Follow Us :              

Geguritan Terbaru Sekda Jateng Bicara Soal Pancasila

  16 October 2019  |   19:10:00  |   dibaca : 5319 
Kategori :
Bagikan :


Geguritan Terbaru Sekda Jateng Bicara Soal Pancasila

16 October 2019 | 19:10:00 | dibaca : 5319
Kategori :
Bagikan :

Foto : Simon (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Simon (Humas Jateng)

SEMARANG - Sudah bukan rahasia lagi kalau Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sri Puryono KS piawai dalam meracik kata atau melantunkan langgam Jawa. Belum lama ini, Sri Puryono kembali menelurkan sebuah karya geguritan. Geguritan itu berjudul "Pancasila".

Sri Puryono atau dalam dunia gurit dikenal sebagai Mas Bey Puryono, menuturkan, geguritan berjudul "Pancasila" tersebut sebenarnya dirancang untuk Hari Kesaktian Pancasila yang jatuh pada tanggal 1 Oktober. Namun ia belum sempat membacakan dan membagikan geguritannya itu ke khalayak umum.

"Geguritan itu saya rancang di hari Kesaktian Pancasila tetapi belum sempat saya bacakan. Baru berkesempatan pada hari ini. Ini pertama kali saya bacakan. Kebetulan masih dalam suasana Hari Kesaktian Pancasila," katanya saat ditemui usai acara Malam Syair Ayat Dewa Pamungkas dari Timur di Pendapa Kampung Budaya Universitas Negeri Semarang (Unnes), Rabu (16/10/2019) malam.

Sesuai dengan judulnya, garis besar isi geguritan tersebut berbicara tentang Pancasila. Termasuk bagaimana saktinya Pancasila sebagai dasar negara di tengah gempuran yang datang silih berganti.

"Isi atau pesannya itu tentang Pancasila. Pancasila ini sudah diuji coba berkali-kali, toh akhirnya tetap sakti. Makanya tanggal 1 Oktober diperingati sebagai Hari Kesaktian Pancasila," ungkapnya.

Pada kesempatan itu, Sri Puryono juga berpesan kepada mahasiswa dan seluruh masyarakat Indonesia untuk terus menjaga tanah air Indonesia. Juga mempertahankan Pancasila sebagai ideologi bangsa.

"Bumi Indonesia ini kaya raya, apa saja ada. Kita di sini diberi tugas oleh Tuhan untuk mengelola dan menjaga dengan baik. Saya tekankan, apapun alasannya, Pancasila tetap dasar ideologi kita," pungkasnya.

 

Baca juga : Melepas "Ayat Dewa Pamungkas dari Timur" dan Doa untuk Agus Dhewa


Bagikan :

SEMARANG - Sudah bukan rahasia lagi kalau Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sri Puryono KS piawai dalam meracik kata atau melantunkan langgam Jawa. Belum lama ini, Sri Puryono kembali menelurkan sebuah karya geguritan. Geguritan itu berjudul "Pancasila".

Sri Puryono atau dalam dunia gurit dikenal sebagai Mas Bey Puryono, menuturkan, geguritan berjudul "Pancasila" tersebut sebenarnya dirancang untuk Hari Kesaktian Pancasila yang jatuh pada tanggal 1 Oktober. Namun ia belum sempat membacakan dan membagikan geguritannya itu ke khalayak umum.

"Geguritan itu saya rancang di hari Kesaktian Pancasila tetapi belum sempat saya bacakan. Baru berkesempatan pada hari ini. Ini pertama kali saya bacakan. Kebetulan masih dalam suasana Hari Kesaktian Pancasila," katanya saat ditemui usai acara Malam Syair Ayat Dewa Pamungkas dari Timur di Pendapa Kampung Budaya Universitas Negeri Semarang (Unnes), Rabu (16/10/2019) malam.

Sesuai dengan judulnya, garis besar isi geguritan tersebut berbicara tentang Pancasila. Termasuk bagaimana saktinya Pancasila sebagai dasar negara di tengah gempuran yang datang silih berganti.

"Isi atau pesannya itu tentang Pancasila. Pancasila ini sudah diuji coba berkali-kali, toh akhirnya tetap sakti. Makanya tanggal 1 Oktober diperingati sebagai Hari Kesaktian Pancasila," ungkapnya.

Pada kesempatan itu, Sri Puryono juga berpesan kepada mahasiswa dan seluruh masyarakat Indonesia untuk terus menjaga tanah air Indonesia. Juga mempertahankan Pancasila sebagai ideologi bangsa.

"Bumi Indonesia ini kaya raya, apa saja ada. Kita di sini diberi tugas oleh Tuhan untuk mengelola dan menjaga dengan baik. Saya tekankan, apapun alasannya, Pancasila tetap dasar ideologi kita," pungkasnya.

 

Baca juga : Melepas "Ayat Dewa Pamungkas dari Timur" dan Doa untuk Agus Dhewa


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu