Follow Us :              

Gubernur Jateng Dorong Dunia Kedokteran Optimalkan Pemanfaatan Big Data dan Kecerdasan Buatan

  15 July 2022  |   08:00:00  |   dibaca : 1009 
Kategori :
Bagikan :


Gubernur Jateng Dorong Dunia Kedokteran Optimalkan Pemanfaatan Big Data dan Kecerdasan Buatan

15 July 2022 | 08:00:00 | dibaca : 1009
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan penggunaan big data dan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan dalam dunia kedokteran sudah menjadi keharusan. Keberadaan dua teknologi ini akan memudahkan pelayanan kesehatan. 

"Kawan-kawan dari dokter ahli penyakit dalam mendiskusikan penggunaan big data bagaimana artificial intelligence (kecerdasan buatan) bisa support (bantu) untuk menyelesaikan persoalan (kedokteran) dan ini menjadi sebuah keharusan," kata Ganjar usai membuka Kongres Nasional ke-XVIII Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia di Hotel PO, Jumat (15/7/2022). 

Gubernur menilai, kongres yang dihadiri total 6000an dokter spesialis penyakit dalam secara luring dan daring itu sangat menarik. Ketika dunia kedokteran sedang mengahadapi tantangan teknologi informasi yang dahsyat. Ternyata para dokter spesialis penyakit dalam merespons positif dengan penggunaan big data dan kecerdasan buatan. 

"Saya membayangkan hal-hal tertentu, kalau rakyat lapor saya sakit apa, rekam medis bisa diambil dari mana pun yang terdekat. Ini bisa dikirim ke ahlinya dengan teknologi. Teknologi ini menganalisis dengan AI-nya, untuk treatment awal dilakukan kepada mereka, kemudian di-handle (tangani) dokter yang di lapangan. Selebihnya tentu saja jika kemudian diperlukan kunjungan barulah mereka ini bekerja," jelasnya. 

Praktik seperti itu sebenarnya sejalan dengan kebutuhan masyarakat saat ini. Apalagi dalam kondisi pandemi covid yang tidak menyarankan untuk bertemu, sehingga pengobatan disarankan dilakukan dari jarak jauh. 

"Kalau ini bisa dimanfaatkan lebih optimal, mungkin nanti memang betul-betul bisa jarak jauh (semua). Operasi jarak jauh sudah ada, saya sudah lihat praktiknya. Dan ini sebuah revolusi besar. Mudah-mudahan inilah yang akan menyelesaikan masalah kesehatan dan kemanusiaan," harap Gubernur. 

Lebih lanjut, Gubernur juga memberikan contoh pemanfaatan big data dan intelegensia artifisial dalam dunia kedokteran oleh Rumah Sakit dr Margono Purwokerto. Mereka melakukan inovasi dengan memanfaatkan big data untuk pelayanan kesehatan. 

"Ada praktik yang sudah dilakukan meskipun belum holistik seluruh Indonesia. Saya contohkan pengalaman kami di RS Margono," katanya. 

Ia menjelaskan, praktik yang dilakukan di RS Margono itu mulai dari jumlah orang yang lapor sakit, jenis penyakitnya, hingga ketersediaan dokter, dan stok obat di apotek. Big data dikelola dalam sebuah aplikasi sehingga memudahkan masyarakat dalam mendapatkan pelayanan. 

"Masyarakat jadi dimudahkan, dan itu bisa membangun jejaring berapa obatnya, beli di mana, berapa harganya, cover BPJS juga sekalian masuk di sini. Itu diurus dalam satu layanan aplikasi. Kalau itu ditiru dan semua melaksanakan, maka layanan (kesehatan) akan lebih mudah lagi," pungkasnya.


Bagikan :

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan penggunaan big data dan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan dalam dunia kedokteran sudah menjadi keharusan. Keberadaan dua teknologi ini akan memudahkan pelayanan kesehatan. 

"Kawan-kawan dari dokter ahli penyakit dalam mendiskusikan penggunaan big data bagaimana artificial intelligence (kecerdasan buatan) bisa support (bantu) untuk menyelesaikan persoalan (kedokteran) dan ini menjadi sebuah keharusan," kata Ganjar usai membuka Kongres Nasional ke-XVIII Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia di Hotel PO, Jumat (15/7/2022). 

Gubernur menilai, kongres yang dihadiri total 6000an dokter spesialis penyakit dalam secara luring dan daring itu sangat menarik. Ketika dunia kedokteran sedang mengahadapi tantangan teknologi informasi yang dahsyat. Ternyata para dokter spesialis penyakit dalam merespons positif dengan penggunaan big data dan kecerdasan buatan. 

"Saya membayangkan hal-hal tertentu, kalau rakyat lapor saya sakit apa, rekam medis bisa diambil dari mana pun yang terdekat. Ini bisa dikirim ke ahlinya dengan teknologi. Teknologi ini menganalisis dengan AI-nya, untuk treatment awal dilakukan kepada mereka, kemudian di-handle (tangani) dokter yang di lapangan. Selebihnya tentu saja jika kemudian diperlukan kunjungan barulah mereka ini bekerja," jelasnya. 

Praktik seperti itu sebenarnya sejalan dengan kebutuhan masyarakat saat ini. Apalagi dalam kondisi pandemi covid yang tidak menyarankan untuk bertemu, sehingga pengobatan disarankan dilakukan dari jarak jauh. 

"Kalau ini bisa dimanfaatkan lebih optimal, mungkin nanti memang betul-betul bisa jarak jauh (semua). Operasi jarak jauh sudah ada, saya sudah lihat praktiknya. Dan ini sebuah revolusi besar. Mudah-mudahan inilah yang akan menyelesaikan masalah kesehatan dan kemanusiaan," harap Gubernur. 

Lebih lanjut, Gubernur juga memberikan contoh pemanfaatan big data dan intelegensia artifisial dalam dunia kedokteran oleh Rumah Sakit dr Margono Purwokerto. Mereka melakukan inovasi dengan memanfaatkan big data untuk pelayanan kesehatan. 

"Ada praktik yang sudah dilakukan meskipun belum holistik seluruh Indonesia. Saya contohkan pengalaman kami di RS Margono," katanya. 

Ia menjelaskan, praktik yang dilakukan di RS Margono itu mulai dari jumlah orang yang lapor sakit, jenis penyakitnya, hingga ketersediaan dokter, dan stok obat di apotek. Big data dikelola dalam sebuah aplikasi sehingga memudahkan masyarakat dalam mendapatkan pelayanan. 

"Masyarakat jadi dimudahkan, dan itu bisa membangun jejaring berapa obatnya, beli di mana, berapa harganya, cover BPJS juga sekalian masuk di sini. Itu diurus dalam satu layanan aplikasi. Kalau itu ditiru dan semua melaksanakan, maka layanan (kesehatan) akan lebih mudah lagi," pungkasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu