Foto : (Humas Jateng)
Foto : (Humas Jateng)
Purbalingga – Para pelaku UMKM diminta untuk bisa memaksimalkan fasilitas-fasilitas yang
diberikan oleh pemerintah maupun perbankan. Tidak hanya fasilitas bantuan permodalan, namun
juga fasilitas lain untuk memajukan UMKM.
Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP menyampaikan, fasilitas mulai dari
pendampingan, pelatihan, hingga kemudahan modal memang diperuntukan bagi pelaku-pelaku
UMKM. Sehingga, usaha mereka bisa terus berkembang, khususnya dalam peningkatan kualitas
produksi dan pemasaran agar dapat bersaing dengan produk-produk dari industri yang lebih
besar.
“Saya kepengin bapak/ ibu yang sudah punya usaha tidak gentar maju terus. Ada pemerintah
yang siap membantu dari sisi keterampilan, dari sisi akses-akses pemasaran tapi juga ada
perbankan yang siap membantu,” katanya pada acara Ngopi Bareng Mas Ganjar bersama
masyarakat di Lapangan Desa Galuh, Kecamatan Bojongsari, Kabupaten Purbalingga, Selasa
(11/4).
Akses permodalan yang mudah dari Bank Jateng, sudah dirasakan pelaku UMKM. Salah
satunya, Budianto yang memiliki usaha reparasi barang elektronik. Dia memanfaatkan program
Mitra Jateng 25 untuk mengembangkan usaha jual beli barang elektronik bekas, sehingga
pendapatannya dapat meningkat.
Apa yang dilakukan Budianto, mendapat apresiasi positif dari Gubernur Ganjar. “Mas Budianto
ini pintar. Ingin mengembangkan usahanya, dia pinjam modal Rp 25 juta dari Bank Jateng,”
ujarnya.
Dalam acara ini Ganjar juga menyosialisasikan program Cyber UMKM Sadewa Mart kepada
para pelaku UMKM agar pemasaran produk mereka lebih luas lagi. Selain itu, dengan
mendaftarkan ke Cyber UMKM mereka juga lebih mudah mendapat fasilitas pelatihan dan
pendampingan.
Tujuan lain dari adanya Cyber UMKM ini, lanjut Ganjar, juga untuk menghitung jumlah UMKM
yang ada di Jawa Tengah, termasuk kondisinya. Sehingga, fasilitas yang diberikan oleh
pemerintah akan lebih tepat guna.
“Kita coba fasilitasi dengan masuk pada media online, masuk pada website didaftarkan di situ
agar kita tahu berapa UKM yang ada di Jawa Tengah dan bagaimana kondisinya apa sudah maju,
sedang berjalan, atau ngap-ngapan mau bangkrut. Nanti kita akan berikan pelatihan,”
pungkasnya.
Purbalingga – Para pelaku UMKM diminta untuk bisa memaksimalkan fasilitas-fasilitas yang
diberikan oleh pemerintah maupun perbankan. Tidak hanya fasilitas bantuan permodalan, namun
juga fasilitas lain untuk memajukan UMKM.
Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP menyampaikan, fasilitas mulai dari
pendampingan, pelatihan, hingga kemudahan modal memang diperuntukan bagi pelaku-pelaku
UMKM. Sehingga, usaha mereka bisa terus berkembang, khususnya dalam peningkatan kualitas
produksi dan pemasaran agar dapat bersaing dengan produk-produk dari industri yang lebih
besar.
“Saya kepengin bapak/ ibu yang sudah punya usaha tidak gentar maju terus. Ada pemerintah
yang siap membantu dari sisi keterampilan, dari sisi akses-akses pemasaran tapi juga ada
perbankan yang siap membantu,” katanya pada acara Ngopi Bareng Mas Ganjar bersama
masyarakat di Lapangan Desa Galuh, Kecamatan Bojongsari, Kabupaten Purbalingga, Selasa
(11/4).
Akses permodalan yang mudah dari Bank Jateng, sudah dirasakan pelaku UMKM. Salah
satunya, Budianto yang memiliki usaha reparasi barang elektronik. Dia memanfaatkan program
Mitra Jateng 25 untuk mengembangkan usaha jual beli barang elektronik bekas, sehingga
pendapatannya dapat meningkat.
Apa yang dilakukan Budianto, mendapat apresiasi positif dari Gubernur Ganjar. “Mas Budianto
ini pintar. Ingin mengembangkan usahanya, dia pinjam modal Rp 25 juta dari Bank Jateng,”
ujarnya.
Dalam acara ini Ganjar juga menyosialisasikan program Cyber UMKM Sadewa Mart kepada
para pelaku UMKM agar pemasaran produk mereka lebih luas lagi. Selain itu, dengan
mendaftarkan ke Cyber UMKM mereka juga lebih mudah mendapat fasilitas pelatihan dan
pendampingan.
Tujuan lain dari adanya Cyber UMKM ini, lanjut Ganjar, juga untuk menghitung jumlah UMKM
yang ada di Jawa Tengah, termasuk kondisinya. Sehingga, fasilitas yang diberikan oleh
pemerintah akan lebih tepat guna.
“Kita coba fasilitasi dengan masuk pada media online, masuk pada website didaftarkan di situ
agar kita tahu berapa UKM yang ada di Jawa Tengah dan bagaimana kondisinya apa sudah maju,
sedang berjalan, atau ngap-ngapan mau bangkrut. Nanti kita akan berikan pelatihan,”
pungkasnya.
Berita Terbaru