Follow Us :              

Kuasai Tiga Literasi Hadapi Revolusi Industri

  09 October 2019  |   08:00:00  |   dibaca : 695 
Kategori :
Bagikan :


Kuasai Tiga Literasi Hadapi Revolusi Industri

09 October 2019 | 08:00:00 | dibaca : 695
Kategori :
Bagikan :

Foto : Ebron (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Ebron (Humas Jateng)

TEGAL - Politeknik Harapan Bersama Kota Tegal, Rabu (9/10/2019) mewisuda 1.478 mahasiswanya dalam Rapat Senat Terbuka yang berlangsung di Hotel Bahari Inn.

Direktur Politeknik Harapan Bersama, Hambali menyampaikan, ribuan mahasiswa yang diwisuda merupakan lulusan D III dan Sarjana Terapan. Lulusan D III terdiri dari program studi teknik komputer (355 wisudawan/ti), kebidanan (77 wisudawan/ti), akuntansi (444 wisudawan/ti), farmasi (250 wisudawan/ti), teknik elektronika (129 wisudawan/ti), dan teknik mesin (147 wisudawan/ti). Sedangkan untuk sarjana terapan mewisuda 76 orang dari program studi teknik informatika.

"Ini menjadi langkah awal Saudara untuk memulai perjalanan karir. Meninggalkan bangku kuliah bukan berarti berhenti belajar. Tetaplah belajar, tingkatkan ilmu pengetahuan dan luaskan jaringan," tuturnya

Tantangan zaman yang dihadapi para lulusan perguruan tinggi saat ini, lanjut dia, sudah jauh berbeda dengan 10 tahun lalu. Apalagi sekarang sudah memasuki era revolusi industri 4.0 atau revolusi digital. Tantangan zaman tidak cukup dijawab dengan hard skill (keahlian khusus di bidang keilmuan), dan soft skill.

"Untuk menghadapi revolusi industri 4.0, seseorang harus memperkuat literasi baru. Yaitu, data literation, technology literation dan human literation," beber dia

Hambali menjelaskan, literasi data adalah kemampuan seseorang dalam membaca, menganalisis dan menggunakan data sebagai informasi dari big data dalam dunia digital. Sementara literasi teknologi adalah kemampuan untuk memahami sistem mekanika dan teknologi dalam dunia kerja, dan literasi manusia merupakan sisi kemanusiaan, komunikasi dan desain kreatif.

"Ketiga literasi baru ini perlu dikuasai semua lulusan Politeknik Harapan Bersama. Era revolusi digital ini sangat membutuhkan tenaga kerja yang memiliki pengetahuan dan ketrampilan dalam menguasai tiga literasi tersebut," pesannya.

Wakil Gubernur Jawa Tengah H Taj Yasin Maimoen menyambung, era revolusi industri 4.0 memberikan kesempatan yang luas untuk berinovasi dengan menggunakan teknologi. Kesempatan itu menjadi peluang kerja dan inovasi yang berhasil diciptakan nantinya akan membantu kemajuan di suatu daerah.

"Beberapa hari lalu saya menghadiri pameran UKM di Wonosobo. Ada ibu-ibu yang menjajakan makanan enak sekali. Saya bertanya, biasanya ibu jual di mana? Dijawabnya, hanya di rumah saja. Lha bagaimana masyarakat tahu ibu menjual makanan seenak ini. Kata dia, dishare di grup wa," ungkapnya.

Gus Yasin berpendapat, jika hanya dipromosikan di whatsapp, maka kapasitasnya masih terbatas, sehingga sulit maju. Maka, di tangan para lulusan mahasiswa ini, kecanggihan digital bisa dimanfaatkan untuk membantu kemajuan daerah. 

"Lulusan Politeknik Harapan Bangsa saya harapkan ada yang terjun untuk memromosikan daerahnya dengan kecanggihan teknologi. Apalagi baru dua hari lalu Jawa Tengah dinobatkan sebagai juara 1 provinsi dengan inovasi terbanyak," tutupnya.

 

Baca juga : Perjuangkan Hak-hak Perempuan, KH Husein Muhammad Dianugerahi Doktor Honoris Causa


Bagikan :

TEGAL - Politeknik Harapan Bersama Kota Tegal, Rabu (9/10/2019) mewisuda 1.478 mahasiswanya dalam Rapat Senat Terbuka yang berlangsung di Hotel Bahari Inn.

Direktur Politeknik Harapan Bersama, Hambali menyampaikan, ribuan mahasiswa yang diwisuda merupakan lulusan D III dan Sarjana Terapan. Lulusan D III terdiri dari program studi teknik komputer (355 wisudawan/ti), kebidanan (77 wisudawan/ti), akuntansi (444 wisudawan/ti), farmasi (250 wisudawan/ti), teknik elektronika (129 wisudawan/ti), dan teknik mesin (147 wisudawan/ti). Sedangkan untuk sarjana terapan mewisuda 76 orang dari program studi teknik informatika.

"Ini menjadi langkah awal Saudara untuk memulai perjalanan karir. Meninggalkan bangku kuliah bukan berarti berhenti belajar. Tetaplah belajar, tingkatkan ilmu pengetahuan dan luaskan jaringan," tuturnya

Tantangan zaman yang dihadapi para lulusan perguruan tinggi saat ini, lanjut dia, sudah jauh berbeda dengan 10 tahun lalu. Apalagi sekarang sudah memasuki era revolusi industri 4.0 atau revolusi digital. Tantangan zaman tidak cukup dijawab dengan hard skill (keahlian khusus di bidang keilmuan), dan soft skill.

"Untuk menghadapi revolusi industri 4.0, seseorang harus memperkuat literasi baru. Yaitu, data literation, technology literation dan human literation," beber dia

Hambali menjelaskan, literasi data adalah kemampuan seseorang dalam membaca, menganalisis dan menggunakan data sebagai informasi dari big data dalam dunia digital. Sementara literasi teknologi adalah kemampuan untuk memahami sistem mekanika dan teknologi dalam dunia kerja, dan literasi manusia merupakan sisi kemanusiaan, komunikasi dan desain kreatif.

"Ketiga literasi baru ini perlu dikuasai semua lulusan Politeknik Harapan Bersama. Era revolusi digital ini sangat membutuhkan tenaga kerja yang memiliki pengetahuan dan ketrampilan dalam menguasai tiga literasi tersebut," pesannya.

Wakil Gubernur Jawa Tengah H Taj Yasin Maimoen menyambung, era revolusi industri 4.0 memberikan kesempatan yang luas untuk berinovasi dengan menggunakan teknologi. Kesempatan itu menjadi peluang kerja dan inovasi yang berhasil diciptakan nantinya akan membantu kemajuan di suatu daerah.

"Beberapa hari lalu saya menghadiri pameran UKM di Wonosobo. Ada ibu-ibu yang menjajakan makanan enak sekali. Saya bertanya, biasanya ibu jual di mana? Dijawabnya, hanya di rumah saja. Lha bagaimana masyarakat tahu ibu menjual makanan seenak ini. Kata dia, dishare di grup wa," ungkapnya.

Gus Yasin berpendapat, jika hanya dipromosikan di whatsapp, maka kapasitasnya masih terbatas, sehingga sulit maju. Maka, di tangan para lulusan mahasiswa ini, kecanggihan digital bisa dimanfaatkan untuk membantu kemajuan daerah. 

"Lulusan Politeknik Harapan Bangsa saya harapkan ada yang terjun untuk memromosikan daerahnya dengan kecanggihan teknologi. Apalagi baru dua hari lalu Jawa Tengah dinobatkan sebagai juara 1 provinsi dengan inovasi terbanyak," tutupnya.

 

Baca juga : Perjuangkan Hak-hak Perempuan, KH Husein Muhammad Dianugerahi Doktor Honoris Causa


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu