Follow Us :              

Kejar Target Rasio Elektrifikasi Nasional, PLTU Cilacap Ekspansi 1x660 Mw Diresmikan Presiden

  25 February 2019  |   13:00:00  |   dibaca : 466 
Kategori :
Bagikan :


Kejar Target Rasio Elektrifikasi Nasional, PLTU Cilacap Ekspansi 1x660 Mw Diresmikan Presiden

25 February 2019 | 13:00:00 | dibaca : 466
Kategori :
Bagikan :

Foto : Vivi (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Vivi (Humas Jateng)

CILACAP - Presiden RI Joko Widodo meresmikan PLTU Cilacap Ekspansi 1x660 Megawatt (Mw), didampingi Menteri ESDM Ignasius Jonan, Menteri BUMN Rini Soemarno, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji, Senin (25/2/2019). Pembangunan PLTU Cilacap Ekspansi 1x660 Mw itu berhasil diselesaikan lebih cepat dari target semula, yakni dengan durasi 36 bulan sejak financing date pada 25 Oktober 2016 silam.

Pembangunannya menerapkan teknologi Super-critical Boiler (batubara low range) dan Fuel Gas Desulpurization yang didesain lebih efisien dan ramah lingkungan. PLTU tersebut menyuplai listrik bagi 682 ribu pelanggan rumah tangga.

PLTU Cilacap Expansi 1x660 Mw merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mengejar target rasio elektrifikasi nasional. Menteri ESDM Ignasius Jonan menjelaskan, hingga akhir tahun lalu, capaian rasio elektrifikasi nasional sebesar 98,3 persen. Pemerintah akan terus menggenjot rasio elektrifikasi nasional agar hingga akhir tahun ini dapat tercapai 99,9 persen.

"Kita akan mengejar target rasio elektrifikasi nasional di akhir 2019 ini menjadi 99,9 persen. Ini jauh lebih tinggi daripada target semula yang kita canangkan bersama di akhir 2014 yaitu 97,5 persen. Kita sudah berusaha mempercepat satu sampai dua tahun," jelas mantan Direktur Utama PT KAI itu saat mendampingi presiden pada peresmian PLTU Cilacap Ekspansi 1x660 Mw.

Jonan menerangkan, PLTU Cilacap itu dikelola oleh PT Sumberenergi Sakti Prima (SSP) dengan kepemilikan saham sebesar 51 persen dan PT Pembangkit Jawa-Bali (PJB) yang merupakan anak perusahaan PT PLN dengan kepemilikan 49 persen. Sementara itu, nilai investasinya hampir mencapai 900  juta US Dollar.

Kehadiran PLTU Cilacap Ekspansi 1x660 Mw itu juga berhasil menyerap cukup banyak tenaga kerja lokal. Setidaknya 800 orang tenaga kerja diserap untuk operasional, sedangkan saat pembangunan jumlah tenaga kerja yang diserap sekitar empat ribu orang.

"Dengan beroperasinya PLTU ini, maka terdapat peluang penambahan sambungan listrik baru kepada masyarakat untuk rumah tangga yang 900 volt ampere sebesar hampir 700 ribu, kalau yang 450  volt ampere sekitar 1,4 juta," bebernya.

Lokasi PLTU Cilacap Ekspansi 1x660 Mw terletak di tiga desa, yaitu Karangkandri, Menganti dan Slarang, Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah dengan total luas 39,28 hektare. Pada tahap kedua, dikembangkan pula proyek ekspansi berkapasitas 1x1000 Mw. Proyek ekspansi tahap kedua tersebut diperkirakan siap beroperasi pada akhir tahun ini, dipercepat dari target semula pada Agustus 2020. Proyek ekspansi tahap kedua ini berada pada tahap uji coba mesin.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo menyambut baik beroperasinya PLTU Cilacap Ekspansi 1x660 Mw itu. Menurutnya, bukan hanya merupakan persoalan penting bagi pengembangan ekonomi. Ketersediaan listrik di desa-desa terpencil, khususnya di Indonesia bagian timur, sangat berarti pula bagi kemajuan pendidikan di sana.  

"Dengan adanya listrik di desa-desa terpencil, anak-anak kita bisa belajar di malam hari. Industri rumah tangga yang ada di desa-desa juga bisa bekerja pada malam hari yang biasanya mereka tidak bisa bekerja, inilah pentingnya listrik," tegasnya.

Dia juga mendukung pengembangan pembangkit listrik tenaga angin dan air di Indonesia. Langkah tersebut penting agar masyarakat tidak terus-menerus bergantung pada penggunaan energi fosil.

"Kita masih memiliki angin yang tidak akan habis. Kita juga memiliki air sungai yang tidak akan habis. Misi ke depan, kita tidak ingin ketergantungan terus dengan energi fosil. Saya sangat menghargai PLTU yang ada Cilacap ini, (kapasitas) besar ini sehingga menambah suplai listrik kita terutama di Jawa, baik untuk industri maupun perorangan di rumah tangga. Untuk yang (proyek ekspansi tahap kedua) 1000 Mw juga akan diselesaikan akhir tahun ini," ujarnya mengapresiasi.

Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji menyampaikan, Pemerintah Kabupaten Cilacap selalu terbuka dengan investor. Terlebih, pihaknya memiliki lahan seluas kurang lebih 32 ribu hektare yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan investasi dan memajukan daerah."Dengan berbagai potensi yang ada kami berharap Kabupaten Cilacap dapat menjadi rising star di Jawa Tengah sebagai pusat industri, di Jawa Tengah bahkan di Indonesia," harapnya.

Usai peresemian, Presiden Joko Widodo kemudian berkeliling meninjau PLTU Cilacap Ekspansi 1x600 Mw itu, didampingi Menteri ESDM Ignasius Jonan, Menteri BUMN Rini Soemarno, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji.

 

Baca juga : 1.000 Warga Jepara Dapat Listrik Gratis


Bagikan :

CILACAP - Presiden RI Joko Widodo meresmikan PLTU Cilacap Ekspansi 1x660 Megawatt (Mw), didampingi Menteri ESDM Ignasius Jonan, Menteri BUMN Rini Soemarno, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji, Senin (25/2/2019). Pembangunan PLTU Cilacap Ekspansi 1x660 Mw itu berhasil diselesaikan lebih cepat dari target semula, yakni dengan durasi 36 bulan sejak financing date pada 25 Oktober 2016 silam.

Pembangunannya menerapkan teknologi Super-critical Boiler (batubara low range) dan Fuel Gas Desulpurization yang didesain lebih efisien dan ramah lingkungan. PLTU tersebut menyuplai listrik bagi 682 ribu pelanggan rumah tangga.

PLTU Cilacap Expansi 1x660 Mw merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mengejar target rasio elektrifikasi nasional. Menteri ESDM Ignasius Jonan menjelaskan, hingga akhir tahun lalu, capaian rasio elektrifikasi nasional sebesar 98,3 persen. Pemerintah akan terus menggenjot rasio elektrifikasi nasional agar hingga akhir tahun ini dapat tercapai 99,9 persen.

"Kita akan mengejar target rasio elektrifikasi nasional di akhir 2019 ini menjadi 99,9 persen. Ini jauh lebih tinggi daripada target semula yang kita canangkan bersama di akhir 2014 yaitu 97,5 persen. Kita sudah berusaha mempercepat satu sampai dua tahun," jelas mantan Direktur Utama PT KAI itu saat mendampingi presiden pada peresmian PLTU Cilacap Ekspansi 1x660 Mw.

Jonan menerangkan, PLTU Cilacap itu dikelola oleh PT Sumberenergi Sakti Prima (SSP) dengan kepemilikan saham sebesar 51 persen dan PT Pembangkit Jawa-Bali (PJB) yang merupakan anak perusahaan PT PLN dengan kepemilikan 49 persen. Sementara itu, nilai investasinya hampir mencapai 900  juta US Dollar.

Kehadiran PLTU Cilacap Ekspansi 1x660 Mw itu juga berhasil menyerap cukup banyak tenaga kerja lokal. Setidaknya 800 orang tenaga kerja diserap untuk operasional, sedangkan saat pembangunan jumlah tenaga kerja yang diserap sekitar empat ribu orang.

"Dengan beroperasinya PLTU ini, maka terdapat peluang penambahan sambungan listrik baru kepada masyarakat untuk rumah tangga yang 900 volt ampere sebesar hampir 700 ribu, kalau yang 450  volt ampere sekitar 1,4 juta," bebernya.

Lokasi PLTU Cilacap Ekspansi 1x660 Mw terletak di tiga desa, yaitu Karangkandri, Menganti dan Slarang, Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah dengan total luas 39,28 hektare. Pada tahap kedua, dikembangkan pula proyek ekspansi berkapasitas 1x1000 Mw. Proyek ekspansi tahap kedua tersebut diperkirakan siap beroperasi pada akhir tahun ini, dipercepat dari target semula pada Agustus 2020. Proyek ekspansi tahap kedua ini berada pada tahap uji coba mesin.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo menyambut baik beroperasinya PLTU Cilacap Ekspansi 1x660 Mw itu. Menurutnya, bukan hanya merupakan persoalan penting bagi pengembangan ekonomi. Ketersediaan listrik di desa-desa terpencil, khususnya di Indonesia bagian timur, sangat berarti pula bagi kemajuan pendidikan di sana.  

"Dengan adanya listrik di desa-desa terpencil, anak-anak kita bisa belajar di malam hari. Industri rumah tangga yang ada di desa-desa juga bisa bekerja pada malam hari yang biasanya mereka tidak bisa bekerja, inilah pentingnya listrik," tegasnya.

Dia juga mendukung pengembangan pembangkit listrik tenaga angin dan air di Indonesia. Langkah tersebut penting agar masyarakat tidak terus-menerus bergantung pada penggunaan energi fosil.

"Kita masih memiliki angin yang tidak akan habis. Kita juga memiliki air sungai yang tidak akan habis. Misi ke depan, kita tidak ingin ketergantungan terus dengan energi fosil. Saya sangat menghargai PLTU yang ada Cilacap ini, (kapasitas) besar ini sehingga menambah suplai listrik kita terutama di Jawa, baik untuk industri maupun perorangan di rumah tangga. Untuk yang (proyek ekspansi tahap kedua) 1000 Mw juga akan diselesaikan akhir tahun ini," ujarnya mengapresiasi.

Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji menyampaikan, Pemerintah Kabupaten Cilacap selalu terbuka dengan investor. Terlebih, pihaknya memiliki lahan seluas kurang lebih 32 ribu hektare yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan investasi dan memajukan daerah."Dengan berbagai potensi yang ada kami berharap Kabupaten Cilacap dapat menjadi rising star di Jawa Tengah sebagai pusat industri, di Jawa Tengah bahkan di Indonesia," harapnya.

Usai peresemian, Presiden Joko Widodo kemudian berkeliling meninjau PLTU Cilacap Ekspansi 1x600 Mw itu, didampingi Menteri ESDM Ignasius Jonan, Menteri BUMN Rini Soemarno, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji.

 

Baca juga : 1.000 Warga Jepara Dapat Listrik Gratis


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu