Follow Us :              

Buka Kelas Khusus, Lulus SMKN Jateng Langsung Kerja sambil Kuliah di Jepang

  12 July 2022  |   07:00:00  |   dibaca : 780 
Kategori :
Bagikan :


Buka Kelas Khusus, Lulus SMKN Jateng Langsung Kerja sambil Kuliah di Jepang

12 July 2022 | 07:00:00 | dibaca : 780
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SEMARANG - SMK Negeri Jawa Tengah semester ini membuka kelas magang ke Jepang untuk 40 siswa. Mereka yang lolos seleksi bisa kuliah sambil kerja di negara tersebut. Setelah lulus kuliah, mereka juga berpeluang diterima bekerja. 

Wakil Kepala SMK N Jateng bidang Humas dan Kerjasama Heri Purnomo mengatakan, program ini merupakan hasil bekerjasama sekolahnya dengan LPK PT Kebon Teknologi Indonesia. Siswa yang lolos seleksi nantinya mendapatkan kelas persiapan bahasa Jepang dan pengenalan budaya Jepang. Program magang ke Jepang merupakan program perdana yang akan dilaksanakan mulai awal semester ini.

"Ini merupakan bentuk kerjasama kelas industri magang ke Jepang, dari siswa kelas 11 bertalenta dan semangat kerja serta kuliah. Kita seleksi 40 orang. Kemudian (mereka) akan mengikuti pendidikan bahasa dan budaya Jepang selama setahun, di luar jam belajar sekolah," ujarnya, Selasa (12/7/2022).

Terkait kurikulum dan dukungan laboratorium kerja, Wakil Kepala SMK N Jateng merasa sekolahnya cukup mumpuni. Hal ini dibuktikan dengan beberapa lulusan SMK N Jateng, ada yang telah bekerja di Jepang. 

Sekolah berasrama gratis yang  dibiayai oleh APBD Jateng ini, memiliki beberapa alat-alat modern yang menjadi standard industri. Di antaranya, mesin CNC (Computer Numerical Control), yang dapat mencetak logam sesuai yang pemrograman komputer. 

Selain itu, budaya kerja "Jepang" juga telah dibentuk di sekolahan itu. Tanda atau istilah industri dalam bahasa Jepang sudah diperkenalkan sejak lama. Poster budayakan 5K juga tampil dalam bahasa Jepang. Ketelitian (Seiri), Kerapihan (Seiton), Kebersihan (Seiso), Kesegaran (Seiketsu) dan Kedisiplinan (Shitsuke). 

"Perlengkapan di sini mendukung di dunia kerja. Anak-anak kami tak kalah saing melaksanakan kerja di Jepang. Cuma memang perlu dibekali bahasa Jepang dan gaya hidup di sana. Lulusan kami ada yang sudah 3 dan 4 tahun kerja di Jepang, ada yang kerja di pabrik per-cast, hingga mampu membelikan rumah, sawah untuk orang tua di kampung halaman," imbuhnya. 

Calon peserta kelas magang Jepang, Ninik Ganjarwati, mengaku antusias, hendak mengikuti program tersebut. Baginya, Jepang merupakan negara impian sejak  pertama kali menonton anime. Tetapi keinginan terbesar siswi Kelas Bisnis Konstruksi dan Properti itu adalah ingin membantu perekonomian orang tuanya. 

"Ingin membantu orang tua juga. Ingin menimba ilmu, saya pribadi juga senang dengan negara Jepang," ujar Ninik.


Bagikan :

SEMARANG - SMK Negeri Jawa Tengah semester ini membuka kelas magang ke Jepang untuk 40 siswa. Mereka yang lolos seleksi bisa kuliah sambil kerja di negara tersebut. Setelah lulus kuliah, mereka juga berpeluang diterima bekerja. 

Wakil Kepala SMK N Jateng bidang Humas dan Kerjasama Heri Purnomo mengatakan, program ini merupakan hasil bekerjasama sekolahnya dengan LPK PT Kebon Teknologi Indonesia. Siswa yang lolos seleksi nantinya mendapatkan kelas persiapan bahasa Jepang dan pengenalan budaya Jepang. Program magang ke Jepang merupakan program perdana yang akan dilaksanakan mulai awal semester ini.

"Ini merupakan bentuk kerjasama kelas industri magang ke Jepang, dari siswa kelas 11 bertalenta dan semangat kerja serta kuliah. Kita seleksi 40 orang. Kemudian (mereka) akan mengikuti pendidikan bahasa dan budaya Jepang selama setahun, di luar jam belajar sekolah," ujarnya, Selasa (12/7/2022).

Terkait kurikulum dan dukungan laboratorium kerja, Wakil Kepala SMK N Jateng merasa sekolahnya cukup mumpuni. Hal ini dibuktikan dengan beberapa lulusan SMK N Jateng, ada yang telah bekerja di Jepang. 

Sekolah berasrama gratis yang  dibiayai oleh APBD Jateng ini, memiliki beberapa alat-alat modern yang menjadi standard industri. Di antaranya, mesin CNC (Computer Numerical Control), yang dapat mencetak logam sesuai yang pemrograman komputer. 

Selain itu, budaya kerja "Jepang" juga telah dibentuk di sekolahan itu. Tanda atau istilah industri dalam bahasa Jepang sudah diperkenalkan sejak lama. Poster budayakan 5K juga tampil dalam bahasa Jepang. Ketelitian (Seiri), Kerapihan (Seiton), Kebersihan (Seiso), Kesegaran (Seiketsu) dan Kedisiplinan (Shitsuke). 

"Perlengkapan di sini mendukung di dunia kerja. Anak-anak kami tak kalah saing melaksanakan kerja di Jepang. Cuma memang perlu dibekali bahasa Jepang dan gaya hidup di sana. Lulusan kami ada yang sudah 3 dan 4 tahun kerja di Jepang, ada yang kerja di pabrik per-cast, hingga mampu membelikan rumah, sawah untuk orang tua di kampung halaman," imbuhnya. 

Calon peserta kelas magang Jepang, Ninik Ganjarwati, mengaku antusias, hendak mengikuti program tersebut. Baginya, Jepang merupakan negara impian sejak  pertama kali menonton anime. Tetapi keinginan terbesar siswi Kelas Bisnis Konstruksi dan Properti itu adalah ingin membantu perekonomian orang tuanya. 

"Ingin membantu orang tua juga. Ingin menimba ilmu, saya pribadi juga senang dengan negara Jepang," ujar Ninik.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu