Follow Us :              

Penyandang Disabilitas Punya Kesempatan Bekerja di Sektor Pemerintahan

  04 March 2019  |   09:00:00  |   dibaca : 843 
Kategori :
Bagikan :


Penyandang Disabilitas Punya Kesempatan Bekerja di Sektor Pemerintahan

04 March 2019 | 09:00:00 | dibaca : 843
Kategori :
Bagikan :

Foto : Ebron (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Ebron (Humas Jateng)

KLATEN - Kesempatan untuk menimba ilmu, mengasah keterampilan dan berkarya menjadi salah satu hal yang disampaikan oleh komunitas difabel di Solo Raya pada Musrenbangwil se-Eks Keresidenan Surakarta di Pendopo Kabupaten Klaten, Senin (4/3/2019). Sulistyoningsih, anggota Forum Komunikasi Difabel Boyolali berpendapat, rekan-rekan difabel perlu memperoleh pelatihan keterampilan yang memadai agar dapat mengembangkan usaha secara mandiri.

"Di Boyolali, ada 4.650 disabilitas dan pada umumnya disabilitas itu rawan sosial. Karena dari awal kami sudah susah mengakses pendidikan dan keterampilan.  Jadi, kami juga kurang memiliki pemasukan. Inilah yang disebut sebagai kerawanan sosial," jelasnya.

Dia menambahkan, setelah memperoleh pelatihan keterampilan dari pemerintah daerah, pihaknya berhasil mengembangkan rumah produksi. "Kami memperoleh program sinergi dari Bappeda. Pada akhirnya, kami mampu membangun rumah produksi untuk disabilitas. Kami Insya Allah akan bertanggung jawab dengan apa yang diberikan pemerintah kepada kami," bebernya.

Sementara itu, Danti, penyandang disabilitas asal Surakarta bersyukur karena Pemkot Surakarta telah membuka kesempatan bagi kaum difabel untuk dapat bekerja di sektor pemerintahan. Bahkan, ada salah seorang penyandang disabilitas yang mengemban tugas sebagai staf wali kota. Langkah Pemkot Surakarta itu memacu semangat para penyandang disabilitas untuk tidak ragu berkarya, meski di tengah keterbatasan.

Menanggapi penjelasan Danti, Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen berharap, pemerintah daerah lainnya dapat mengikuti jejak Pemkot Surakarta yang telah memberikan kesempatan luas bagi disabilitas untuk bekerja dan berkarya. "Semoga hal ini bisa ditiru oleh daerah lain," ujarnya sembari tersenyum.

Gus Yasin, sapaan akrab Taj yasin, menjelaskan, Pemprov Jateng  mendukung program pengembangan keahlian bagi penyandang disabilitas agar mereka dapat berkreasi dan berkarya. Termasuk dengan mengembangkan sekolah inklusi di beberapa daerah.

"Kami akan beri ruang terbuka untuk mereka bahwa mereka memang perlu diperhatikan. Sekolah inklusi juga kita dorong karena kita ingin melibatkan teman-teman disabilitas untuk terus berkreasi," ungkapnya.

 

Baca juga : Link and Match, Pendidikan Vokasi Industri Tahap Dua Diluncurkan


Bagikan :

KLATEN - Kesempatan untuk menimba ilmu, mengasah keterampilan dan berkarya menjadi salah satu hal yang disampaikan oleh komunitas difabel di Solo Raya pada Musrenbangwil se-Eks Keresidenan Surakarta di Pendopo Kabupaten Klaten, Senin (4/3/2019). Sulistyoningsih, anggota Forum Komunikasi Difabel Boyolali berpendapat, rekan-rekan difabel perlu memperoleh pelatihan keterampilan yang memadai agar dapat mengembangkan usaha secara mandiri.

"Di Boyolali, ada 4.650 disabilitas dan pada umumnya disabilitas itu rawan sosial. Karena dari awal kami sudah susah mengakses pendidikan dan keterampilan.  Jadi, kami juga kurang memiliki pemasukan. Inilah yang disebut sebagai kerawanan sosial," jelasnya.

Dia menambahkan, setelah memperoleh pelatihan keterampilan dari pemerintah daerah, pihaknya berhasil mengembangkan rumah produksi. "Kami memperoleh program sinergi dari Bappeda. Pada akhirnya, kami mampu membangun rumah produksi untuk disabilitas. Kami Insya Allah akan bertanggung jawab dengan apa yang diberikan pemerintah kepada kami," bebernya.

Sementara itu, Danti, penyandang disabilitas asal Surakarta bersyukur karena Pemkot Surakarta telah membuka kesempatan bagi kaum difabel untuk dapat bekerja di sektor pemerintahan. Bahkan, ada salah seorang penyandang disabilitas yang mengemban tugas sebagai staf wali kota. Langkah Pemkot Surakarta itu memacu semangat para penyandang disabilitas untuk tidak ragu berkarya, meski di tengah keterbatasan.

Menanggapi penjelasan Danti, Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen berharap, pemerintah daerah lainnya dapat mengikuti jejak Pemkot Surakarta yang telah memberikan kesempatan luas bagi disabilitas untuk bekerja dan berkarya. "Semoga hal ini bisa ditiru oleh daerah lain," ujarnya sembari tersenyum.

Gus Yasin, sapaan akrab Taj yasin, menjelaskan, Pemprov Jateng  mendukung program pengembangan keahlian bagi penyandang disabilitas agar mereka dapat berkreasi dan berkarya. Termasuk dengan mengembangkan sekolah inklusi di beberapa daerah.

"Kami akan beri ruang terbuka untuk mereka bahwa mereka memang perlu diperhatikan. Sekolah inklusi juga kita dorong karena kita ingin melibatkan teman-teman disabilitas untuk terus berkreasi," ungkapnya.

 

Baca juga : Link and Match, Pendidikan Vokasi Industri Tahap Dua Diluncurkan


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu