Foto : (Humas Jateng)
Foto : (Humas Jateng)
Wonosobo – Jalan menanjak, sempit, dan berliku, pepohonan rimbun, serta udara sejuk
menyambut ketika Ketua TP PKK Provinsi Jawa Tengah Hj Atikoh Ganjar Pranowo tiba di Desa
Wisata Karangsari, Kecamatan Sapuran, Rabu (12/4). Keasrian desa wisata yang terkenal dengan
keindahan Curug Drimasnya itu seketika membuat Atikoh jatuh hati.
“Ini pertama kali kesempatan saya mengunjungi desa ini. Nuansanya luar biasa. Begitu masuk
langsung hijaunya sudah terlihat. Udaranya segar. Ini juga bisa mengikis energi negatif yang
selama ini mengendap di paru-paru saya karena polusi kendaraan atau aktivitas lainnya,” puji
Atikoh ketika menjadi pembina Upacara Gotong Royong Bakti Alam Kartini Muda Jawa Tengah
di Lapangan Desa Wisata Karangsari.
Istri orang nomor satu di Jawa Tengah itu juga mengapresiasi semangat gotong royong
masyarakat Wonosobo dalam menjaga kelestarian lingkungannya. Salah satunya melalui gerakan
masyarakat menanam sekitar 21 ribu bibit pohon sengon, durian, dan lainnya yang dilakukan
bersama Forum Komunikasi Praktisi Lingkungan Hidup Indonesia (Prestalindo) baru-baru ini.
Menurutnya, upaya konkret warga yang gemar menanam dan memelihara tumbuhan di
sekitarnya mampu menghambat pemanasan global serta mendukung konsep pariwisata yang
ramah alam.
“Saya berterima kasih sekali karena gotong royong di Wonosobo masih sangat kental. Kita
melihat ini sebagai isu strategis karena fenomena alam sekarang ada pemanasan global (global
warming). Di mana-mana suhunya tinggi sekali. (Upaya reboisasi) ini mendukung konsep
pariwisata sekarang, back to nature atau kembali ke alam,” tambahnya.
Ibu satu putera itu berharap, masyarakat khususnya para ibu dapat mengoptimalkan pekarangan
rumah mereka untuk menanam bibit cabai dan sayur lainnya. Sehingga keluarga dapat lebih
berhemat, namun tetap tercukupi gizinya.
“Optimalisasi lahan walaupun cuma sedikit, cuma sejengkal, karena di perkotaan lahannya
terbatas, itu bisa kita tanam cabai dan sayur-sayuran. Kalau di Wonosobo space-nya masih luas,
jadi bisa diintegrasikan dengan tanaman lain. Lewat pemanfaatan pekarangan kita, kecukupan
gizi keluarga itu terjamin ” pesannya.
Wonosobo – Jalan menanjak, sempit, dan berliku, pepohonan rimbun, serta udara sejuk
menyambut ketika Ketua TP PKK Provinsi Jawa Tengah Hj Atikoh Ganjar Pranowo tiba di Desa
Wisata Karangsari, Kecamatan Sapuran, Rabu (12/4). Keasrian desa wisata yang terkenal dengan
keindahan Curug Drimasnya itu seketika membuat Atikoh jatuh hati.
“Ini pertama kali kesempatan saya mengunjungi desa ini. Nuansanya luar biasa. Begitu masuk
langsung hijaunya sudah terlihat. Udaranya segar. Ini juga bisa mengikis energi negatif yang
selama ini mengendap di paru-paru saya karena polusi kendaraan atau aktivitas lainnya,” puji
Atikoh ketika menjadi pembina Upacara Gotong Royong Bakti Alam Kartini Muda Jawa Tengah
di Lapangan Desa Wisata Karangsari.
Istri orang nomor satu di Jawa Tengah itu juga mengapresiasi semangat gotong royong
masyarakat Wonosobo dalam menjaga kelestarian lingkungannya. Salah satunya melalui gerakan
masyarakat menanam sekitar 21 ribu bibit pohon sengon, durian, dan lainnya yang dilakukan
bersama Forum Komunikasi Praktisi Lingkungan Hidup Indonesia (Prestalindo) baru-baru ini.
Menurutnya, upaya konkret warga yang gemar menanam dan memelihara tumbuhan di
sekitarnya mampu menghambat pemanasan global serta mendukung konsep pariwisata yang
ramah alam.
“Saya berterima kasih sekali karena gotong royong di Wonosobo masih sangat kental. Kita
melihat ini sebagai isu strategis karena fenomena alam sekarang ada pemanasan global (global
warming). Di mana-mana suhunya tinggi sekali. (Upaya reboisasi) ini mendukung konsep
pariwisata sekarang, back to nature atau kembali ke alam,” tambahnya.
Ibu satu putera itu berharap, masyarakat khususnya para ibu dapat mengoptimalkan pekarangan
rumah mereka untuk menanam bibit cabai dan sayur lainnya. Sehingga keluarga dapat lebih
berhemat, namun tetap tercukupi gizinya.
“Optimalisasi lahan walaupun cuma sedikit, cuma sejengkal, karena di perkotaan lahannya
terbatas, itu bisa kita tanam cabai dan sayur-sayuran. Kalau di Wonosobo space-nya masih luas,
jadi bisa diintegrasikan dengan tanaman lain. Lewat pemanfaatan pekarangan kita, kecukupan
gizi keluarga itu terjamin ” pesannya.