sebutkan. Untuk meramaikan, Kemenpora akan membuat lomba mural ASG, seperti Asian Games 2018 lalu. Selain membekas di masyarakat, juga menjadi ajang kreativitas anak muda maupun pelajar.

Gelaran ASG, lanjut dia, akan diikuti pelajar dari berbagai negara seperti Thailand, Indonesia, Malaysia, Vietnam, Singapura, Filipina, Brunei, Laos, Myanmar dan Kamboja. Pesta olahraga pelajar se-ASEAN itu mempertandingkan sembilan cabang olahraga. Antara lain atletik, bola basket, tenis meja, bola voli indoor, tenis lapangan, sepak takraw, renang, bulu tangkis dan pencak silat.

"Ada sekitar 3.000-an orang yang akan datang ke Semarang. Atletnya saja sekitar 1.600-an orang. Panitia, dewan hakim, wasit, petugas lapangan, ada sekitar 1.200-an orang, belum lagi pelatih, rombongan menteri dari 10 negara,'' jelasnya.

 

Baca juga : Jateng Tuan Rumah ASEAN School Games 2019


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu