Follow Us :              

Kasus Covid Melandai, Waktunya Covid Rangers Panen Plasma

  15 August 2021  |   09:00:00  |   dibaca : 677 
Kategori :
Bagikan :


Kasus Covid Melandai, Waktunya Covid Rangers Panen Plasma

15 August 2021 | 09:00:00 | dibaca : 677
Kategori :
Bagikan :

Foto : Handy (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Handy (Humas Jateng)

SEMARANG - Usai memenuhi undangan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo untuk menghadiri upacara Peringatan HUT ke - 71 Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, komunitas Covid Rangers asal Rembang yang fokus membantu pasien Covid-19, bertemu Wakil Gubernur Taj Yasin di ruang kerjanya, Minggu (15/08/2021).

Pertemua Wagub Taj Yasin dengan pencetus komunitas Covid Rangers Miftachussolichin, berlangsung hangat. Salah satu yang menjadi topik pembicaraan adalah mulai melandainya kasus aktif covid, khususnya di Kabupaten Rembang. 

Mifta mengatakan, berdasarkan data  yang dia pantau dari web covid19.rembangkab.go.id, hingga kemarin (14/08/2021), ada 61 kasus aktif.  

"Kalau kita menafsirkan saat ini kita panen pendonor plasma karena sudah banyak yang sembuh. Tinggal kita menunggu. Biasanya kita ngecek tiap hari," tuturnya.  

Mifta mengatakan, komunitasnya memiliki data pasien covid yang mencatat kapan seseorang positif Covid-19. Data itu dijadikan dasar untuk memperkirakan waktu kesembuhan pasien. 

"Berarti minimal satu bulan setelah dia positif covid, kita harus telepon. Kita tawari donor plasma. Misalnya dia masih sesak, berarti ngga. Jadi kita skrining dulu, " jelasnya kepada Wagub.  

Pihaknya juga sudah membuat grup whatsapp (WA)  untuk calon pendonor plasma. Grup itu menjadi sarana komunikasi, salah satunya untuk menyamakan pemahaman.  

Berdasarkan pengalamannya, masih sangat sulit menemukan penyintas yang memenuhi syarat untuk donorkan plasma. Sehingga, pihaknya masih harus gigih mencari dan terus mencaru untuk memperbesar peluang mendapatkan penyintas yang sesuai untuk donor. 

Taj Yasin mengaku kagum pada aksi mereka. Menurutnya, aksi ini perlu diekspose. Dengan diekspose, harapannya akan mengetuk hati orang, minimal mau melapor.  

"Kalau ini diekspose, akhirnya orang yang punya jiwa kemanusiaan itu nek keno ( jika positif ) Covid terus lapor, " ujarnya.  

Apabila di wilayah Rembang dan sekitarnya banyak pendonor plasma, lanjut dia, pihaknya akan berupaya untuk menyediakan alat apherisis. Sebab, ketersediaan alat apheresis terdekat dengan Jawa Tengah bagian timur, hanya di Kota Semarang.  

"Nanti cobalah kita pikirkan. Kalau memang di sana banyak pendonornya, kenapa tidak PMI paling dekat di sana dikasih alat (apheresis), sehingga lebih memacu untuk kemanusiaan ( donor plasma konvalesen )," tandasnya.


Bagikan :

SEMARANG - Usai memenuhi undangan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo untuk menghadiri upacara Peringatan HUT ke - 71 Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, komunitas Covid Rangers asal Rembang yang fokus membantu pasien Covid-19, bertemu Wakil Gubernur Taj Yasin di ruang kerjanya, Minggu (15/08/2021).

Pertemua Wagub Taj Yasin dengan pencetus komunitas Covid Rangers Miftachussolichin, berlangsung hangat. Salah satu yang menjadi topik pembicaraan adalah mulai melandainya kasus aktif covid, khususnya di Kabupaten Rembang. 

Mifta mengatakan, berdasarkan data  yang dia pantau dari web covid19.rembangkab.go.id, hingga kemarin (14/08/2021), ada 61 kasus aktif.  

"Kalau kita menafsirkan saat ini kita panen pendonor plasma karena sudah banyak yang sembuh. Tinggal kita menunggu. Biasanya kita ngecek tiap hari," tuturnya.  

Mifta mengatakan, komunitasnya memiliki data pasien covid yang mencatat kapan seseorang positif Covid-19. Data itu dijadikan dasar untuk memperkirakan waktu kesembuhan pasien. 

"Berarti minimal satu bulan setelah dia positif covid, kita harus telepon. Kita tawari donor plasma. Misalnya dia masih sesak, berarti ngga. Jadi kita skrining dulu, " jelasnya kepada Wagub.  

Pihaknya juga sudah membuat grup whatsapp (WA)  untuk calon pendonor plasma. Grup itu menjadi sarana komunikasi, salah satunya untuk menyamakan pemahaman.  

Berdasarkan pengalamannya, masih sangat sulit menemukan penyintas yang memenuhi syarat untuk donorkan plasma. Sehingga, pihaknya masih harus gigih mencari dan terus mencaru untuk memperbesar peluang mendapatkan penyintas yang sesuai untuk donor. 

Taj Yasin mengaku kagum pada aksi mereka. Menurutnya, aksi ini perlu diekspose. Dengan diekspose, harapannya akan mengetuk hati orang, minimal mau melapor.  

"Kalau ini diekspose, akhirnya orang yang punya jiwa kemanusiaan itu nek keno ( jika positif ) Covid terus lapor, " ujarnya.  

Apabila di wilayah Rembang dan sekitarnya banyak pendonor plasma, lanjut dia, pihaknya akan berupaya untuk menyediakan alat apherisis. Sebab, ketersediaan alat apheresis terdekat dengan Jawa Tengah bagian timur, hanya di Kota Semarang.  

"Nanti cobalah kita pikirkan. Kalau memang di sana banyak pendonornya, kenapa tidak PMI paling dekat di sana dikasih alat (apheresis), sehingga lebih memacu untuk kemanusiaan ( donor plasma konvalesen )," tandasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu