Follow Us :              

Soal Lelang Jabatan, Pengamat Kebijakan Publik: Ini Gebrakan Birokrasi

  08 May 2019  |   13:00:00  |   dibaca : 1183 
Kategori :
Bagikan :


Soal Lelang Jabatan, Pengamat Kebijakan Publik: Ini Gebrakan Birokrasi

08 May 2019 | 13:00:00 | dibaca : 1183
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SEMARANG - Langkah Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo melantik Kepala Sekolah SMKN Bawen, Jumeri menjadi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, serta Camat Kedungbanteng Kabupaten Tegal, Imam Maskur menjadi Kepala Biro Kesra Pemprov Jateng mendapat apresiasi banyak pihak. Apa yang dilakukan Ganjar tersebut dinilai sebagai gebrakan penting dalam reformasi birokrasi.

Hal itu dikatakan Pengamat Kebijakan Publik Universitas Diponegoro (Undip) Semarang Teguh Yuwono. Dia mengatakan, lelang jabatan yang dilakukan oleh Ganjar menjadi sebuah gebrakan yang memaksa para pejabat untuk bersaing secara sehat dalam rangka meningkatkan performanya.

"Ini langkah positif dan memang mesti dicoba. Di negara maju seperti Amerika, Australia dan negara lain, sistem dan mekanisme perekrutan pejabat seperti ini sudah dilakukan sejak tahun 1990. Ini hal yang biasa di luar negeri, namun belum banyak diterapkan di dalam negeri," kata dia.

Birokrasi selama ini, lanjut Teguh, jabatan tinggi seperti jatah yang hanya didapat oleh orang-orang tertentu. Biasanya, jabatan diperoleh atas dasar urutan terlama atau senioritas.

Padahal, di dunia modern saat ini, kompetensi dan kemampuan, adalah hal yang menjadi dasar seseorang dapat menduduki sebuah jabatan tinggi. Maka tidak heran, jika di Jateng ada seorang camat dan kepala sekolah menduduki jabatan tinggi di lingkungan Pemprov Jateng.

"Langkah ini menjadi pendobrak atas sistem birokrasi yang selama ini berjalan. Jadi, kisah camat dan kepala sekolah yang dilantik menjadi pejabat tinggi di Jateng ini menjadi bukti, bahwa kompetisi tidak hanya dengan orang di dalam pemerintahan, namun juga orang dari luar. Siapa yang siap, memiliki pengalaman dan berkompenten, dialah yang akan menduduki jabatan," terangnya.

Teguh menambahkan, langkah Ganjar itu patut ditiru oleh banyak daerah lain. Dia mengapresiasi langkah Ganjar yang telah memaksa birokrasi untuk berubah mengikuti perkembangan zaman. Dia berpendapat, birokrasi jika tidak dipaksa tidak akan berubah. Dengan lelang jabatan secara terbuka ini, maka Ganjar telah berusaha mewujudkan birokrasi yang hebat dengan orang-orang di dalamnya bersaing dan berkompetisi untuk menjadi yang terbaik.

"Sekarang tidak zamannya lagi pegawai yang hanya santai-santai saja sambil menunggu pangkat naik sendiri, jabatan datang sendiri. Sekarang siapa yang memiliki pengetahuan, berkompeten dan bekerja keras, dialah yang akan mendapatkan hasil baik," tegasnya.

Seperti diketahui, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo melantik Imam Maskur, Camat Kedungbanteng Kabupaten Tegal menjadi Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Jateng dan Jumeri, Kepala Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) Bawen Kabupaten Semarang sebagai Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jateng.

Dilantiknya dua nama tersebut membuat geger banyak pihak, karena jabatan camat dan kepala sekolah berhasil menduduki jabatan tinggi. Sejak memimpin tahun 2013 lalu, Ganjar Pranowo memang menerapkan promosi jabatan secara terbuka. Proses rekrutmen pejabat tinggi di lingkungan Pemprov Jateng dilakukan dengan cara lelang jabatan dan membuka kesempatan bagi siapa saja untuk mendaftarkan diri.

Hal tersebut yang membuat proses seleksi jabatan bebas dari praktik korupsi. Tak hanya itu, lelang jabatan juga membuka lebar peluang setiap orang untuk bisa menduduki jabatan di lingkungan Pemprov Jateng itu termasuk Imam Maskur dan Jumeri.

“Sebenarnya ini konsekuensi dari promosi terbuka, siapapun bisa masuk dan memimpin. Saya tidak tahu mereka, tidak kenal mereka, karena mereka sesuai golongan dan syaratnya mencukupi, maka Panitia Seleksi melakukan seleksi dan mereka dinyatakan lolos,” kata Ganjar usai melantik pejabat baru, Senin (6/5/2019).

Tak hanya itu, saat melakukan wawancara, Ganjar juga mengatakan bahwa mereka memiliki gagasan dan pengalaman yang menarik. Untuk itu, dia memberikan kesempatan kepada mereka untuk bisa memimpin.

“Yang penting memiliki integritas dan kompetensi yang bagus, sehingga bisa bekerja dengan baik. Mereka orang-orang berpengalaman dan saya harap mereka dapat memimpin dengan baik,” imbuhnya.

 

Baca juga : Imam Maskur dan Jumeri: Semoga Cerita Kami Memotivasi Pegawai Lain untuk Maju


Bagikan :

SEMARANG - Langkah Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo melantik Kepala Sekolah SMKN Bawen, Jumeri menjadi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, serta Camat Kedungbanteng Kabupaten Tegal, Imam Maskur menjadi Kepala Biro Kesra Pemprov Jateng mendapat apresiasi banyak pihak. Apa yang dilakukan Ganjar tersebut dinilai sebagai gebrakan penting dalam reformasi birokrasi.

Hal itu dikatakan Pengamat Kebijakan Publik Universitas Diponegoro (Undip) Semarang Teguh Yuwono. Dia mengatakan, lelang jabatan yang dilakukan oleh Ganjar menjadi sebuah gebrakan yang memaksa para pejabat untuk bersaing secara sehat dalam rangka meningkatkan performanya.

"Ini langkah positif dan memang mesti dicoba. Di negara maju seperti Amerika, Australia dan negara lain, sistem dan mekanisme perekrutan pejabat seperti ini sudah dilakukan sejak tahun 1990. Ini hal yang biasa di luar negeri, namun belum banyak diterapkan di dalam negeri," kata dia.

Birokrasi selama ini, lanjut Teguh, jabatan tinggi seperti jatah yang hanya didapat oleh orang-orang tertentu. Biasanya, jabatan diperoleh atas dasar urutan terlama atau senioritas.

Padahal, di dunia modern saat ini, kompetensi dan kemampuan, adalah hal yang menjadi dasar seseorang dapat menduduki sebuah jabatan tinggi. Maka tidak heran, jika di Jateng ada seorang camat dan kepala sekolah menduduki jabatan tinggi di lingkungan Pemprov Jateng.

"Langkah ini menjadi pendobrak atas sistem birokrasi yang selama ini berjalan. Jadi, kisah camat dan kepala sekolah yang dilantik menjadi pejabat tinggi di Jateng ini menjadi bukti, bahwa kompetisi tidak hanya dengan orang di dalam pemerintahan, namun juga orang dari luar. Siapa yang siap, memiliki pengalaman dan berkompenten, dialah yang akan menduduki jabatan," terangnya.

Teguh menambahkan, langkah Ganjar itu patut ditiru oleh banyak daerah lain. Dia mengapresiasi langkah Ganjar yang telah memaksa birokrasi untuk berubah mengikuti perkembangan zaman. Dia berpendapat, birokrasi jika tidak dipaksa tidak akan berubah. Dengan lelang jabatan secara terbuka ini, maka Ganjar telah berusaha mewujudkan birokrasi yang hebat dengan orang-orang di dalamnya bersaing dan berkompetisi untuk menjadi yang terbaik.

"Sekarang tidak zamannya lagi pegawai yang hanya santai-santai saja sambil menunggu pangkat naik sendiri, jabatan datang sendiri. Sekarang siapa yang memiliki pengetahuan, berkompeten dan bekerja keras, dialah yang akan mendapatkan hasil baik," tegasnya.

Seperti diketahui, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo melantik Imam Maskur, Camat Kedungbanteng Kabupaten Tegal menjadi Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Jateng dan Jumeri, Kepala Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) Bawen Kabupaten Semarang sebagai Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jateng.

Dilantiknya dua nama tersebut membuat geger banyak pihak, karena jabatan camat dan kepala sekolah berhasil menduduki jabatan tinggi. Sejak memimpin tahun 2013 lalu, Ganjar Pranowo memang menerapkan promosi jabatan secara terbuka. Proses rekrutmen pejabat tinggi di lingkungan Pemprov Jateng dilakukan dengan cara lelang jabatan dan membuka kesempatan bagi siapa saja untuk mendaftarkan diri.

Hal tersebut yang membuat proses seleksi jabatan bebas dari praktik korupsi. Tak hanya itu, lelang jabatan juga membuka lebar peluang setiap orang untuk bisa menduduki jabatan di lingkungan Pemprov Jateng itu termasuk Imam Maskur dan Jumeri.

“Sebenarnya ini konsekuensi dari promosi terbuka, siapapun bisa masuk dan memimpin. Saya tidak tahu mereka, tidak kenal mereka, karena mereka sesuai golongan dan syaratnya mencukupi, maka Panitia Seleksi melakukan seleksi dan mereka dinyatakan lolos,” kata Ganjar usai melantik pejabat baru, Senin (6/5/2019).

Tak hanya itu, saat melakukan wawancara, Ganjar juga mengatakan bahwa mereka memiliki gagasan dan pengalaman yang menarik. Untuk itu, dia memberikan kesempatan kepada mereka untuk bisa memimpin.

“Yang penting memiliki integritas dan kompetensi yang bagus, sehingga bisa bekerja dengan baik. Mereka orang-orang berpengalaman dan saya harap mereka dapat memimpin dengan baik,” imbuhnya.

 

Baca juga : Imam Maskur dan Jumeri: Semoga Cerita Kami Memotivasi Pegawai Lain untuk Maju


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu