Follow Us :              

Potensi Beragam, Jateng Jadi Tujuan Investasi Korsel

  22 March 2019  |   09:30:00  |   dibaca : 422 
Kategori :
Bagikan :


Potensi Beragam, Jateng Jadi Tujuan Investasi Korsel

22 March 2019 | 09:30:00 | dibaca : 422
Kategori :
Bagikan :

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

SEMARANG - Provinsi Jawa Tengah merupakan salah satu provinsi di Tanah Air yang menjadi tujuan investasi Pemerintah Korea Selatan (Korsel). Bahkan, sejumlah perusahaan dari berbagai bidang asal Negeri Ginseng itu, telah ada di beberapa kabupaten dan kota di Jateng.

Hal itu disampaikan Duta Besar Republik Korea (Korsel) untuk Indonesia Kim Chang-Beom saat audiensi dengan Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen di ruang kerja wakil gubernur, Jumat (22/3/2019). Kim Chang Beom datang didampingi Konselor Kedubes Korsel Kim Sang-Jin dan Sekretaris Kedua Kedubes Korsel Park Jin-Young, ditemui Taj Yasin bersama sejumlah kepala OPD terkait lain atau yang mewakili.

"Perusahaan Korea (Korsel) yang berkembang di Jateng di wilayah Tegal, Salatiga dan Jepara perlu digali lebih dalam. Sehingga perlu adanya informasi mengenai potensi-potensi yang bisa dikerjasamakan," beber Kim Chang-Beom.

Menurutnya, selain di sektor industri yang telah terjalin sejak beberapa tahun terakhir, ke depan juga akan berinvestasi di berbagai bidang. Terlebih, saat ini tidak sedikit pengusaha di Jakarta yang berminat menggeser perusahaanya di beberapa daerah di Jateng. Antara lain di Semarang, Boyolali, Surakarta, Salatiga, dan Jepara.

"Kerja sama antara Korea dengan Jateng diharapkan tidak hanya berorientasi pada sektor industri, tetapi ke depan juga ada pertukaran sumber daya manusia dalam rangka meningkatkan SDM yang berkualitas," pintanya.

Pada era milenial seperti sekarang, kata dia, sejumlah industri kreatif yang ada di Korsel banyak berpengaruh di Jateng, khususnya menyangkut sektor perfilman dan lainnya. Karena itu, Pemerintah Korsel mendukung penuh pembukaan program Korea Center yang ada di Universitas Diponegoro (Undip) Semarang.

Dijelaskan, terkait kunjungan kerja Pemerintah Korsel yang akan dilakukan di Jepara dalam waktu dekat, merupakan rencana Pemerintah Korsel. Sebab, di Jepara saat ini sudah ada komunitas orang-orang Korea yang cukup banyak. Hal itu menandakan investasi di Jateng sudah berjalan sangat baik.

Dalam kesempatan tersebut Kim juga menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Jateng telah menjalin kerja sama dengan salah satu provinsi di Korsel sejak tahun 2003. Selain itu juga telah terjalin sejumlah bentuk kerja sama lainnya antara Korsel dengan Jateng, serta potensi-potensi di sektor apa saja yang bisa dikolaborasikan dalam ruang lingkup yang lebih luas.

"Kami juga ada jadwal bertemu dengan pengusaha-pengusaha asal Korea yang ada di Semarang. Kami akan membicarakan lebih lanjut bagaimana mengembangkan investasi-investasi lanjutan di Jateng, serta kendala-kendala apa yang dihadapi saat program investasi berjalan di Jateng," terangnya.

Kim Chang-Beom juga mengapresiasi Pemprov Jateng yang telah memberikan banyak dukungan terhadap perusahaan-perusahaan Korsel yang mengembangkan industrinya di Jateng. Pihaknya berharap koordinasi antara investor dengan pemerintah daerah dan instansi-instansi terkait sepeti kantor bea cukai dan perpajakan bisa dikolaborasikan untuk beberapa program agar berjalan lebih baik.

Sementara itu, Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen menjelaskan Provinsi Jateng memiliki 35 kabupaten dan kota. Masing-masing daerah memilikii potensi yang beragam, baik industri, pariwisata, maupun energi. Beberapa pengusaha asal Korsel yang telah berinvestasi di Jateng, salah satunya perusahaan sepatu olahraga di Kabupaten Jepara.

"Dari beberapa perusahaan Korea telah beroperasi di Jateng, bisa menyerap tenaga kerja sehingga dapat mengentaskan kemiskinan. Ini diharapkan bisa terus berlanjut dan lebih ditingkatkan. Tidak hanya di sektor industri, namun juga di bidang pendidikan, pariwisata dan sebagainya," bebernya.

Pri yang akrab disapa Gus Yasin ini menambahkan, sektor-sektor investasi yang bisa dikembangkan di Jateng antara lain pembangkit tenaga listrik dari energi panas bumi bisa dikerjasamakan dengan Korsel.

"Selain itu, produk-produk batik yang khas itu sentranya ada di Jateng, serta produk garmen bisa diandalkan," katanya. 

Selain itu, lanjut dia, kerja sama di sektor pariwisata juga memiliki peluang besar. Disebutkan, dai 677 ribu wisatawan mancangara, sebanyak 1,90 persen atau 12,6 ribu di antaranya merupakan wisatawan asing asal Korsel. Karenanya kerja sama bidang pariwisata harus digenjot. 

"Jika Pemerintah Korea akan menampilkan kesenian atau budaya khas Korea, kami akan memberikan tempat dan undangan untuk ikut berpartisipasi meramaikan event pariwisata berskala internasional di Jateng. Seperti Dieng Festival Culture, Borobudur Maraton, dan Festival Payung," ungkapnya.

 

Baca juga : Pererat Sister Province dengan Siem Reap, Jateng Bidik Pasar Kamboja


Bagikan :

SEMARANG - Provinsi Jawa Tengah merupakan salah satu provinsi di Tanah Air yang menjadi tujuan investasi Pemerintah Korea Selatan (Korsel). Bahkan, sejumlah perusahaan dari berbagai bidang asal Negeri Ginseng itu, telah ada di beberapa kabupaten dan kota di Jateng.

Hal itu disampaikan Duta Besar Republik Korea (Korsel) untuk Indonesia Kim Chang-Beom saat audiensi dengan Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen di ruang kerja wakil gubernur, Jumat (22/3/2019). Kim Chang Beom datang didampingi Konselor Kedubes Korsel Kim Sang-Jin dan Sekretaris Kedua Kedubes Korsel Park Jin-Young, ditemui Taj Yasin bersama sejumlah kepala OPD terkait lain atau yang mewakili.

"Perusahaan Korea (Korsel) yang berkembang di Jateng di wilayah Tegal, Salatiga dan Jepara perlu digali lebih dalam. Sehingga perlu adanya informasi mengenai potensi-potensi yang bisa dikerjasamakan," beber Kim Chang-Beom.

Menurutnya, selain di sektor industri yang telah terjalin sejak beberapa tahun terakhir, ke depan juga akan berinvestasi di berbagai bidang. Terlebih, saat ini tidak sedikit pengusaha di Jakarta yang berminat menggeser perusahaanya di beberapa daerah di Jateng. Antara lain di Semarang, Boyolali, Surakarta, Salatiga, dan Jepara.

"Kerja sama antara Korea dengan Jateng diharapkan tidak hanya berorientasi pada sektor industri, tetapi ke depan juga ada pertukaran sumber daya manusia dalam rangka meningkatkan SDM yang berkualitas," pintanya.

Pada era milenial seperti sekarang, kata dia, sejumlah industri kreatif yang ada di Korsel banyak berpengaruh di Jateng, khususnya menyangkut sektor perfilman dan lainnya. Karena itu, Pemerintah Korsel mendukung penuh pembukaan program Korea Center yang ada di Universitas Diponegoro (Undip) Semarang.

Dijelaskan, terkait kunjungan kerja Pemerintah Korsel yang akan dilakukan di Jepara dalam waktu dekat, merupakan rencana Pemerintah Korsel. Sebab, di Jepara saat ini sudah ada komunitas orang-orang Korea yang cukup banyak. Hal itu menandakan investasi di Jateng sudah berjalan sangat baik.

Dalam kesempatan tersebut Kim juga menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Jateng telah menjalin kerja sama dengan salah satu provinsi di Korsel sejak tahun 2003. Selain itu juga telah terjalin sejumlah bentuk kerja sama lainnya antara Korsel dengan Jateng, serta potensi-potensi di sektor apa saja yang bisa dikolaborasikan dalam ruang lingkup yang lebih luas.

"Kami juga ada jadwal bertemu dengan pengusaha-pengusaha asal Korea yang ada di Semarang. Kami akan membicarakan lebih lanjut bagaimana mengembangkan investasi-investasi lanjutan di Jateng, serta kendala-kendala apa yang dihadapi saat program investasi berjalan di Jateng," terangnya.

Kim Chang-Beom juga mengapresiasi Pemprov Jateng yang telah memberikan banyak dukungan terhadap perusahaan-perusahaan Korsel yang mengembangkan industrinya di Jateng. Pihaknya berharap koordinasi antara investor dengan pemerintah daerah dan instansi-instansi terkait sepeti kantor bea cukai dan perpajakan bisa dikolaborasikan untuk beberapa program agar berjalan lebih baik.

Sementara itu, Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen menjelaskan Provinsi Jateng memiliki 35 kabupaten dan kota. Masing-masing daerah memilikii potensi yang beragam, baik industri, pariwisata, maupun energi. Beberapa pengusaha asal Korsel yang telah berinvestasi di Jateng, salah satunya perusahaan sepatu olahraga di Kabupaten Jepara.

"Dari beberapa perusahaan Korea telah beroperasi di Jateng, bisa menyerap tenaga kerja sehingga dapat mengentaskan kemiskinan. Ini diharapkan bisa terus berlanjut dan lebih ditingkatkan. Tidak hanya di sektor industri, namun juga di bidang pendidikan, pariwisata dan sebagainya," bebernya.

Pri yang akrab disapa Gus Yasin ini menambahkan, sektor-sektor investasi yang bisa dikembangkan di Jateng antara lain pembangkit tenaga listrik dari energi panas bumi bisa dikerjasamakan dengan Korsel.

"Selain itu, produk-produk batik yang khas itu sentranya ada di Jateng, serta produk garmen bisa diandalkan," katanya. 

Selain itu, lanjut dia, kerja sama di sektor pariwisata juga memiliki peluang besar. Disebutkan, dai 677 ribu wisatawan mancangara, sebanyak 1,90 persen atau 12,6 ribu di antaranya merupakan wisatawan asing asal Korsel. Karenanya kerja sama bidang pariwisata harus digenjot. 

"Jika Pemerintah Korea akan menampilkan kesenian atau budaya khas Korea, kami akan memberikan tempat dan undangan untuk ikut berpartisipasi meramaikan event pariwisata berskala internasional di Jateng. Seperti Dieng Festival Culture, Borobudur Maraton, dan Festival Payung," ungkapnya.

 

Baca juga : Pererat Sister Province dengan Siem Reap, Jateng Bidik Pasar Kamboja


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu