Foto : (Humas Jateng)
Foto : (Humas Jateng)
Semarang – Asosiasi Auditor Intern Pemerintah Indonesia (AAIPI) diharapkan bisa menjadi
mitra pemerintah yang baik, profesional, dan berintegritas tanpa terkooptasi dengan Organisasi
Perangkat Daerah (OPD) tertentu maupun kepentingan lain. Sehingga pengawasan yang
dilakukan lebih baik dan efisien.
Hal tersebut disampaikan Ketua Umum DPN AAIPI Sumiyati Ak MFM saat Pengukuhan Dewan
Pengurus AAIPI Wilayah Jawa Tengah dan Sarasehan Pengendalian Intern Pemerintah
Pemerintah Daerah, di Aula Kantor Inspektorat Provinsi Jawa Tengah, Selasa (11/4). Dalam
tugasnya, kata Sumaryati, AAIPI berkewajiban menyusun tiga hal utama. Pertama, menyusun
kode etik yang mengatur tentang perilaku antara auditor, teman sejawat, hingga rekan
pengawasan, kedua membangun standar audit yang dibangun dengan profesional sesuai hasil
praktik terbaik, dan ketiga membangun sistem chek and balance.
“Semua anggota AAIPI adalah setiap aparat pengawasan intern yang ada. Kita ada untuk
membangun profesionalitas. Apalagi AAIPI ini organisasi profesi yang muncul sebagai amanat
pengendalian internal,” katanya.
Lebih jauh Sumaryati mengatakan dengan adanya wadah itu diharapkan dalam menjalankan
amanah reformasi, terutama bidang keuangan, bisa dibangun dengan hasil yang lebih baik, cepat,
dan efisien.
Deputi Bidang Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan BPKP RI Gatot Darmasto Ak MBA
menambahkan, adanya AAIPI bisa memberikan peran pengawasan intern yang menjalankan
fungsi insurance, konsultasi, dan sebagai mediator. Sehingga Aparat Pengawas Intern
Pemerintah (APIP) melalui audit kinerja bisa mengedepankan efisiensi dan nilai ekonomis.
“Misal dengan IA-CM (Internal Audit – Capability Model) harapan terhadap APIP yang efektif
bisa memiliki kemampuan assurance activities, anti coruption activities, dan advisory
activities,” katanya.
Gatot juga memaparkan target capaian maturitas SPIP level 3 yang ada di Jawa Tengah, di mana
pada 2017 target untuk kantor/ lembaga mencapai 45 persen, provinsi 45 persen, dan kabupaten/
kota 30 persen.
Pada kesempatan itu, Gatot juga menyerahkan piagam penghargaan bagi lima pemda peraih
maturitas SPIP Level 3. Penghargaan diterima Wagub Jateng (Pemerintah Provinsi Jateng),
Bupati Kudus (Kabupaten Kudus), Wakil Wali Kota Surakarta (Kota Surakarta), Inspektur
Boyolali (Kabupaten Boyolali), dan Sekda Karanganyar (Kabupaten Karanganyar).
Wakil Gubernur Jawa Tengah Drs H Heru Sudjatmoko MSi menyampaikan pembentukan AAIPI
Jateng untuk meningkatkan kapasitas APIP daerah di Provinsi Jawa Tengah dan kabupaten/kota
se-Jawa Tengah. Bagaimana pun pengawasan merupakan bagian penting birokrasi reformasi.
“Apalagi pada saat kita ingin aparat berintegritas, jujur dan bersih, termasuk juga semakin
profesional. Tinggal nanti mau yang mana dulu, integritas dulu, profesional dulu, atau sejahtera
dulu? Karena pengawas dan pengawasnya juga manusia,” kata Heru.
Namun wagub optimistis, output AAIPI akan membentuk wadah auditor intern yang berkualitas
dan berintegritas, serta menyediakan wadah bagi mitra APIP untuk bersama-sama meningkatkan
kapasitas APIP. Sekaligus bisa membangun pengendalian intern dan budaya integritas bagi
Pemerintah Daerah Jawa Tengah.
Semarang – Asosiasi Auditor Intern Pemerintah Indonesia (AAIPI) diharapkan bisa menjadi
mitra pemerintah yang baik, profesional, dan berintegritas tanpa terkooptasi dengan Organisasi
Perangkat Daerah (OPD) tertentu maupun kepentingan lain. Sehingga pengawasan yang
dilakukan lebih baik dan efisien.
Hal tersebut disampaikan Ketua Umum DPN AAIPI Sumiyati Ak MFM saat Pengukuhan Dewan
Pengurus AAIPI Wilayah Jawa Tengah dan Sarasehan Pengendalian Intern Pemerintah
Pemerintah Daerah, di Aula Kantor Inspektorat Provinsi Jawa Tengah, Selasa (11/4). Dalam
tugasnya, kata Sumaryati, AAIPI berkewajiban menyusun tiga hal utama. Pertama, menyusun
kode etik yang mengatur tentang perilaku antara auditor, teman sejawat, hingga rekan
pengawasan, kedua membangun standar audit yang dibangun dengan profesional sesuai hasil
praktik terbaik, dan ketiga membangun sistem chek and balance.
“Semua anggota AAIPI adalah setiap aparat pengawasan intern yang ada. Kita ada untuk
membangun profesionalitas. Apalagi AAIPI ini organisasi profesi yang muncul sebagai amanat
pengendalian internal,” katanya.
Lebih jauh Sumaryati mengatakan dengan adanya wadah itu diharapkan dalam menjalankan
amanah reformasi, terutama bidang keuangan, bisa dibangun dengan hasil yang lebih baik, cepat,
dan efisien.
Deputi Bidang Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan BPKP RI Gatot Darmasto Ak MBA
menambahkan, adanya AAIPI bisa memberikan peran pengawasan intern yang menjalankan
fungsi insurance, konsultasi, dan sebagai mediator. Sehingga Aparat Pengawas Intern
Pemerintah (APIP) melalui audit kinerja bisa mengedepankan efisiensi dan nilai ekonomis.
“Misal dengan IA-CM (Internal Audit – Capability Model) harapan terhadap APIP yang efektif
bisa memiliki kemampuan assurance activities, anti coruption activities, dan advisory
activities,” katanya.
Gatot juga memaparkan target capaian maturitas SPIP level 3 yang ada di Jawa Tengah, di mana
pada 2017 target untuk kantor/ lembaga mencapai 45 persen, provinsi 45 persen, dan kabupaten/
kota 30 persen.
Pada kesempatan itu, Gatot juga menyerahkan piagam penghargaan bagi lima pemda peraih
maturitas SPIP Level 3. Penghargaan diterima Wagub Jateng (Pemerintah Provinsi Jateng),
Bupati Kudus (Kabupaten Kudus), Wakil Wali Kota Surakarta (Kota Surakarta), Inspektur
Boyolali (Kabupaten Boyolali), dan Sekda Karanganyar (Kabupaten Karanganyar).
Wakil Gubernur Jawa Tengah Drs H Heru Sudjatmoko MSi menyampaikan pembentukan AAIPI
Jateng untuk meningkatkan kapasitas APIP daerah di Provinsi Jawa Tengah dan kabupaten/kota
se-Jawa Tengah. Bagaimana pun pengawasan merupakan bagian penting birokrasi reformasi.
“Apalagi pada saat kita ingin aparat berintegritas, jujur dan bersih, termasuk juga semakin
profesional. Tinggal nanti mau yang mana dulu, integritas dulu, profesional dulu, atau sejahtera
dulu? Karena pengawas dan pengawasnya juga manusia,” kata Heru.
Namun wagub optimistis, output AAIPI akan membentuk wadah auditor intern yang berkualitas
dan berintegritas, serta menyediakan wadah bagi mitra APIP untuk bersama-sama meningkatkan
kapasitas APIP. Sekaligus bisa membangun pengendalian intern dan budaya integritas bagi
Pemerintah Daerah Jawa Tengah.
Berita Terbaru