Follow Us :              

Camat Diharap Dapat Bantu Pendamping Lokal Desa

  12 October 2017  |   09:00:00  |   dibaca : 287 
Kategori :
Bagikan :


Camat Diharap Dapat Bantu Pendamping Lokal Desa

12 October 2017 | 09:00:00 | dibaca : 287
Kategori :
Bagikan :

Foto : (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : (Humas Jateng)

Semarang – Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP berencana mengusulkan agar camat dapat membantu kiprah pendamping lokal desa (PLD). Terlebih, jabatan camat seringkali dipandang sebagai sumber yang kredibel di mata warga untuk memperoleh informasi tentang program-program pembangunan desa.

Kula lagi usul wonten Pak Mendagri, pendampingan desa bagus kalau bisa ditambahi dengan camat. Karena camat itu institusi yang sangat dipercaya, secara struktural ada, tapi fungsinya lumayan tidak jelas. Kalau kemudian mereka kita fungsikan, camat sebenarnya sudah siap,” ungkapnya saat menghadiri acara Pendampingan Pra Tugas Pendamping Lokal Desa, di Setos Hotel, Kamis (12/10).

Orang nomor satu di Jawa Tengah itu memiliki gagasan perlunya pembentukan forum yang beranggotakan PLD, tenaga ahli, dan camat. Melalui forum tersebut, camat dapat lebih fokus menjelaskan tentang tata kelola pemerintahan desa yang baik dan benar kepada warga.

“Pendamping lokal, pendamping desa, tenaga ahli ada, tiga tingkatan itu dadi siji wis dadi forum, ditambah camat. Camat dikei anggaran ora usah akeh-akeh. Diwehi tugas minimal soal tata kelola pemerintahan desa saja. Dadi urusan Prona bayar pinten sakjane ora usah takon gubernur. Cukup takon camat,” terangnya.

Mantan anggota DPR RI itu juga berharap, setiap desa dapat memajukan BUMDes. Mereka bisa mencontoh keberhasilan beberapa BUMDes yang fokus di sektor pariwisata, seperti Umbul Ponggok atau Kabupaten Pemalang yang para pemuda desanya gemar memromosikan potensi desa mereka melalui media sosial.

Pemalang niku lumayan maju. Wonten kelompok puspindes. Desa-desa wis gawe sistem informasi, duwe akun media sosial, dipromosike saben dina,” bebernya.

Sementara itu, Kepala Dispermasdesdukcapil Jateng Drs Sudaryanto MSi membeberkan, terdapat setidaknya 1.293 calon pendamping desa dari 29 kabupaten/ kota yang mengikuti pelatihan serupa.

“Yang wilayah timur, dari Cilacap sampai dengan Wonogiri bertempat di dua tempat dan empat hotel. Di MG Setos 583 orang peserta dan Aston 360 peserta. Yang pantura dari Brebes sampai Rembang di Hotel Lor In Solo 480 peserta dan Hotel Syariah dengan jumlah 360 peserta. Total 1.293 calon pendamping desa dari 29 kabupaten/ kota,” pungkasnya.

 

Penulis : Ar, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng


Bagikan :

Semarang – Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP berencana mengusulkan agar camat dapat membantu kiprah pendamping lokal desa (PLD). Terlebih, jabatan camat seringkali dipandang sebagai sumber yang kredibel di mata warga untuk memperoleh informasi tentang program-program pembangunan desa.

Kula lagi usul wonten Pak Mendagri, pendampingan desa bagus kalau bisa ditambahi dengan camat. Karena camat itu institusi yang sangat dipercaya, secara struktural ada, tapi fungsinya lumayan tidak jelas. Kalau kemudian mereka kita fungsikan, camat sebenarnya sudah siap,” ungkapnya saat menghadiri acara Pendampingan Pra Tugas Pendamping Lokal Desa, di Setos Hotel, Kamis (12/10).

Orang nomor satu di Jawa Tengah itu memiliki gagasan perlunya pembentukan forum yang beranggotakan PLD, tenaga ahli, dan camat. Melalui forum tersebut, camat dapat lebih fokus menjelaskan tentang tata kelola pemerintahan desa yang baik dan benar kepada warga.

“Pendamping lokal, pendamping desa, tenaga ahli ada, tiga tingkatan itu dadi siji wis dadi forum, ditambah camat. Camat dikei anggaran ora usah akeh-akeh. Diwehi tugas minimal soal tata kelola pemerintahan desa saja. Dadi urusan Prona bayar pinten sakjane ora usah takon gubernur. Cukup takon camat,” terangnya.

Mantan anggota DPR RI itu juga berharap, setiap desa dapat memajukan BUMDes. Mereka bisa mencontoh keberhasilan beberapa BUMDes yang fokus di sektor pariwisata, seperti Umbul Ponggok atau Kabupaten Pemalang yang para pemuda desanya gemar memromosikan potensi desa mereka melalui media sosial.

Pemalang niku lumayan maju. Wonten kelompok puspindes. Desa-desa wis gawe sistem informasi, duwe akun media sosial, dipromosike saben dina,” bebernya.

Sementara itu, Kepala Dispermasdesdukcapil Jateng Drs Sudaryanto MSi membeberkan, terdapat setidaknya 1.293 calon pendamping desa dari 29 kabupaten/ kota yang mengikuti pelatihan serupa.

“Yang wilayah timur, dari Cilacap sampai dengan Wonogiri bertempat di dua tempat dan empat hotel. Di MG Setos 583 orang peserta dan Aston 360 peserta. Yang pantura dari Brebes sampai Rembang di Hotel Lor In Solo 480 peserta dan Hotel Syariah dengan jumlah 360 peserta. Total 1.293 calon pendamping desa dari 29 kabupaten/ kota,” pungkasnya.

 

Penulis : Ar, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu