Follow Us :              

Selain Pejuang Kemerdekaan, Ganjar Dedikasikan HUT RI Ke-76 Bagi Para Pahlawan Pandemi

  17 August 2021  |   08:00:00  |   dibaca : 527 
Kategori :
Bagikan :


Selain Pejuang Kemerdekaan, Ganjar Dedikasikan HUT RI Ke-76 Bagi Para Pahlawan Pandemi

17 August 2021 | 08:00:00 | dibaca : 527
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

BOYOLALI - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam pidato Peringatan HUT ke-76 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) Selasa (17/8/2021) menilai pandemi adalah saat yang tepat untuk introspeksi mengejar ketertinggalan bangsa, khususnya di bidang kesehatan. 

Pada upacara yang digelar di halaman RSDC Asrama Haji Donohudan, Boyolali, itu ia menyebut telah ratusan nyawa yang gugur dan tiga juta lebih masyarakat menderita akibat dampak pandemi. 

"Banyak orang bertumbangan. Pedagang, pengusaha, karyawan termasuk tenaga medis. Demi keselamatan kita, lebih dari 1400 tenaga kesehatan meninggal dunia, 110 di antaranya adalah tenaga kesehatan dari Jawa Tengah," 

Antara duka yang mendalam dan rasa hormat, Ganjar mendedikasikan upacara kemerdekaan kali ini juga di persembahkan bagi mereka. 

"Upacara Kemerdekaan  Indonesia 17 Agustus 2021, saya ingin memberi hormat setinggi-tingginya kepada para tenaga kesehatan. Kami bersama kalian," tegasnya. 

Dalam kesempatan itu, Ganjar mengatakan bahwa pandemi ini benar-benar jadi kaca benggala yang sempurna untuk menilai diri sendiri. 

"Covid-19 ini mengajarkan pada kita semua, bahwa kita belum berdaulat dan belum mandiri dalam beberapa hal, salah satunya kesehatan," ucapnya. 

"Mulai sekarang, ayo gotong royong, bahu membahu menyiapkan segala hal. Kita tingkatkan riset ilmu pengetahuan, kita perbanyak laboratorium dan tingkatkan kelasnya. Apa kita tidak ingin bisa bikin obat-obatan sendiri, menciptakan vaksin, reagen, dan alat kesehatan sendiri?" 

Kedaulatan dan kemandirian ini lanjut Ganjar bukan hanya untuk sektor kesehatan saja. Sektor pertanian dan pangan, sektor kemaritiman, energi sampai teknologi juga harus berdaulat dan mandiri. 

Pendek kata, momentum perayaan kemerdekaan di tengah pandemi perlu menjadikan evaluasi. Harapannya, jika bencana semacam ini datang di kemudian hari, Indonesia akan lebih jauh lebih siap lagi.


Bagikan :

BOYOLALI - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam pidato Peringatan HUT ke-76 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) Selasa (17/8/2021) menilai pandemi adalah saat yang tepat untuk introspeksi mengejar ketertinggalan bangsa, khususnya di bidang kesehatan. 

Pada upacara yang digelar di halaman RSDC Asrama Haji Donohudan, Boyolali, itu ia menyebut telah ratusan nyawa yang gugur dan tiga juta lebih masyarakat menderita akibat dampak pandemi. 

"Banyak orang bertumbangan. Pedagang, pengusaha, karyawan termasuk tenaga medis. Demi keselamatan kita, lebih dari 1400 tenaga kesehatan meninggal dunia, 110 di antaranya adalah tenaga kesehatan dari Jawa Tengah," 

Antara duka yang mendalam dan rasa hormat, Ganjar mendedikasikan upacara kemerdekaan kali ini juga di persembahkan bagi mereka. 

"Upacara Kemerdekaan  Indonesia 17 Agustus 2021, saya ingin memberi hormat setinggi-tingginya kepada para tenaga kesehatan. Kami bersama kalian," tegasnya. 

Dalam kesempatan itu, Ganjar mengatakan bahwa pandemi ini benar-benar jadi kaca benggala yang sempurna untuk menilai diri sendiri. 

"Covid-19 ini mengajarkan pada kita semua, bahwa kita belum berdaulat dan belum mandiri dalam beberapa hal, salah satunya kesehatan," ucapnya. 

"Mulai sekarang, ayo gotong royong, bahu membahu menyiapkan segala hal. Kita tingkatkan riset ilmu pengetahuan, kita perbanyak laboratorium dan tingkatkan kelasnya. Apa kita tidak ingin bisa bikin obat-obatan sendiri, menciptakan vaksin, reagen, dan alat kesehatan sendiri?" 

Kedaulatan dan kemandirian ini lanjut Ganjar bukan hanya untuk sektor kesehatan saja. Sektor pertanian dan pangan, sektor kemaritiman, energi sampai teknologi juga harus berdaulat dan mandiri. 

Pendek kata, momentum perayaan kemerdekaan di tengah pandemi perlu menjadikan evaluasi. Harapannya, jika bencana semacam ini datang di kemudian hari, Indonesia akan lebih jauh lebih siap lagi.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu