SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Kamis (21/10) malam mengikuti acara Jateng Bershalawat. Pelaksanaan Jateng Bershalawat kali ini bersamaan juga dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan Hari Santri. 

Ganjar mengikuti acara yang diselenggarakan di Pondok Pesantren Balekambang Jepara itu secara virtual di rumah dinasnya. Gema shalawat yang dikumandangkan Habib Zainal Abidin bin Sagaf Assegaf ia resapi penuh hikmat.

Acara Jateng Bershalawat yang kali ini digelar dalam rangka memperingati Maulid Nabi dan Hari Santri itu juga diikuti oleh ribuan. Tidak hanya masyarakat Jawa Tengah, tapi peserta juga datang dari berbagai daerah, bahkan ada yang dari mancanegara masyarakat. 

Mereka menyaksikan dari live streaming di kanal youtube, facebook dan instagram Ganjar. 

"Kediri hadir Pak, Jogja ikut bershalawat Pak, Makassar. Hongkong hadir Pak, Jerman hadir, Polandia ikut shalawatan Pak," tulis para peserta di kolom komentar. 

Dalam sambutannya, Ganjar mengatakan bahwa Jateng Bershalawat merupakan salah satu ikhtiar dalam penanganan pandemi. Selain ikhtiar lahir, doa dari para alim ulama menjadi pendorong utama. 

"Ini ikhtiar kita bersama. Alhamdulillah, Covid-19 sudah melandai. Mudah-mudahan, kita bisa sampai garis finish dengan selamat. Berkat shalawat, Corona minggat," kata Ganjar. 

Ganjar menerangkan, saat ini kondisi pandemi di Indonesia banyak yang sudah membaik. Sejumlah daerah bahkan menjadi nol kasus. 

"Jateng sendiri sekarang kasusnya hanya dua digit, kita dorong lagi supaya bisa satu digit saja. Mudah-mudahan bisa berhasil. Vaksinasi kita dorong terus, mudah-mudahan sebentar lagi kita bisa menyelenggarakan acara apapun termasuk keagamaan seperti ini seperti sebelumnya," ucapnya. 

Ganjar mengatakan sangat rindu menggelar Jateng Bershalawat seperti sebelum pandemi. Dimana ada puluhan ribu masyarakat hadir dan bershalawat bersama. Habib Zainal Abidin Assegaf ternyata juga memiliki harapan yang sama. 

"Saya itu sudah rindu shalawatan bareng Pak Ganjar. Masih ingat betul, saat shalawatan bareng beliau di Simpanglima bareng ribuan masyarakat. Semoga Indonesia segera pulih agar kita bisa bertemu lagi," harapnya. 

Jateng Bershalawat malam ini, menurut Ganjar sangat berarti. Selain dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad, gelaran ini juga digelar menjelang peringatan Hari Santri. 

Pada peringatan ini dia mengajak masyarakat agar bisa menjadikan momen ini sebagai cara memperkuat semangat kebangsaan. Spirit hari santri, harus didorong dalam tindakan yang nyata dan kongkret. 

"Besok Hari Santri, kita akan memperingati dengan semangat juang bersama. Ulama, umaro bersatu untuk melanjutkan spirit santri (jaman) dulu. Kita ingat, bagaimana kaum sarungan, para santri membela sang Saka Merah Putih. Berbagai tokoh berjuang dalam resolusi jihad dengan spirit nasionalisme," tandasnya.