KAB. TEGAL - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sangat peduli pada dunia pendidikan anak-anak. Istri Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Tengah, Nawal Arafah Yasin, mengatakan pendidikan berperan penting dalam pembentukan karakter siswa. Proses pendidikan tidak hanya mentransfer ilmu pengetahuan semata, tetapi juga transfer nilai karakter kepribadian. 

"Di situ saya ingin anak-anak betul-betul menjaga nilai-nilai karakter, (dengan) bagaimana (sikap) dia mencari ilmu dengan baik. Bagaimana ilmu (pendidikan) itu suatu transformasi pengetahuan, tetapi di situ juga nilai-nilai akhlak yang harus dijaga oleh anak-anak," jelasnya usai menghadiri Haflah Akhirussanah di Pondok Pesantren Attauhidiyyah dan Pondok Pesantren Darul Mujahadah Kabupaten Tegal, Senin (14/03/2022). 

Nilai - nilai akhlak yang terkandung dalam proses transfer ilmu antara lain bisa terlihat dari bagaimana seorang siswa menghormati guru dan menghormati ilmu yang dimiliki. 

Ibu Wagub merasa pesan ini penting disampaikan karena masih banyak masyarakat yang salah paham, bahwa mencari ilmu cuma terbatas pada kegiatan masuk sekolah, menghafal, naik kelas dan selesai . "Jadi karakter ini harus dibangun," tandasnya. 

Tanpa karakter, maka seseorang yang memiliki keilmuan yang tinggi, bisa jadi tidak memiliki akhlak yang baik, lanjut Bu Wagub yang juga menjabat sebagai Ketua Umum BKOW Jawa Tengah itu. 

Mengutip pendapat Imam Ghazali, dia mengatakan, orang yang berilmu tinggi tetapi tidak berkarakter baik adalah seseorang yang memiliki ilmu sekadar bentuknya tetapi tidak hakikatnya. 

Ilmu bukan sesuatu untuk dipamerkan tetapi menjadi jalan untuk semakin taat kepada Tuhan dan diamalkan untuk kebaikan. 

Selain mengunjungi Pondok Pesantren Attauhidiyyah dan Pondok Pesantren Darul Mujahadah Kabupaten Tegal, Bu Wagub juga mendatangi Panti Asuhan Darul Yatama. Melihat banyak penghuni panti banyak yang menginjak usia remaja, ia memanfaatkan kesempatan itu untuk menyampaikan pengetahuan seputar pubertas. 

"Adik-adik jangan lupa harus belajar menjaga kesehatan diri. Bukan hanya menjaga kesehatan secara biologis tetapi juga kesehatan mental," ungkapnya. 

Selain itu, pada para pembimbing panti, ia meminta agar mereka selalu peka terhadap kebutuhan pengetahuan anak-anak panti yang menginjak usia remaja. Tujuannya agar mereka bisa melewati proses menuju usia dewasa dengan baik.