Follow Us :              

ODP Melonjak, Ganjar Minta Bupati Wali Kota Masifkan Edukasi kepada Masyarakat

  21 March 2020  |   17:00:00  |   dibaca : 803 
Kategori :
Bagikan :


ODP Melonjak, Ganjar Minta Bupati Wali Kota Masifkan Edukasi kepada Masyarakat

21 March 2020 | 17:00:00 | dibaca : 803
Kategori :
Bagikan :

Foto : Vivi (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Vivi (Humas Jateng)

SEMARANG - Dalam beberapa hari terakhir, terjadi lonjakan yang cukup signifikan pada jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) Covid-19. 

Berdasarkan data yang dihimpun Dinas Kesehatan Jawa Tengah, pada Sabtu (21/3/2020) pukul 16.15 tercatat ada 2.391 orang berstatus ODP. Sebelumnya, pada Kamis (19/3/2020) pukul 17.00 terdapat 2.202 ODP. Ini menunjukkan ada lonjakan 189 ODP dalam kurun waktu 2 hari.

Menurut Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, itu lantaran intensitas penelusuran yang dilakukan jajarannya, serta banyaknya masyarakat yang pro aktif memeriksakan diri. 

"Jadi tidak usah takut untuk periksa. Kita menyiapkan skenario, jika positif langsung kita rujuk ke RS. Sebanyak 58 RS kita siapkan, ditambah rumah swasta yang siap membantu. Kita juga bisa meminjam provinsi lain jika kekurangan tenaga medis," kata Ganjar di rumah dinas Puri Gedeh, Sabtu (21/3/2020).

Ganjar memaparkan, warga berstatus ODP tersebar di *beberapa* kabupaten dan kota, namun *yang* terbanyak di Kota Semarang (606 ODP) dan Kabupaten Temanggung (414 ODP).

Status ODP bisa meningkat menjadi Pasien Dalam Pengawasan (PDP) apabila yang bersangkutan menunjukkan tanda-tanda terinfeksi Covid-19.

Saat ini terdapat 138 PDP yang tengah dirawat di sejumlah RS.

Meski demikian, Ganjar berharap masyarakat benar-benar menerapkan pola hidup sehat, dari olahraga teratur, konsumsi makanan bergizi hingga istirahat yang cukup. Harapannya, penguatan daya tahan tubuh dapat membantu mencegah tubuh terinfeksi Covid-19.

"Makanya kepada bupati dan wali kota saya mengatakan ini saatnya kita bergerak masif dengan menggerakkan tokoh agama, tokoh masyarakat sampai hansip dan lainnya untuk memberi pembelajaran kepada masyarakat," katanya.

Hingga Sabtu (21/3/2020) pukul 17.00 jumlah pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Jawa Tengah kembali bertambah. Terdapat dua kasus baru di Purwokerto dan Pekalongan. Ini menambah 12 kasus sebelumnya.

Menyikapi penambahan pasien ini, Ganjar Pranowo mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan 58 rumah sakit yang telah ditetapkan sebagi rujukan. RS tersebut terus menggunakan protokol kesehatan secara cepat setiap ada pasien yang ditetapkan positif COVID-19. 

"Kita memantau secara intens dan juga dilapori bupati dan walikota setempat. Mereka cukup serius. Sehingga kita bisa mengupdate terus dan memudahkan kita untuk menyiapkan langkah-langkah berikutnya," kata Ganjar. 

Kepala Dinas Kesehatan Jateng dr Yulianto mengatakan dua pasien positif tersebut telah dirawat beberapa hari di RS Margono dan RS Kraton. Dari hasil tracking yang dilakukan, kedua pasien tersebut tidak ada riwayat perjalanan dari luar negeri. 

"Hanya saja yang Pekalongan ada keluarganya yang punya riwayat perjalanan luar negeri. Kedua pasien itu berjenis kelamin lelaki dewasa" kata Yulianto.


Bagikan :

SEMARANG - Dalam beberapa hari terakhir, terjadi lonjakan yang cukup signifikan pada jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) Covid-19. 

Berdasarkan data yang dihimpun Dinas Kesehatan Jawa Tengah, pada Sabtu (21/3/2020) pukul 16.15 tercatat ada 2.391 orang berstatus ODP. Sebelumnya, pada Kamis (19/3/2020) pukul 17.00 terdapat 2.202 ODP. Ini menunjukkan ada lonjakan 189 ODP dalam kurun waktu 2 hari.

Menurut Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, itu lantaran intensitas penelusuran yang dilakukan jajarannya, serta banyaknya masyarakat yang pro aktif memeriksakan diri. 

"Jadi tidak usah takut untuk periksa. Kita menyiapkan skenario, jika positif langsung kita rujuk ke RS. Sebanyak 58 RS kita siapkan, ditambah rumah swasta yang siap membantu. Kita juga bisa meminjam provinsi lain jika kekurangan tenaga medis," kata Ganjar di rumah dinas Puri Gedeh, Sabtu (21/3/2020).

Ganjar memaparkan, warga berstatus ODP tersebar di *beberapa* kabupaten dan kota, namun *yang* terbanyak di Kota Semarang (606 ODP) dan Kabupaten Temanggung (414 ODP).

Status ODP bisa meningkat menjadi Pasien Dalam Pengawasan (PDP) apabila yang bersangkutan menunjukkan tanda-tanda terinfeksi Covid-19.

Saat ini terdapat 138 PDP yang tengah dirawat di sejumlah RS.

Meski demikian, Ganjar berharap masyarakat benar-benar menerapkan pola hidup sehat, dari olahraga teratur, konsumsi makanan bergizi hingga istirahat yang cukup. Harapannya, penguatan daya tahan tubuh dapat membantu mencegah tubuh terinfeksi Covid-19.

"Makanya kepada bupati dan wali kota saya mengatakan ini saatnya kita bergerak masif dengan menggerakkan tokoh agama, tokoh masyarakat sampai hansip dan lainnya untuk memberi pembelajaran kepada masyarakat," katanya.

Hingga Sabtu (21/3/2020) pukul 17.00 jumlah pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Jawa Tengah kembali bertambah. Terdapat dua kasus baru di Purwokerto dan Pekalongan. Ini menambah 12 kasus sebelumnya.

Menyikapi penambahan pasien ini, Ganjar Pranowo mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan 58 rumah sakit yang telah ditetapkan sebagi rujukan. RS tersebut terus menggunakan protokol kesehatan secara cepat setiap ada pasien yang ditetapkan positif COVID-19. 

"Kita memantau secara intens dan juga dilapori bupati dan walikota setempat. Mereka cukup serius. Sehingga kita bisa mengupdate terus dan memudahkan kita untuk menyiapkan langkah-langkah berikutnya," kata Ganjar. 

Kepala Dinas Kesehatan Jateng dr Yulianto mengatakan dua pasien positif tersebut telah dirawat beberapa hari di RS Margono dan RS Kraton. Dari hasil tracking yang dilakukan, kedua pasien tersebut tidak ada riwayat perjalanan dari luar negeri. 

"Hanya saja yang Pekalongan ada keluarganya yang punya riwayat perjalanan luar negeri. Kedua pasien itu berjenis kelamin lelaki dewasa" kata Yulianto.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu