Follow Us :              

API Jadi Jembatan Komunikasi Jemaat Antargereja

  12 July 2022  |   13:00:00  |   dibaca : 729 
Kategori :
Bagikan :


API Jadi Jembatan Komunikasi Jemaat Antargereja

12 July 2022 | 13:00:00 | dibaca : 729
Kategori :
Bagikan :

Foto : Handy (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Handy (Humas Jateng)

SEMARANG - Wakil Gubernur Jawa Tengah (Wagub Jateng), Taj Yasin Maimoen menyambut baik Pelantikan Dewan Pimpinan Daerah Asosiasi Pendeta Indonesia (API) Jateng periode 2022-2027 yang dilaksanakan di Auditorium Hall IFGF, Selasa (12/07/2022). 

Organisasi yang beranggotakan para pendeta dari berbagai gereja dengan denominasi (aliran) masing-masing, akan bisa menjadi jembatan komunikasi antar umat Kristiani. Harapannya, hal ini bisa menumbuhkan persatuan di antara mereka. 

"Saya pikir, saya rasa, panjenengan (Anda) semua memiliki kesibukan yang super. Apalagi ketemu dengan jemaat, yang pasti banyak keluh kesahnya dan mereka menuntut panjenengan semua memberikan solusi karena bagaimanapun juga mereka butuh tuntunan, dan tuntunan itu ada dalam Alkitab," tuturnya. 

Lebih lanjut Wagub menuturkan, satu ayat dalam kitab suci bisa ditafsirkan dari berbagai sudut pandang. Sudut pandang yang diambil, bisa disebabkan karena menyesuaikan dengan situasi dan kondisi para jemaatnya. 

"Saya yakin, saya percaya bahwa setiap gereja itu juga punya angan-angan (cara/tradisi) masing-masing. Dan itulah yang akhirnya menimbulkan cara sudut pandang sesuai dengan keadaan jemaat, umatnya, pemeluknya, dan seterusnya. Dan (sudut pandang) itu juga tidak bisa dipaksakan pada gereja yang lain. Bukan hanya di gereja lain, (tapi juga) di negara, di kabupaten, di kota, atau provinsi yang lain, yang memiliki cara pandang masing-masing," urai Wagub. 

Turut dijelaskan,  perbedaan yang ada, tetap harus kembali ke kitab suci sebagai payung besar untuk menyatukan. Pendeta yang tergabung dalam organisasi API, punya peran sebagai jembatan komunikasi dengan para jemaatnya.  

"Setiap manusia memiliki sudut pandang masing-masing dan keinginannya juga beda-beda. Tidak mungkin manusia itu satu keinginannya. Pasti berbeda. Kalau keinginannya hanya satu, ngapain kita berbicara, ngapain kita bermusyawarah, berdiskusi, cukup kita duduk, toh tujuan kita sama. Disitulah keberagaman seharusnya menjadi kunci kebersamaan kita untuk saling mengisi. Dengan perbedaan itu menunjukkan bahwa kita sebagai hamba adalah kelemahan, dan kekuatan ada di Tuhan," pungkasnya.


Bagikan :

SEMARANG - Wakil Gubernur Jawa Tengah (Wagub Jateng), Taj Yasin Maimoen menyambut baik Pelantikan Dewan Pimpinan Daerah Asosiasi Pendeta Indonesia (API) Jateng periode 2022-2027 yang dilaksanakan di Auditorium Hall IFGF, Selasa (12/07/2022). 

Organisasi yang beranggotakan para pendeta dari berbagai gereja dengan denominasi (aliran) masing-masing, akan bisa menjadi jembatan komunikasi antar umat Kristiani. Harapannya, hal ini bisa menumbuhkan persatuan di antara mereka. 

"Saya pikir, saya rasa, panjenengan (Anda) semua memiliki kesibukan yang super. Apalagi ketemu dengan jemaat, yang pasti banyak keluh kesahnya dan mereka menuntut panjenengan semua memberikan solusi karena bagaimanapun juga mereka butuh tuntunan, dan tuntunan itu ada dalam Alkitab," tuturnya. 

Lebih lanjut Wagub menuturkan, satu ayat dalam kitab suci bisa ditafsirkan dari berbagai sudut pandang. Sudut pandang yang diambil, bisa disebabkan karena menyesuaikan dengan situasi dan kondisi para jemaatnya. 

"Saya yakin, saya percaya bahwa setiap gereja itu juga punya angan-angan (cara/tradisi) masing-masing. Dan itulah yang akhirnya menimbulkan cara sudut pandang sesuai dengan keadaan jemaat, umatnya, pemeluknya, dan seterusnya. Dan (sudut pandang) itu juga tidak bisa dipaksakan pada gereja yang lain. Bukan hanya di gereja lain, (tapi juga) di negara, di kabupaten, di kota, atau provinsi yang lain, yang memiliki cara pandang masing-masing," urai Wagub. 

Turut dijelaskan,  perbedaan yang ada, tetap harus kembali ke kitab suci sebagai payung besar untuk menyatukan. Pendeta yang tergabung dalam organisasi API, punya peran sebagai jembatan komunikasi dengan para jemaatnya.  

"Setiap manusia memiliki sudut pandang masing-masing dan keinginannya juga beda-beda. Tidak mungkin manusia itu satu keinginannya. Pasti berbeda. Kalau keinginannya hanya satu, ngapain kita berbicara, ngapain kita bermusyawarah, berdiskusi, cukup kita duduk, toh tujuan kita sama. Disitulah keberagaman seharusnya menjadi kunci kebersamaan kita untuk saling mengisi. Dengan perbedaan itu menunjukkan bahwa kita sebagai hamba adalah kelemahan, dan kekuatan ada di Tuhan," pungkasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu