Follow Us :              

Pemprov Jateng Tingkatkan Kapasitas Tes Massal

  20 July 2020  |   12:00:00  |   dibaca : 989 
Kategori :
Bagikan :


Pemprov Jateng Tingkatkan Kapasitas Tes Massal

20 July 2020 | 12:00:00 | dibaca : 989
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus menggenjot kapasitas tes massal COVID-19. Bahkan saat ini, Pemprov meningkatkan kapasitas tes di Jateng, dari 2.000 menjadi 4.991 tes perhari.

Hal itu disampaikan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo usai memimpin rapat percepatan penanganan COVID-19 di gedung B lantai 5 kompleks kantor Gubernur Jateng, Senin (20/7/2020). Dalam rapat tersebut, hadir pula Wakil Gubernur Jateng, Ketua DPRD Jateng dan jajaran Forkompimda lainnya.

"Rapat ini untuk evaluasi rutin kami. Karena pusat memerintahkan tes massal diperbanyak, maka kami meningkatkan target tes sebanyak 4.991 perhari. Makanya hari ini saya kumpulkan untuk membicarakan kapasitas lab serta pemenuhan kebutuhan lainnya," kata Ganjar.

Rencananya, peningkatan tes massal itu akan mulai dilakukan pada Rabu pekan ini. Untuk daerah yang menjadi prioritas adalah Semarang Raya dan Solo Raya.

"Kenapa daerah itu yang jadi prioritas, karena masukan dari tim ahli kami terkait peningkatan kasus di daerah-daerah itu yang cukup tinggi. Selain itu, tentu potensi Pantura yang cukup bahaya juga menjadi perhatian," imbuhnya.

Disinggung terkait kapasitas laboratorium di Jateng, Ganjar memastikan semuanya masih bisa mencukupi. Bahkan Ganjar menyebut, kapasitas dari seluruh lab di Jateng bisa menangani 8000 spesimen dalam sehari.

"Saat ini kalau dihitung masih 51 persen dari kapasitas itu yang digunakan. Maka kalau targetnya menjadi 5000, kita masih bisa. Bahkan kalau ditingkatkan lagi, kita bisa maksimal 8000 spesimen," terangnya.

Meski begitu, penyiapan sarana prasana juga tetap akan diperhitungkan. Kebutuhan reagen dan barang habis pakai akan tetap dijaga serta penambahan sumber daya manusianya.

"Termasuk evaluasi SOP para tenaga medis kita yang menangani lab ini. Sebab, faktanya di tenaga laboratorium kita ada yang positif covid. Artinya, siapa saja bisa terkena penyakit ini meskipun sudah dijaga maksimal," imbuhnya.

Ganjar pun memerintahkan seluruh bupati/wali kota untuk melakukan pengetesan massal. Beberapa daerah seperti Banyumas sudah bagus dalam pelaksanaan program ini.

"Saya minta teman-teman bupati/wali kota terus lakukan testing massal. Jangan hanya rapid test, tapi PCR tes. Itu bisa dilakukan dengan cara mengejar siapa saja yang memiliki hubungan erat, dekat dan sosial dengan kasus positif. Kalau satu orang dimungkinkan berhubungan dengan 28 orang sesuai hitungan ahli begitu, maka ini bisa dikejar dan petanya ketahuan," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng, Yulianto Prabowo menerangkan, kapasitas lab Jateng masih cukup untuk memenuhi target peningkatan pemeriksaan itu. Selain lab yang sudah ada, pihaknya juga sudah menyiapkan beberapa tempat untuk dijadikan laboratorium PCR.

"Beberapa laboratorium baru sedang kami siapkan, seperti Balai POM dan Universitas Kristen Satya Wacana yang sudah siap untuk dioptimalkan. Ditambah beberapa rumah sakit yang sudah memiliki fasilitas PCR dan tinggal ditingkatkan kapasitasnya," ucapnya.


Bagikan :

SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus menggenjot kapasitas tes massal COVID-19. Bahkan saat ini, Pemprov meningkatkan kapasitas tes di Jateng, dari 2.000 menjadi 4.991 tes perhari.

Hal itu disampaikan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo usai memimpin rapat percepatan penanganan COVID-19 di gedung B lantai 5 kompleks kantor Gubernur Jateng, Senin (20/7/2020). Dalam rapat tersebut, hadir pula Wakil Gubernur Jateng, Ketua DPRD Jateng dan jajaran Forkompimda lainnya.

"Rapat ini untuk evaluasi rutin kami. Karena pusat memerintahkan tes massal diperbanyak, maka kami meningkatkan target tes sebanyak 4.991 perhari. Makanya hari ini saya kumpulkan untuk membicarakan kapasitas lab serta pemenuhan kebutuhan lainnya," kata Ganjar.

Rencananya, peningkatan tes massal itu akan mulai dilakukan pada Rabu pekan ini. Untuk daerah yang menjadi prioritas adalah Semarang Raya dan Solo Raya.

"Kenapa daerah itu yang jadi prioritas, karena masukan dari tim ahli kami terkait peningkatan kasus di daerah-daerah itu yang cukup tinggi. Selain itu, tentu potensi Pantura yang cukup bahaya juga menjadi perhatian," imbuhnya.

Disinggung terkait kapasitas laboratorium di Jateng, Ganjar memastikan semuanya masih bisa mencukupi. Bahkan Ganjar menyebut, kapasitas dari seluruh lab di Jateng bisa menangani 8000 spesimen dalam sehari.

"Saat ini kalau dihitung masih 51 persen dari kapasitas itu yang digunakan. Maka kalau targetnya menjadi 5000, kita masih bisa. Bahkan kalau ditingkatkan lagi, kita bisa maksimal 8000 spesimen," terangnya.

Meski begitu, penyiapan sarana prasana juga tetap akan diperhitungkan. Kebutuhan reagen dan barang habis pakai akan tetap dijaga serta penambahan sumber daya manusianya.

"Termasuk evaluasi SOP para tenaga medis kita yang menangani lab ini. Sebab, faktanya di tenaga laboratorium kita ada yang positif covid. Artinya, siapa saja bisa terkena penyakit ini meskipun sudah dijaga maksimal," imbuhnya.

Ganjar pun memerintahkan seluruh bupati/wali kota untuk melakukan pengetesan massal. Beberapa daerah seperti Banyumas sudah bagus dalam pelaksanaan program ini.

"Saya minta teman-teman bupati/wali kota terus lakukan testing massal. Jangan hanya rapid test, tapi PCR tes. Itu bisa dilakukan dengan cara mengejar siapa saja yang memiliki hubungan erat, dekat dan sosial dengan kasus positif. Kalau satu orang dimungkinkan berhubungan dengan 28 orang sesuai hitungan ahli begitu, maka ini bisa dikejar dan petanya ketahuan," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng, Yulianto Prabowo menerangkan, kapasitas lab Jateng masih cukup untuk memenuhi target peningkatan pemeriksaan itu. Selain lab yang sudah ada, pihaknya juga sudah menyiapkan beberapa tempat untuk dijadikan laboratorium PCR.

"Beberapa laboratorium baru sedang kami siapkan, seperti Balai POM dan Universitas Kristen Satya Wacana yang sudah siap untuk dioptimalkan. Ditambah beberapa rumah sakit yang sudah memiliki fasilitas PCR dan tinggal ditingkatkan kapasitasnya," ucapnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu