Follow Us :              

Matematika, Dasar Ilmu Eksakta yang Penting untuk Dikuasai

  24 February 2019  |   08:00:00  |   dibaca : 6551 
Kategori :
Bagikan :


Matematika, Dasar Ilmu Eksakta yang Penting untuk Dikuasai

24 February 2019 | 08:00:00 | dibaca : 6551
Kategori :
Bagikan :

Foto : Ebron (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Ebron (Humas Jateng)

SEMARANG - Matematika seringkali dianggap sebagai momok saat siswa belajar di bangku sekolah. Bagi sebagian siswa, operasi bilangan, aritmetika, aljabar, dan geometri sederhana dinilai rumit untuk dikerjakan.

Namun faktanya, dalam hierarki ilmu pengetahuan, matematika justru menempati posisi paling mendasar setara dengan ilmu filsafat yang merupakan pondasi dari semua ilmu pengetahuan. Kesetaraan ini dilandaskan pada konsep logika yang melekat pada kedua ilmu tersebut.

"Dalam sistem pendidikan di Indonesia, matematika merupakan satu-satunya bidang studi yang dipelajari secara eksplisit mulai dari tingkat taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi. Matematika adalah ilmu yang menjadi dasar dari berbagai ilmu pasti lainnya," terang Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sri Puryono saat menghadiri Babak Final 21st Undip Mathematics Competition Jateng - DI Yogyakarta di Gedung Prof Soedarto, Minggu (24/2/2019).

Sri Puryono menjelaskan, matematika juga berperan penting mengantarkan kemajuan teknologi saat ini. Begitu berperannya matematika dalam kehidupan manusia, sehingga sangat penting untuk mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas yang ahli di bidang matematika.

"Terima kasih kepada Undip yang tiap tahun terus konsisten menyelenggarakan berbagai kompetisi keilmuan seperti ini. Selain menjadi media untuk mengasah dan meningkatkan keilmuan para peserta, kegiatan ini juga merupakan forum yang tepat untuk beradu ide dan gagasan di bidang ilmu matematika," ujarnya mengapresiasi.

Mantan Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jateng itu menyampaikan pesan kepada para pelajar SD, SMP dan SMA/SMK yang mengikuti kompetisi matematika tersebut untuk mengutamakan kejujuran (fair play) dalam bertanding. Sikapi hasil kompetisi secara bijak karena menang atau kalah adalah hal yang wajar. Para pemenang pun diminta untuk tidak tinggi hati dan tetap mengasah kemampuan diri agar bisa semakin ahli di bidang ilmu matematika.

"Kepada yang kalah jangan putus asa, teruslah belajar, berlatih soal-soal dan jadikan kompetisi ini sebagai pengalaman berharga. Kepada para pendukung (suporter), jangan saling ejek dan caci maki, boleh mendukung tim jagoannya tetapi harus menjunjung tinggi sopan santun dan beretika karena sejatinya lawan berkompetisi adalah kawan dalam berpikir," pesannya.

Ketua Panitia 21st Undip Mathematics Competition Jateng - DI Yogyakarta Diyo Putra Ramadhan membeberkan, kompetisi matematika itu diikuti oleh 883 peserta dari berbagai jenjang sekolah. Secara rinci, peserta SD sebanyak 225 orang, peserta SNP sebanyak 257 orang, peserta SMA sebanyak 264 orang, dan peserta SMK sebanyak 136 orang. "Teman-teman sudah melalui babak penyisihan dan sekarang yang lolos ke babak semifinal sebanyak 254 peserta," bebernya.

 

Baca juga : Ganjar Minta Kampus Terus Terlibat Selesaikan Persoalan Bangsa


Bagikan :

SEMARANG - Matematika seringkali dianggap sebagai momok saat siswa belajar di bangku sekolah. Bagi sebagian siswa, operasi bilangan, aritmetika, aljabar, dan geometri sederhana dinilai rumit untuk dikerjakan.

Namun faktanya, dalam hierarki ilmu pengetahuan, matematika justru menempati posisi paling mendasar setara dengan ilmu filsafat yang merupakan pondasi dari semua ilmu pengetahuan. Kesetaraan ini dilandaskan pada konsep logika yang melekat pada kedua ilmu tersebut.

"Dalam sistem pendidikan di Indonesia, matematika merupakan satu-satunya bidang studi yang dipelajari secara eksplisit mulai dari tingkat taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi. Matematika adalah ilmu yang menjadi dasar dari berbagai ilmu pasti lainnya," terang Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sri Puryono saat menghadiri Babak Final 21st Undip Mathematics Competition Jateng - DI Yogyakarta di Gedung Prof Soedarto, Minggu (24/2/2019).

Sri Puryono menjelaskan, matematika juga berperan penting mengantarkan kemajuan teknologi saat ini. Begitu berperannya matematika dalam kehidupan manusia, sehingga sangat penting untuk mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas yang ahli di bidang matematika.

"Terima kasih kepada Undip yang tiap tahun terus konsisten menyelenggarakan berbagai kompetisi keilmuan seperti ini. Selain menjadi media untuk mengasah dan meningkatkan keilmuan para peserta, kegiatan ini juga merupakan forum yang tepat untuk beradu ide dan gagasan di bidang ilmu matematika," ujarnya mengapresiasi.

Mantan Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jateng itu menyampaikan pesan kepada para pelajar SD, SMP dan SMA/SMK yang mengikuti kompetisi matematika tersebut untuk mengutamakan kejujuran (fair play) dalam bertanding. Sikapi hasil kompetisi secara bijak karena menang atau kalah adalah hal yang wajar. Para pemenang pun diminta untuk tidak tinggi hati dan tetap mengasah kemampuan diri agar bisa semakin ahli di bidang ilmu matematika.

"Kepada yang kalah jangan putus asa, teruslah belajar, berlatih soal-soal dan jadikan kompetisi ini sebagai pengalaman berharga. Kepada para pendukung (suporter), jangan saling ejek dan caci maki, boleh mendukung tim jagoannya tetapi harus menjunjung tinggi sopan santun dan beretika karena sejatinya lawan berkompetisi adalah kawan dalam berpikir," pesannya.

Ketua Panitia 21st Undip Mathematics Competition Jateng - DI Yogyakarta Diyo Putra Ramadhan membeberkan, kompetisi matematika itu diikuti oleh 883 peserta dari berbagai jenjang sekolah. Secara rinci, peserta SD sebanyak 225 orang, peserta SNP sebanyak 257 orang, peserta SMA sebanyak 264 orang, dan peserta SMK sebanyak 136 orang. "Teman-teman sudah melalui babak penyisihan dan sekarang yang lolos ke babak semifinal sebanyak 254 peserta," bebernya.

 

Baca juga : Ganjar Minta Kampus Terus Terlibat Selesaikan Persoalan Bangsa


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu