Follow Us :              

Ganjar Minta Borobudur Marathon 2021 Lebih Libatkan Partisipasi Masyarakat

  29 May 2021  |   10:00:00  |   dibaca : 682 
Kategori :
Bagikan :


Ganjar Minta Borobudur Marathon 2021 Lebih Libatkan Partisipasi Masyarakat

29 May 2021 | 10:00:00 | dibaca : 682
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

MAGELANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berharap penyelenggaraan Borobudur Marathon (BorMar) 2021 bisa lebih melibatkan partisipasi masyarakat seperti sebelum pandemi. Hal itu disampaikan Ganjar usai menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman Borobudur Marathon 2021 dan Tour de Djawa antara Bank Jateng dan Kompas di Balkondes Ngadiharjo, Magelang, Sabtu (29/5/2021). 

"Ada satu harapan, besok bisa dilaksanakan seperti sebelum pandemi. Kalau toh itu  tidak (bisa) maka saya kepingin Bormar tetap terlaksana, setidaknya hybrid. Nanti ada elite (sekelompok orang) yang ikut berlari beneran sehingga prokesnya bisa kita jaga tetapi virtualnya juga kita laksanakan," katanya. 

Menurut Ganjar, penyelenggaraan BorMar ini membuktikan bahwa Indonesia mempunyai tempat pariwisata menarik dan bisa menjadi sport tourism berskala dunia. 

"BorMar ini sudah masuk event elite (bergengsi) di Indonesia, bahkan dunia sudah mulai mengenal, maka saya ingin tahun ini (penyelenggaraannya) bisa berjalan jauh lebih baik," katanya. 

Terkait kreasi baru yang akan ditampilkan dalam acara ini, Ganjar mengaku belum bisa membeberkan. Ia masih menunggu informasi dari tim kreatif yang telah bekerja sejak awal tahun ini. 

"Saya belum tahu nanti tim kreatifnya akan seperti apa, tetapi masukan-masukan dari mereka para Runner (pelari), minta tempatnya jauh lebih baik, jalannya bersih, betul-betul ditutup," ungkapnya. 

Belajar dari Berlin Marathon, Ganjar ingin BorMar menjadi event yang dapat menumbuhkan rasa kepemilikan pada masyarakat, bukan sebagai event yang hanya dimiliki instansi atau pribadi tertentu saja. Pada Berlin Marathon, masyarakat kota Berlin merasa memiliki event tersebut. Kualitas rasa kepemilikan dari masyarakat yang akan meningkatkan kualitas dari event itu sendiri. 

"Kalaulah dilaksanakan di sini maka saya ingin masyarakat dilibatkan. Mereka bisa menjadi partisipan agar mereka hadir sehingga Bormar menjadi milik mereka bukan milik Ganjar, milik Pemprov, atau Kompas. Saya ingin Bormar dimiliki oleh masyarakat, dan (dari situ) kemudian mereka (akan ikut) menyiapkan dengan baik,  ini akan mempengaruhi tourism. (Usaha tourism) yang ada di sini akan mengubah perilaku berbisnis turis,  (Mereka) akan menyesuaikan," kata Ganjar. 

Hingga saat ini persiapan BorMar tahun ini masih terus dimatangkan oleh tim kreatif. Meski begitu, beberapa waktu lalu mereka sudah bertemu Ganjar untuk menyampaikan garis besar penyelenggaraan BorMar. 

Selain BorMar, Tour de Djawa juga menjadi konsep sport tourism yang sedang digarap. Jika sesuai rencana event bersepeda ini akan dilaksanakan tepat setelah BorMar.


Bagikan :

MAGELANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berharap penyelenggaraan Borobudur Marathon (BorMar) 2021 bisa lebih melibatkan partisipasi masyarakat seperti sebelum pandemi. Hal itu disampaikan Ganjar usai menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman Borobudur Marathon 2021 dan Tour de Djawa antara Bank Jateng dan Kompas di Balkondes Ngadiharjo, Magelang, Sabtu (29/5/2021). 

"Ada satu harapan, besok bisa dilaksanakan seperti sebelum pandemi. Kalau toh itu  tidak (bisa) maka saya kepingin Bormar tetap terlaksana, setidaknya hybrid. Nanti ada elite (sekelompok orang) yang ikut berlari beneran sehingga prokesnya bisa kita jaga tetapi virtualnya juga kita laksanakan," katanya. 

Menurut Ganjar, penyelenggaraan BorMar ini membuktikan bahwa Indonesia mempunyai tempat pariwisata menarik dan bisa menjadi sport tourism berskala dunia. 

"BorMar ini sudah masuk event elite (bergengsi) di Indonesia, bahkan dunia sudah mulai mengenal, maka saya ingin tahun ini (penyelenggaraannya) bisa berjalan jauh lebih baik," katanya. 

Terkait kreasi baru yang akan ditampilkan dalam acara ini, Ganjar mengaku belum bisa membeberkan. Ia masih menunggu informasi dari tim kreatif yang telah bekerja sejak awal tahun ini. 

"Saya belum tahu nanti tim kreatifnya akan seperti apa, tetapi masukan-masukan dari mereka para Runner (pelari), minta tempatnya jauh lebih baik, jalannya bersih, betul-betul ditutup," ungkapnya. 

Belajar dari Berlin Marathon, Ganjar ingin BorMar menjadi event yang dapat menumbuhkan rasa kepemilikan pada masyarakat, bukan sebagai event yang hanya dimiliki instansi atau pribadi tertentu saja. Pada Berlin Marathon, masyarakat kota Berlin merasa memiliki event tersebut. Kualitas rasa kepemilikan dari masyarakat yang akan meningkatkan kualitas dari event itu sendiri. 

"Kalaulah dilaksanakan di sini maka saya ingin masyarakat dilibatkan. Mereka bisa menjadi partisipan agar mereka hadir sehingga Bormar menjadi milik mereka bukan milik Ganjar, milik Pemprov, atau Kompas. Saya ingin Bormar dimiliki oleh masyarakat, dan (dari situ) kemudian mereka (akan ikut) menyiapkan dengan baik,  ini akan mempengaruhi tourism. (Usaha tourism) yang ada di sini akan mengubah perilaku berbisnis turis,  (Mereka) akan menyesuaikan," kata Ganjar. 

Hingga saat ini persiapan BorMar tahun ini masih terus dimatangkan oleh tim kreatif. Meski begitu, beberapa waktu lalu mereka sudah bertemu Ganjar untuk menyampaikan garis besar penyelenggaraan BorMar. 

Selain BorMar, Tour de Djawa juga menjadi konsep sport tourism yang sedang digarap. Jika sesuai rencana event bersepeda ini akan dilaksanakan tepat setelah BorMar.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu