Follow Us :              

Gugah Nilai Kebaikan Melalui Salat

  18 April 2017  |   08:00:00  |   dibaca : 301 
Kategori :
Bagikan :


Gugah Nilai Kebaikan Melalui Salat

18 April 2017 | 08:00:00 | dibaca : 301
Kategori :
Bagikan :

Foto : (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : (Humas Jateng)

Semarang – Perintah salat lima waktu menjadi salah satu hikmah penting dalam peristiwa Isra

Miraj yang dialami Nabi Muhammad SAW. Sebab, bacaan salat yang terus diulang, akan

meneguhkan ikrar umat muslim untuk menjadi hamba yang sholeh dan sholehah, serta

memberikan kebaikan bagi semesta.

“Ini yang kemudian melahirkan jiwa yang selalu dekat kepada Allah sehingga pada gilirannya

kita akan malu untuk berbuat mungkar, dan selalu termotivasi untuk berbuat kebaikan. Tinggal

kemudian bagaimana kita dapat melaksanakan salat dengan sebaik-baiknya,” kata Sekretaris

Daerah Provinsi Jawa Tengah Dr Ir Sri Puryono KS MP saat memberi sambutan dalam acara

Peringatan Isra Miraj bertema Salat Membentuk Pribadi yang Bersih dan Jujur, di Ghradhika

Bhakti Praja, Selasa (18/4).

Menjalankan ibadah salat, lanjutnya, bukan sekadar menggugurkan kewajiban. Namun, mesti

dilaksanakan dengan bersungguh-sungguh sehingga mampu menggugah dan membangkitkan

nilai-nilai kebaikan, baik dalam pikiran, ucapan, maupun tindakan sehari-hari.

Ustadz Joko Zulianto membenarkan pernyataan tersebut. Salat pada hakekatnya dapat mencegah

perbuatan keji dan munkar, asalkan dilaksanakan berdasarkan ilmunya. Sebab, tidak sedikit umat

muslim yang salat hanya sekadar untuk menggugurkan kewajiban.

“Banyak orang salat tapi sregep fasik, dzalim, sregep suudzon, takabur, lan sak piturute. Niki

mungkin salate, sarat rukune ora entuk, ora tumakninah, ora khusyuk, dadi atine ora bisa hadir

ning Gusti Allah. Ditambah ora tepat waktu sisan. Oleh karena itu, perlu selalu muhasabah,

mawas diri,” terang dia.

Joko melanjutkan, pada hakekatnya, seluruh ibadah yang dilaksanakan umat muslim ada

ilmunya. Mulai dari salat, zakat, hingga haji. Agar ibadah yang dilaksanakan menjadi berkah dan

diterima Allah SWT, semua harus dilaksanakan berdasar ilmunya.


Bagikan :

Semarang – Perintah salat lima waktu menjadi salah satu hikmah penting dalam peristiwa Isra

Miraj yang dialami Nabi Muhammad SAW. Sebab, bacaan salat yang terus diulang, akan

meneguhkan ikrar umat muslim untuk menjadi hamba yang sholeh dan sholehah, serta

memberikan kebaikan bagi semesta.

“Ini yang kemudian melahirkan jiwa yang selalu dekat kepada Allah sehingga pada gilirannya

kita akan malu untuk berbuat mungkar, dan selalu termotivasi untuk berbuat kebaikan. Tinggal

kemudian bagaimana kita dapat melaksanakan salat dengan sebaik-baiknya,” kata Sekretaris

Daerah Provinsi Jawa Tengah Dr Ir Sri Puryono KS MP saat memberi sambutan dalam acara

Peringatan Isra Miraj bertema Salat Membentuk Pribadi yang Bersih dan Jujur, di Ghradhika

Bhakti Praja, Selasa (18/4).

Menjalankan ibadah salat, lanjutnya, bukan sekadar menggugurkan kewajiban. Namun, mesti

dilaksanakan dengan bersungguh-sungguh sehingga mampu menggugah dan membangkitkan

nilai-nilai kebaikan, baik dalam pikiran, ucapan, maupun tindakan sehari-hari.

Ustadz Joko Zulianto membenarkan pernyataan tersebut. Salat pada hakekatnya dapat mencegah

perbuatan keji dan munkar, asalkan dilaksanakan berdasarkan ilmunya. Sebab, tidak sedikit umat

muslim yang salat hanya sekadar untuk menggugurkan kewajiban.

“Banyak orang salat tapi sregep fasik, dzalim, sregep suudzon, takabur, lan sak piturute. Niki

mungkin salate, sarat rukune ora entuk, ora tumakninah, ora khusyuk, dadi atine ora bisa hadir

ning Gusti Allah. Ditambah ora tepat waktu sisan. Oleh karena itu, perlu selalu muhasabah,

mawas diri,” terang dia.

Joko melanjutkan, pada hakekatnya, seluruh ibadah yang dilaksanakan umat muslim ada

ilmunya. Mulai dari salat, zakat, hingga haji. Agar ibadah yang dilaksanakan menjadi berkah dan

diterima Allah SWT, semua harus dilaksanakan berdasar ilmunya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu