Follow Us :              

Produktivitas Pekerja Jateng Tinggi, Ganjar Raih Anugerah Paramakarya dari Wakil Presiden

  28 November 2019  |   09:00:00  |   dibaca : 382 
Kategori :
Bagikan :


Produktivitas Pekerja Jateng Tinggi, Ganjar Raih Anugerah Paramakarya dari Wakil Presiden

28 November 2019 | 09:00:00 | dibaca : 382
Kategori :
Bagikan :

Foto : istimewa (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : istimewa (Humas Jateng)

JAKARTA - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ditetapkan sebagai pembina usaha kecil, menengah dan besar terbaik nasional karena sukses mendorong tingginya produktivitas pekerja di sektor tersebut. Dengan penilaian itu, pada Kamis (28/11/2019) di Istana Wakil Presiden, Ganjar diberi Anugerah Paramakarya oleh Kementerian Ketenagakerjaan dan Transmigrasi.

Anugerah Paramakarya merupakan anugerah yang diberikan Pemerintah Pusat kepada Kepala Daerah yang memberi dukungan dan pembinaan terhadap pelaku usaha kecil, menengah dan skala besar. Dengan dukungan tersebut akhirnya selama tiga tahun berturut-turut para pekerja di tiga segmen usaha itu mampu meningkatkan produktivitasnya. 

"Ada tujuh kriteria sampai akhirnya kepala daerah dinobatkan sebagai pembina terbaik, yaitu kepemimpinan, perencanaan strategis, fokus SDM, fokus pelanggan, data, Informasi dan nalisis. Selanjutnya manajemen proses dan hasil usaha," kata Susi Handayani, Plt Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Jateng, Kamis (28/11/2019). 

Dari tujuh kriteria tersebut, lanjut Susi, tiga perusahaan di Jawa Tengah dinilai menjadi yang terbaik karena produktivitasnya yang tinggi. Susi menjelaskan, dalam proses penilaiannya Pemprov Jateng menyodorkan tujuh perusahaan untuk dinilai pernominasi. 

"Kriteria perusahaan kecil yang diikutkan adalah yang memiliki karyawan kurang dari 50. Untuk perusahaan menengah, memiliki karyawan 50 sampai 200. Sementara untuk perusahaan besar adalah yang memiliki karyawan lebih dari 200," katanya. 

Program tersebut merupakan bantuan teknis global ya g dikembangkan oleh Organisasi Buruh Internasional (ILO) sejak 1994 yang mendorong UKM untuk menciptakan pekerjaan yang layak. Dengan hal itu diharapkan UKM bisa bersaing sampai di kancah internasional. 

"Sebelum perusahaan kita ajukan ke level nasional dalam ajang Paramakarya ini, mereka telah kita seleksi di tingkat provinsi dalam lomba Siddhakarya yang diadakan tahun sebelumnya," katanya. 

Untuk meningkatkan produktivitas pekerja di sektor UKM, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo telah menyisir apa yang menjadi penghambat dunia UKM selama ini. Menurut Ganjar ada tiga hal yang membuat UKM mengalami stagnasi, yaitu tidak ada upgrading pada tenaga kerja, managemen yang buruk serta minimnya modal. 

"Maka kami memberi pendampingan agar managemennya tertata, pelatihan-pelatihan agar pekerja semakin terampil dan memberi akses modal lewat pinjaman dengan suku bungan rendah," katanya. 

Ketua Dewan Juri Paramakarya 2019, Hariyadi B. Sukamdani, mengatakan penghargaan Paramakarya digelar oleh Kementerian Tenaga Kerja setiap dua tahun sekali. Beberapa hal yang sering dia utarakan kepada pengusaha di antaranya mengenai manajemen tenaga kerja, manajemen keuangan, produksi, hingga rencana bisnis ke depan.

"Penghargaan ini, selain berjenjang penilaiannya juga membaca kemungkinan keberlangsungan di masa mendatang. Untuk itu, jalinan antara pengusaha dan pemerintah dalam hal ini sangat penting," katanya.


Bagikan :

JAKARTA - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ditetapkan sebagai pembina usaha kecil, menengah dan besar terbaik nasional karena sukses mendorong tingginya produktivitas pekerja di sektor tersebut. Dengan penilaian itu, pada Kamis (28/11/2019) di Istana Wakil Presiden, Ganjar diberi Anugerah Paramakarya oleh Kementerian Ketenagakerjaan dan Transmigrasi.

Anugerah Paramakarya merupakan anugerah yang diberikan Pemerintah Pusat kepada Kepala Daerah yang memberi dukungan dan pembinaan terhadap pelaku usaha kecil, menengah dan skala besar. Dengan dukungan tersebut akhirnya selama tiga tahun berturut-turut para pekerja di tiga segmen usaha itu mampu meningkatkan produktivitasnya. 

"Ada tujuh kriteria sampai akhirnya kepala daerah dinobatkan sebagai pembina terbaik, yaitu kepemimpinan, perencanaan strategis, fokus SDM, fokus pelanggan, data, Informasi dan nalisis. Selanjutnya manajemen proses dan hasil usaha," kata Susi Handayani, Plt Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Jateng, Kamis (28/11/2019). 

Dari tujuh kriteria tersebut, lanjut Susi, tiga perusahaan di Jawa Tengah dinilai menjadi yang terbaik karena produktivitasnya yang tinggi. Susi menjelaskan, dalam proses penilaiannya Pemprov Jateng menyodorkan tujuh perusahaan untuk dinilai pernominasi. 

"Kriteria perusahaan kecil yang diikutkan adalah yang memiliki karyawan kurang dari 50. Untuk perusahaan menengah, memiliki karyawan 50 sampai 200. Sementara untuk perusahaan besar adalah yang memiliki karyawan lebih dari 200," katanya. 

Program tersebut merupakan bantuan teknis global ya g dikembangkan oleh Organisasi Buruh Internasional (ILO) sejak 1994 yang mendorong UKM untuk menciptakan pekerjaan yang layak. Dengan hal itu diharapkan UKM bisa bersaing sampai di kancah internasional. 

"Sebelum perusahaan kita ajukan ke level nasional dalam ajang Paramakarya ini, mereka telah kita seleksi di tingkat provinsi dalam lomba Siddhakarya yang diadakan tahun sebelumnya," katanya. 

Untuk meningkatkan produktivitas pekerja di sektor UKM, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo telah menyisir apa yang menjadi penghambat dunia UKM selama ini. Menurut Ganjar ada tiga hal yang membuat UKM mengalami stagnasi, yaitu tidak ada upgrading pada tenaga kerja, managemen yang buruk serta minimnya modal. 

"Maka kami memberi pendampingan agar managemennya tertata, pelatihan-pelatihan agar pekerja semakin terampil dan memberi akses modal lewat pinjaman dengan suku bungan rendah," katanya. 

Ketua Dewan Juri Paramakarya 2019, Hariyadi B. Sukamdani, mengatakan penghargaan Paramakarya digelar oleh Kementerian Tenaga Kerja setiap dua tahun sekali. Beberapa hal yang sering dia utarakan kepada pengusaha di antaranya mengenai manajemen tenaga kerja, manajemen keuangan, produksi, hingga rencana bisnis ke depan.

"Penghargaan ini, selain berjenjang penilaiannya juga membaca kemungkinan keberlangsungan di masa mendatang. Untuk itu, jalinan antara pengusaha dan pemerintah dalam hal ini sangat penting," katanya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu