Foto : (Humas Jateng)
Foto : (Humas Jateng)
Purworejo – Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP menilai kegiatan TNI
Manunggal Membangun Desa (TMMD) dapat membantu percepatan pengentasan kemiskinan di
tingkat desa. Sebab, TMMD yang dilakukan rutin setiap tahun ini lebih fokus pada kegiatan
penanggulangan kemiskinan, seperti pembangunan infrastruktur desa, rehabilitasi RTLH, hingga
pembuatan jambanisasi.
“Saya senang fokusnya penanggulangan kemiskinan. Kalau ini bisa kita gulirkan terus-menerus,
maka problem-problem aksesibilitas publik khususnya infrastruktur bisa lebih bagus yang ada di
desa,” katanya saat menjadi Inspektur Upacara Pembukaan TMMD Reguler ke-98 TA 2017
Kodim 0708 Purworejo di Lapangan Pituruh, Desa Pituruh, Kecamatan Pituruh, Rabu (5/4).
Menurut Ganjar, TMMD juga mendorong masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam mengatasi
persoalan-persoalan bangsa dengan semangat kebersamaan dan kegotongroyongan. Sehingga
tidak hanya dapat mempercepat penurunan angka kemiskinan di Jawa Tengah yang masih sekitar
13,19 persen, namun juga dapat memperkuat semangat nasionalisme dan patriotisme dalam diri
masyarakat.
Mantan anggota DPR RI ini juga mengapresiasi keikutsertaan sejumlah pihak dalam membangun
desa agar lebih sejahtera dan mandiri. Salah satunya Himpunan Pengusahan Muda Indonesia
(Hipmi) yang memberikan bantuan sebesar Rp 50 juta untuk kegiatan jambanisasi 10 unit di
lokasi TMMD di Desa Wonosido, Kecamatan Pituruh Kabupaten Purworejo. Program
jambanisasi semacam itu perlu terus didorong karena di Jawa Tengah yang aksesibilitas
jambannya mencapai 100 persen baru Kabupaten Grobogan.
“Dari Hipmi juga nyumbang jamban. Sehingga kita harapkan akses jambannya bisa lebih bagus
karena satu-satunya kabupaten di Jawa Tengah yang aksesabilitas jambannya seratus persen baru
Grobogan. Mudah-mudahan Purworejo menyusul,” ujarnya.
Setelah melakukan upacara pembukaan TMMD, Gubernur Ganjar meninjau kegiatan sarana fisik
di sekitar lokasi upacara. Di antaranya betonisasi jalan desa sepanjang 1.200 meter yang
dibangun dengan anggaran dari pemprov sebesar Rp 150 juta dan pemkab Rp 199 juta.
Pengerjaan jalan tersebut baru mencapai delapan persen. Selain itu, Ganjar juga meninjau
jambanisasi dan rehabilitasi 15 RTLH dengan anggaran dari pemkab Rp 150 juta dan swadaya
masyarakat Rp 36 juta.
TMMD yang akan berlangsung mulai tanggal 5 April – 4 Mei 2017 ini juga menggelar kegiatan-
kegiatan sosial antara lain, sosialisasi antinarkoba, donor darah, dan sunatan massal.
Purworejo – Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP menilai kegiatan TNI
Manunggal Membangun Desa (TMMD) dapat membantu percepatan pengentasan kemiskinan di
tingkat desa. Sebab, TMMD yang dilakukan rutin setiap tahun ini lebih fokus pada kegiatan
penanggulangan kemiskinan, seperti pembangunan infrastruktur desa, rehabilitasi RTLH, hingga
pembuatan jambanisasi.
“Saya senang fokusnya penanggulangan kemiskinan. Kalau ini bisa kita gulirkan terus-menerus,
maka problem-problem aksesibilitas publik khususnya infrastruktur bisa lebih bagus yang ada di
desa,” katanya saat menjadi Inspektur Upacara Pembukaan TMMD Reguler ke-98 TA 2017
Kodim 0708 Purworejo di Lapangan Pituruh, Desa Pituruh, Kecamatan Pituruh, Rabu (5/4).
Menurut Ganjar, TMMD juga mendorong masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam mengatasi
persoalan-persoalan bangsa dengan semangat kebersamaan dan kegotongroyongan. Sehingga
tidak hanya dapat mempercepat penurunan angka kemiskinan di Jawa Tengah yang masih sekitar
13,19 persen, namun juga dapat memperkuat semangat nasionalisme dan patriotisme dalam diri
masyarakat.
Mantan anggota DPR RI ini juga mengapresiasi keikutsertaan sejumlah pihak dalam membangun
desa agar lebih sejahtera dan mandiri. Salah satunya Himpunan Pengusahan Muda Indonesia
(Hipmi) yang memberikan bantuan sebesar Rp 50 juta untuk kegiatan jambanisasi 10 unit di
lokasi TMMD di Desa Wonosido, Kecamatan Pituruh Kabupaten Purworejo. Program
jambanisasi semacam itu perlu terus didorong karena di Jawa Tengah yang aksesibilitas
jambannya mencapai 100 persen baru Kabupaten Grobogan.
“Dari Hipmi juga nyumbang jamban. Sehingga kita harapkan akses jambannya bisa lebih bagus
karena satu-satunya kabupaten di Jawa Tengah yang aksesabilitas jambannya seratus persen baru
Grobogan. Mudah-mudahan Purworejo menyusul,” ujarnya.
Setelah melakukan upacara pembukaan TMMD, Gubernur Ganjar meninjau kegiatan sarana fisik
di sekitar lokasi upacara. Di antaranya betonisasi jalan desa sepanjang 1.200 meter yang
dibangun dengan anggaran dari pemprov sebesar Rp 150 juta dan pemkab Rp 199 juta.
Pengerjaan jalan tersebut baru mencapai delapan persen. Selain itu, Ganjar juga meninjau
jambanisasi dan rehabilitasi 15 RTLH dengan anggaran dari pemkab Rp 150 juta dan swadaya
masyarakat Rp 36 juta.
TMMD yang akan berlangsung mulai tanggal 5 April – 4 Mei 2017 ini juga menggelar kegiatan-
kegiatan sosial antara lain, sosialisasi antinarkoba, donor darah, dan sunatan massal.
Berita Terbaru