Follow Us :              

Ganjar Minta Masyarakat Tidak Kucilkan Pasien Covid-19

  29 March 2020  |   16:00:00  |   dibaca : 1282 
Kategori :
Bagikan :


Ganjar Minta Masyarakat Tidak Kucilkan Pasien Covid-19

29 March 2020 | 16:00:00 | dibaca : 1282
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SEMARANG- Dua pasien Covid-19 di Jawa Tengah, Robby dan Purwanti, dinyatakan sembuh. Keduanya diperbolehkan pulang dari RSUD dr Moewardi Surakarta, setelah hasil tes terakhir menunjukkan mereka telah negatif Covid-19.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pun menelepon keduanya dari rumah dinas Puri Gedeh, Minggu (29/3/2020). 

Awalnya, ia menghubungi Robby melalui sambungan video call. Kepada Ganjar, Robby, yang seorang pemandu wisata di Bali, merasakan demam saat masih berada di pulau dewata. Karena kondisi kesehatannya tidak kunjung membaik, ia memutuskan untuk pulang kampung. Namun setibanya di Bandara Adi Soemarmo Solo, ia langsung dibawa ke RSUD dr Moewardi.

"Setelah dicek, saya dinyatakan positif corona. Saya belum sempat pulang dan langsung dirawat di rumah sakit. Alhamdulillah sekarang sudah sehat, sudah dinyatakan negatif (Covid-19). Ini sedang siap-siap pulang," tutur Robby.

Robby merasakan kejenuhan selama 16 hari dirawat di ruang isolasi. Meski demikian, dukungan moral dari para petugas medis membuatnya bersemangat untuk sembuh. 

"Dokter dan perawat-perawatnya selalu memberikan dukungan dan melakukan penanganan medis dengan sangat baik.
Itu membuat saya semakin semangat untuk sembuh. Saya hanya berdoa, semoga penyakit ini segera berakhir," katanya.

Meski telah sembuh, Robby tetap membutuhkan dukungan dari masyarakat. "Saya berharap masyarakat tidak mengucilkan kami karena kami butuh support untuk menjalani semuanya," ujarnya.

Dia juga meminta masyarakat untuk mematuhi imbauan pemerintah untuk mengisolasi diri di rumah dan menjaga kesehatan masing-masing. 

"Yang kerja di luar kota, saya juga berharap tidak mudik dulu, takutnya keluarga di rumah tertular. Jangan sampai semakin banyak orang tertular. Saya sendiri sudah merasakan betapa sakitnya harus menjalani pengobatan akibat virus ini," tutupnya.


Adapun Purwanti menjadi pasien Covid-19 di RSUD dr Moewardi setelah tertular dari suaminya, yang mengikuti seminar di Bogor, Jawa Barat.

Sang suami akhirnya meninggal dunia di RSUD dr Moewardi, menyusul rekan yang sama-sama mengikuti seminar di tempat yang sama.

Saat ditelepon Ganjar, Purwanti tidak henti-hentinya mengucap syukur kepada Tuhan atas kesembuhannya. Selama 11 hari diisolasi, Kamis (26/3/2020) lalu, ia diperbolehkan pulang.

"Alhamdulillah, Tuhan masih sayang sama saya pak. Saya diberikan kesembuhan dan dinyatakan negatif corona," kata Purwanti.

Berbeda dengan suaminya yang mengalami demam tinggi selama beberapa hari, Purwanti justru tidak merasakan gejala penyakit apapun. Satu-satunya yang dikeluhkannya adalah rasa haus yang luar biasa, yang membuatnya selalu ingin menenggak air. 

"Saya tidak merasa apa-apa. Setelah suami ketahuan positif corona, kami sekeluarga dites dan saya ternyata juga positif (Covid-19)," terang Purwanti.

Ganjar sengaja menelpon dua pasien yang sembuh itu untuk mendengarkan cerita dan pengalaman mereka, bagaimana awal mula keduanya tertular penyakit ini, bagaimana bertahan, cerita selama proses penyembuhan dan kisah selama menjalani masa-masa sulit di ruang isolasi.

"Agar masyarakat bisa belajar dari kisah ini, belajar dari pengalaman mereka yang berhasil berjuang untuk sembuh. Mudah-mudahan ini menginspirasi semuanya," kata Ganjar.

Kisah ini, lanjut Ganjar, juga dapat menjadi pelecut semangat bagi mereka yang dinyatakan positif Covid-19, juga pada pasien dalam pengawasan (PDP) dan orang dalam pemantauan (ODP), agar berjuang untuk sembuh.

Ia juga meminta doa dan dukungan dari semua masyarakat agar para pasien maupun tenaga medis senantiasa diberikan kesehatan.

"Kepada masyarakat yang sehat, mari kita bantu para tenaga medis dengan memutus mata rantai penyebaran virus corona ini. Kalau tidak penting jangan keluar rumah dulu. Juga saya minta, hilangkan stigma negatif pada saudara kita yang sedang berjuang untuk sembuh dari virus corona ini, mereka semua butuh doa dan suport kita bersama," pungkas Ganjar.


Bagikan :

SEMARANG- Dua pasien Covid-19 di Jawa Tengah, Robby dan Purwanti, dinyatakan sembuh. Keduanya diperbolehkan pulang dari RSUD dr Moewardi Surakarta, setelah hasil tes terakhir menunjukkan mereka telah negatif Covid-19.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pun menelepon keduanya dari rumah dinas Puri Gedeh, Minggu (29/3/2020). 

Awalnya, ia menghubungi Robby melalui sambungan video call. Kepada Ganjar, Robby, yang seorang pemandu wisata di Bali, merasakan demam saat masih berada di pulau dewata. Karena kondisi kesehatannya tidak kunjung membaik, ia memutuskan untuk pulang kampung. Namun setibanya di Bandara Adi Soemarmo Solo, ia langsung dibawa ke RSUD dr Moewardi.

"Setelah dicek, saya dinyatakan positif corona. Saya belum sempat pulang dan langsung dirawat di rumah sakit. Alhamdulillah sekarang sudah sehat, sudah dinyatakan negatif (Covid-19). Ini sedang siap-siap pulang," tutur Robby.

Robby merasakan kejenuhan selama 16 hari dirawat di ruang isolasi. Meski demikian, dukungan moral dari para petugas medis membuatnya bersemangat untuk sembuh. 

"Dokter dan perawat-perawatnya selalu memberikan dukungan dan melakukan penanganan medis dengan sangat baik.
Itu membuat saya semakin semangat untuk sembuh. Saya hanya berdoa, semoga penyakit ini segera berakhir," katanya.

Meski telah sembuh, Robby tetap membutuhkan dukungan dari masyarakat. "Saya berharap masyarakat tidak mengucilkan kami karena kami butuh support untuk menjalani semuanya," ujarnya.

Dia juga meminta masyarakat untuk mematuhi imbauan pemerintah untuk mengisolasi diri di rumah dan menjaga kesehatan masing-masing. 

"Yang kerja di luar kota, saya juga berharap tidak mudik dulu, takutnya keluarga di rumah tertular. Jangan sampai semakin banyak orang tertular. Saya sendiri sudah merasakan betapa sakitnya harus menjalani pengobatan akibat virus ini," tutupnya.


Adapun Purwanti menjadi pasien Covid-19 di RSUD dr Moewardi setelah tertular dari suaminya, yang mengikuti seminar di Bogor, Jawa Barat.

Sang suami akhirnya meninggal dunia di RSUD dr Moewardi, menyusul rekan yang sama-sama mengikuti seminar di tempat yang sama.

Saat ditelepon Ganjar, Purwanti tidak henti-hentinya mengucap syukur kepada Tuhan atas kesembuhannya. Selama 11 hari diisolasi, Kamis (26/3/2020) lalu, ia diperbolehkan pulang.

"Alhamdulillah, Tuhan masih sayang sama saya pak. Saya diberikan kesembuhan dan dinyatakan negatif corona," kata Purwanti.

Berbeda dengan suaminya yang mengalami demam tinggi selama beberapa hari, Purwanti justru tidak merasakan gejala penyakit apapun. Satu-satunya yang dikeluhkannya adalah rasa haus yang luar biasa, yang membuatnya selalu ingin menenggak air. 

"Saya tidak merasa apa-apa. Setelah suami ketahuan positif corona, kami sekeluarga dites dan saya ternyata juga positif (Covid-19)," terang Purwanti.

Ganjar sengaja menelpon dua pasien yang sembuh itu untuk mendengarkan cerita dan pengalaman mereka, bagaimana awal mula keduanya tertular penyakit ini, bagaimana bertahan, cerita selama proses penyembuhan dan kisah selama menjalani masa-masa sulit di ruang isolasi.

"Agar masyarakat bisa belajar dari kisah ini, belajar dari pengalaman mereka yang berhasil berjuang untuk sembuh. Mudah-mudahan ini menginspirasi semuanya," kata Ganjar.

Kisah ini, lanjut Ganjar, juga dapat menjadi pelecut semangat bagi mereka yang dinyatakan positif Covid-19, juga pada pasien dalam pengawasan (PDP) dan orang dalam pemantauan (ODP), agar berjuang untuk sembuh.

Ia juga meminta doa dan dukungan dari semua masyarakat agar para pasien maupun tenaga medis senantiasa diberikan kesehatan.

"Kepada masyarakat yang sehat, mari kita bantu para tenaga medis dengan memutus mata rantai penyebaran virus corona ini. Kalau tidak penting jangan keluar rumah dulu. Juga saya minta, hilangkan stigma negatif pada saudara kita yang sedang berjuang untuk sembuh dari virus corona ini, mereka semua butuh doa dan suport kita bersama," pungkas Ganjar.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu