Follow Us :              

Kunjungi Putri Cempo, Ganjar Optimis Jateng Bisa Atasi Sampah

  09 October 2019  |   12:00:00  |   dibaca : 520 
Kategori :
Bagikan :


Kunjungi Putri Cempo, Ganjar Optimis Jateng Bisa Atasi Sampah

09 October 2019 | 12:00:00 | dibaca : 520
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SURAKARTA - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo semakin optimis persoalan sampah di Jateng akan teratasi. Hal itu menyusul suksesnya berbagai program pengolahan sampah di sejumlah Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Seperti saat mengunjungi TPA Putri Cempo, Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Kota Surakarta, Rabu (9/10/2019), Ganjar melihat bagaimana proses pembuatan sampah menjadi briket yang digunakan sebagai bahan dasar energi listrik. Meski baru prototype, namun PLTSa Putri Cempo sudah menunjukkan hasil memuaskan.

"Hari ini saya lihat, bagaimana proses pengolahan sampah di sini (TPA) Putri Cempo yang sudah berjalan dan sudah ada hasilnya. Mengolah sampah jadi briket, untuk bahan energi listrik. Ini masih kecil karena masih uji coba, nah pada tanggal 23 Oktober nanti, akan dilakukan groundbreaking proyek serupa dengan kapasitas listrik 5 Megawatt," kata Ganjar didampingi Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo.

Dengan dibangunnya PLTSa Putri Cempo lanjut Ganjar, maka nantinya sampah yang ada di lokasi ini akan diolah menjadi energi listrik. PLTSa Putri Cempo natinya akan menyelesaikan tumpukan sampah yang lebih dari 1,6 juta ton itu dalam waktu tidak cukup lama.

"Setidaknya sudah ada tiga lokasi pengolahan sampah di Jateng, yakni di Semarang menjadi gas metan, Cilacap menjadi briket dan di Solo ini menjadi energi listrik. Tiga contoh ini menjadi bukti, bahwa Jateng siap mengatasi problem sampah dan menuju waste to energy," terangnya.

Presiden lanjut Ganjar memang sangat konsen betul mengenai penanganan sampah ini. Nantinya, apa yang dilakukan di tiga lokasi ini, akan ditularkan di sejumlah daerah lain.

"Tinggal PR nya adalah siapa yang membeli ini. Maka kemarin pak Presiden meminta PLN untuk membeli listrik dari olahan sampah. PLN tinggal membeli karena ini non negosiable dan single tarif, artinya satu dan tidak bisa ditawar, karena kita tidak menjual setrum, namun mengelola sampah. Memang kalau bicara ekonomi ini tidak menarik, tapi kita harus membereskan ini," tutupnya.

Di lain sisi, Direktur PT solo Citra Metro Plasma Power (SCMPP) selaku kontraktor pelaksana proyek PLTSa Putri Cempo, Elan Syuherlan mengatakan, uji coba ini hanya membuktikan bahwa proyek pengolahan sampah jadi briket, yang kemudian dikonversi menjadi energi listrik telah berjalan.

"Nantinya di lokasi ini akan dibangun PLTSa lebih besar, dengan kapasitas 5 Megawatt. Groundbreakingnya pada 23 Oktober nanti. Nantinya kalau proyek ini sudah berjalan, sebanyak 450 ton sampah bisa kami olah selama sehari," kata dia.

 

Baca juga : Kunjungi Bengkelung Park, Ganjar Ajak Pedagang dan Pengunjung Punguti Sampah


Bagikan :

SURAKARTA - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo semakin optimis persoalan sampah di Jateng akan teratasi. Hal itu menyusul suksesnya berbagai program pengolahan sampah di sejumlah Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Seperti saat mengunjungi TPA Putri Cempo, Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Kota Surakarta, Rabu (9/10/2019), Ganjar melihat bagaimana proses pembuatan sampah menjadi briket yang digunakan sebagai bahan dasar energi listrik. Meski baru prototype, namun PLTSa Putri Cempo sudah menunjukkan hasil memuaskan.

"Hari ini saya lihat, bagaimana proses pengolahan sampah di sini (TPA) Putri Cempo yang sudah berjalan dan sudah ada hasilnya. Mengolah sampah jadi briket, untuk bahan energi listrik. Ini masih kecil karena masih uji coba, nah pada tanggal 23 Oktober nanti, akan dilakukan groundbreaking proyek serupa dengan kapasitas listrik 5 Megawatt," kata Ganjar didampingi Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo.

Dengan dibangunnya PLTSa Putri Cempo lanjut Ganjar, maka nantinya sampah yang ada di lokasi ini akan diolah menjadi energi listrik. PLTSa Putri Cempo natinya akan menyelesaikan tumpukan sampah yang lebih dari 1,6 juta ton itu dalam waktu tidak cukup lama.

"Setidaknya sudah ada tiga lokasi pengolahan sampah di Jateng, yakni di Semarang menjadi gas metan, Cilacap menjadi briket dan di Solo ini menjadi energi listrik. Tiga contoh ini menjadi bukti, bahwa Jateng siap mengatasi problem sampah dan menuju waste to energy," terangnya.

Presiden lanjut Ganjar memang sangat konsen betul mengenai penanganan sampah ini. Nantinya, apa yang dilakukan di tiga lokasi ini, akan ditularkan di sejumlah daerah lain.

"Tinggal PR nya adalah siapa yang membeli ini. Maka kemarin pak Presiden meminta PLN untuk membeli listrik dari olahan sampah. PLN tinggal membeli karena ini non negosiable dan single tarif, artinya satu dan tidak bisa ditawar, karena kita tidak menjual setrum, namun mengelola sampah. Memang kalau bicara ekonomi ini tidak menarik, tapi kita harus membereskan ini," tutupnya.

Di lain sisi, Direktur PT solo Citra Metro Plasma Power (SCMPP) selaku kontraktor pelaksana proyek PLTSa Putri Cempo, Elan Syuherlan mengatakan, uji coba ini hanya membuktikan bahwa proyek pengolahan sampah jadi briket, yang kemudian dikonversi menjadi energi listrik telah berjalan.

"Nantinya di lokasi ini akan dibangun PLTSa lebih besar, dengan kapasitas 5 Megawatt. Groundbreakingnya pada 23 Oktober nanti. Nantinya kalau proyek ini sudah berjalan, sebanyak 450 ton sampah bisa kami olah selama sehari," kata dia.

 

Baca juga : Kunjungi Bengkelung Park, Ganjar Ajak Pedagang dan Pengunjung Punguti Sampah


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu