Follow Us :              

Jokowi Targetkan KA Bandara Adi Sumarmo Rampung 2018

  08 April 2017  |   09:00:00  |   dibaca : 402 
Kategori :
Bagikan :


Jokowi Targetkan KA Bandara Adi Sumarmo Rampung 2018

08 April 2017 | 09:00:00 | dibaca : 402
Kategori :
Bagikan :

Foto : (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : (Humas Jateng)

Boyolali – Pembangunan proyek kereta api Bandara Adi Sumarmo ditargetkan selesai pada 2018

mendatang. Hal tersebut ditegaskan Presiden RI Ir Joko Widodo saat melakukan groundbreaking

kereta api di Bandara Adi Sumarmo, Sabtu (8/4).

 

“Kereta api ini 2018 harus selesai. Memang waktunya mepet, tapi saya tegaskan tidak boleh

mundur dari 2018,” katanya yang pada kesempatan itu didampingi Menteri Perhubungan RI

Budi Karya Sumadi, Menteri BUMN RI Rini Sumarno dan Gubernur Jawa Tengah H Ganjar

Pranowo SH MIP .

 

Menurut Presiden Jokowi kereta api tersebut merupakan integrasi antarmoda transportasi untuk

mengefisiensikan sistem transportasi massal. Sehingga, dapat bersaing dengan negara-negara

lain, seperti Singapura, Malaysia dan Vietnam.

 

Dia juga mengatakan pembebasan lahan yang masih menjadi momok dalam percepatan

pembangunan proyek-proyek strategis bukan menjadi alasan. Bagaimana pun  pemerintah daerah

baik bupati/ walikota maupun gubernur harus bisa melakukan percepatan pembebasan lahan

guna mendukung proyek-proyek strategis nasional.

 

“Tadi dibisiki yang berat pembebasan lahan. Tidak, ini ada bupati di sini. Tanggung jawabnya

bupati dan walikota. Harus siap-siap betul,” tegasnya.

 

Tidak hanya proyek kereta api Bandara Adi Sumarmo yang ditarget selesai pada 2018

mendatang, proyek pengembangan bandara Adi Sumarmo, yakni perluasan terminal dari 13 ribu

meter persegi menjadi 26 ribu meter persegi dan pemanjangan runway dari 2.000 meter menjadi

3.000 meter juga ditarget harus selesai pada 2018. Jokowi juga memerintahkan Menteri PUPR

untuk memperbesar akses jalan menuju bandara agar nantinya masyarakat tidak kesulitan

menuju Bandara Adi Sumarmo setelah pengembangan.

 

Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi mengatakan pengembangan Bandara Adi Sumarmo

dan akses kereta api bandara merupakan solusi terhadap tingginya pergerakan penumpang yang

menggunakan pesawat. Dia menunjuk data pada 2016, di mana jumlah penumpang mengalami

kenaikan cukup signifikan mencapai 2,1 juta orang. Karenanya, pengembangan bandara dan

transportasi yang aman, nyaman dan tepat waktu dibutuhkan agar capaian penumpang bandara

dapat mencapai 5 juta – 7 juta orang.

 

“Bandara Adi Sumarmo akan berbagi peran dengan Bandara Adi Sucipto dan Ahmad Yani untuk

meningkatkan destinasi wisata Borobudur,” katanya.

Pembangunan kereta api bandara dengan panjang 13,5 km ini, imbuh Budi, akan

menghubungkan dari Stasiun Balapan Solo hingga Bandara Adi Sumarmo di Kabupaten

Boyolali. Sehingga jarak tempuh dari Kota Surakarta ke bandara hanya akan membutuhkan

waktu sekitar 15 menit.

 

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP menyatakan akan terus

mendukung proyek-proyek strategis nasional yang ada di Jawa Tengah, khususnya kereta api

bandara, agar dapat mengejar ketertinggalan dengan negara lain. Menurutnya kereta api harus

dijadikan leader transportasi massal yang mudah diakses dan murah, guna mengurangi beban

transportasi di jalan raya yang saat ini sudah semakin sesak.

 

“Kereta api saya kira harus menjadi leader, harus jadi pemimpin dalam angkutan massal yang

memang dibutuhkan oleh rakyat yang mudah, yang kira-kira murah,” katanya.

 

Ganjar berharap sistem jaringan kereta api kedepannya akan dapat terkoneksi dengan moda

transportasi lainnya baik darat, laut maupun udara. Sehingga semuanya baik angkutan massal

hingga logistik akan beralih ke transportasi kereta api.


Bagikan :

Boyolali – Pembangunan proyek kereta api Bandara Adi Sumarmo ditargetkan selesai pada 2018

mendatang. Hal tersebut ditegaskan Presiden RI Ir Joko Widodo saat melakukan groundbreaking

kereta api di Bandara Adi Sumarmo, Sabtu (8/4).

 

“Kereta api ini 2018 harus selesai. Memang waktunya mepet, tapi saya tegaskan tidak boleh

mundur dari 2018,” katanya yang pada kesempatan itu didampingi Menteri Perhubungan RI

Budi Karya Sumadi, Menteri BUMN RI Rini Sumarno dan Gubernur Jawa Tengah H Ganjar

Pranowo SH MIP .

 

Menurut Presiden Jokowi kereta api tersebut merupakan integrasi antarmoda transportasi untuk

mengefisiensikan sistem transportasi massal. Sehingga, dapat bersaing dengan negara-negara

lain, seperti Singapura, Malaysia dan Vietnam.

 

Dia juga mengatakan pembebasan lahan yang masih menjadi momok dalam percepatan

pembangunan proyek-proyek strategis bukan menjadi alasan. Bagaimana pun  pemerintah daerah

baik bupati/ walikota maupun gubernur harus bisa melakukan percepatan pembebasan lahan

guna mendukung proyek-proyek strategis nasional.

 

“Tadi dibisiki yang berat pembebasan lahan. Tidak, ini ada bupati di sini. Tanggung jawabnya

bupati dan walikota. Harus siap-siap betul,” tegasnya.

 

Tidak hanya proyek kereta api Bandara Adi Sumarmo yang ditarget selesai pada 2018

mendatang, proyek pengembangan bandara Adi Sumarmo, yakni perluasan terminal dari 13 ribu

meter persegi menjadi 26 ribu meter persegi dan pemanjangan runway dari 2.000 meter menjadi

3.000 meter juga ditarget harus selesai pada 2018. Jokowi juga memerintahkan Menteri PUPR

untuk memperbesar akses jalan menuju bandara agar nantinya masyarakat tidak kesulitan

menuju Bandara Adi Sumarmo setelah pengembangan.

 

Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi mengatakan pengembangan Bandara Adi Sumarmo

dan akses kereta api bandara merupakan solusi terhadap tingginya pergerakan penumpang yang

menggunakan pesawat. Dia menunjuk data pada 2016, di mana jumlah penumpang mengalami

kenaikan cukup signifikan mencapai 2,1 juta orang. Karenanya, pengembangan bandara dan

transportasi yang aman, nyaman dan tepat waktu dibutuhkan agar capaian penumpang bandara

dapat mencapai 5 juta – 7 juta orang.

 

“Bandara Adi Sumarmo akan berbagi peran dengan Bandara Adi Sucipto dan Ahmad Yani untuk

meningkatkan destinasi wisata Borobudur,” katanya.

Pembangunan kereta api bandara dengan panjang 13,5 km ini, imbuh Budi, akan

menghubungkan dari Stasiun Balapan Solo hingga Bandara Adi Sumarmo di Kabupaten

Boyolali. Sehingga jarak tempuh dari Kota Surakarta ke bandara hanya akan membutuhkan

waktu sekitar 15 menit.

 

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP menyatakan akan terus

mendukung proyek-proyek strategis nasional yang ada di Jawa Tengah, khususnya kereta api

bandara, agar dapat mengejar ketertinggalan dengan negara lain. Menurutnya kereta api harus

dijadikan leader transportasi massal yang mudah diakses dan murah, guna mengurangi beban

transportasi di jalan raya yang saat ini sudah semakin sesak.

 

“Kereta api saya kira harus menjadi leader, harus jadi pemimpin dalam angkutan massal yang

memang dibutuhkan oleh rakyat yang mudah, yang kira-kira murah,” katanya.

 

Ganjar berharap sistem jaringan kereta api kedepannya akan dapat terkoneksi dengan moda

transportasi lainnya baik darat, laut maupun udara. Sehingga semuanya baik angkutan massal

hingga logistik akan beralih ke transportasi kereta api.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu