SEMARANG - Gubernur Ganjar Pranowo mengunjungi Rumah Kebangsaan Cipayung Plus Jawa Tengah, Kamis (10/11). Gubernur berharap rumah tersebut jadi ruang paling moderat untuk membicarakan apapun. Rumah tersebut merupakan fasilitasi yang diberikan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik. 

Cipayung plus adalah gabungan tujuh organisasi kemahasiswaan yakni GMNI, HMI, PMII, IMM, PMKRI, GMKI, dan KAMMI. Pada kesempatan itu Gubernur sempat diajak mengisi poscast bersama mereka. 

“Tentu saja kita harapkan dengan gaya mereka anak-anak muda, intelektual muda juga, tempat ini akan menjadi ruang paling moderat untuk bisa membicarakan apapun,” ujarnya saat mengunjungi rumah yang terletak di Jalan Tumpang Raya, Semarang tersebut. 

Salah satu contohnya adalah masalah pembangunan rumah ibadah yang masih sering menimbulkan gesekan di masyarakat. Hal demikian diharapkan mampu didiskusikan dengan baik di Cipayung Plus karena forum ini terdiri dari bermacam latar belakang. 

Sebagai tantangan pertama, Gubernur memberi mereka tugas untuk mendiskusikan masalah Upah Minimum Provinsi (UMP) yang sebentar lagi diputuskan oleh pemerintah. 

“Diskusikan di sini. Undang pengusaha, aktivis, buruh, dewan pengupahan dan bongkarlah data bagaimana realitas kondisi perusahaan hari ini dan bagaimana kebutuhan serapan dan kesiapan tenaga kerja,” tuturnya. 

Gubernur menambahkan, dirinya akan lebih senang lagi jika forum Cipayung Plus Jawa Tengah juga memiliki visi dengannya dalam upaya mengatasi berbagai persoalan, mulai dari stunting, pernikahan dini hingga antiterorisme. 

“Maka rumah kebangsaan ini betul-betul harus menjadi zona netral untuk anak-anak muda intelektual dan para aktivis untuk bisa berkumpul. Dan kalau mau membuat kritik keras ke pemerintah kami persilahkan,” tandasnya.