Follow Us :              

Gubernur Optimalkan Peran Ulama Untuk Berantas Narkoba di Jawa Tengah

  29 November 2022  |   15:00:00  |   dibaca : 591 
Kategori :
Bagikan :


Gubernur Optimalkan Peran Ulama Untuk Berantas Narkoba di Jawa Tengah

29 November 2022 | 15:00:00 | dibaca : 591
Kategori :
Bagikan :

Foto : Vivi (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Vivi (Humas Jateng)

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendukung penuh Gerakan Nasional Antinarkoba (Ganas Anar) Majelis Ulama Indonesia (MUI). Gubernur mengatakan, peran ulama sangat penting dalam pemberantasan peredaran dan penyalahgunaan narkoba, baik di Jawa Tengah maupun Indonesia. Mereka dapat memberikan penguatan mental spiritual kepada anak-anak muda dan masyarakat melalui gerakan tersebut. 

"Saya terima kasih karena Majelis Ulama tidak hanya bicara yang terkait agama, tetapi diterjemahkan sampai hal yang sangat detail, yaitu perhatian kepada antinarkoba. Maka Ganas Anar ini dibentuk, menjadi bagian dari partisipasi para ulama dan anak-anak muda, untuk berkomitmen melawan narkoba," ungkap Gubernur usai membuka Rapat Koordinasi Ganas Anar MUI di Hotel Metro Park View, Semarang, Selasa (29/11/2022). 

Gubernur berharap, dari rapat koordinasi yang dihadiri oleh perwakilan Ganas Anar dari seluruh Indonesia itu dapat memunculkan formula tepat untuk pemberantasan narkoba, termasuk membangun kesadaran semua orang agar lantang menyuarakan bahaya narkoba. 

"Kita berharap betul tidak hanya mencegah tapi bagaimana orang tahu untuk kemudian tidak menggunakan narkoba. Dan bagaimana semua bisa berteriak keras (lawan). Jangan ada yang menyalahgunakan kewenangan dan jangan membiarkan orang berbisnis narkoba di Indonesia karena ini berkaitan dengan masa depan bangsa dan negara," katanya. 

Tutut dijelaskan, bahaya narkoba telah mengancam generasi muda bangsa sejak lama. Narkoba ini masuk dengan berbagai macam metode dan mengakibatkan demoralisasi. Praktik korupsi bisa terjadi di sana karena untuk mendapatkan narkoba orang dapat bertindak nekat. 

Gubernur pengungkapan kasus narkoba yang dilakukan oleh Polda Jawa Tengah selama periode Januari-Juli 2022 ada sekitar 1.115 kasus dengan 1.426 tersangka. Lalu pada bulan Agustus 2022 Polda Jawa Tengah mengungkap lagi sekitar 178 kasus dengan 222 tersangka. Kasus menonjol adalah pengungkapan 509,7 gram sabu yang dipasok dari jaringan Afrika. 

Gubernur menerangkan, dampak narkoba bisa sangat kompleks dan mampu menjadi pemicu tindak korupsi. Sebab untuk mendapatkan narkoba seseorang dapat bertindak nekat bahkan yang menjurus pada tindakan melawan hukum lainnya seperti mencuri sampai suap-menyuap. Sebagai contoh adalah kasus yang menjerat pejabat publik beberapa waktu lalu yang ditangkap karena menjual barang bukti narkoba. 

"Pagi tadi saya bersama Ketua KPK dan Deputi BNN dalam acara Desa Antikorupsi. Ini menarik, karena BNN dilibatkan dalam pemberantasan korupsi. Narkoba ini mengerikan, bikin kecanduan dan merusak baik fisik, mental, maupun sosial. Kalau sudah sakau, orang bisa nekat dan dapat melakukan tindakan melanggar hukum," pungkasnya.


Bagikan :

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendukung penuh Gerakan Nasional Antinarkoba (Ganas Anar) Majelis Ulama Indonesia (MUI). Gubernur mengatakan, peran ulama sangat penting dalam pemberantasan peredaran dan penyalahgunaan narkoba, baik di Jawa Tengah maupun Indonesia. Mereka dapat memberikan penguatan mental spiritual kepada anak-anak muda dan masyarakat melalui gerakan tersebut. 

"Saya terima kasih karena Majelis Ulama tidak hanya bicara yang terkait agama, tetapi diterjemahkan sampai hal yang sangat detail, yaitu perhatian kepada antinarkoba. Maka Ganas Anar ini dibentuk, menjadi bagian dari partisipasi para ulama dan anak-anak muda, untuk berkomitmen melawan narkoba," ungkap Gubernur usai membuka Rapat Koordinasi Ganas Anar MUI di Hotel Metro Park View, Semarang, Selasa (29/11/2022). 

Gubernur berharap, dari rapat koordinasi yang dihadiri oleh perwakilan Ganas Anar dari seluruh Indonesia itu dapat memunculkan formula tepat untuk pemberantasan narkoba, termasuk membangun kesadaran semua orang agar lantang menyuarakan bahaya narkoba. 

"Kita berharap betul tidak hanya mencegah tapi bagaimana orang tahu untuk kemudian tidak menggunakan narkoba. Dan bagaimana semua bisa berteriak keras (lawan). Jangan ada yang menyalahgunakan kewenangan dan jangan membiarkan orang berbisnis narkoba di Indonesia karena ini berkaitan dengan masa depan bangsa dan negara," katanya. 

Tutut dijelaskan, bahaya narkoba telah mengancam generasi muda bangsa sejak lama. Narkoba ini masuk dengan berbagai macam metode dan mengakibatkan demoralisasi. Praktik korupsi bisa terjadi di sana karena untuk mendapatkan narkoba orang dapat bertindak nekat. 

Gubernur pengungkapan kasus narkoba yang dilakukan oleh Polda Jawa Tengah selama periode Januari-Juli 2022 ada sekitar 1.115 kasus dengan 1.426 tersangka. Lalu pada bulan Agustus 2022 Polda Jawa Tengah mengungkap lagi sekitar 178 kasus dengan 222 tersangka. Kasus menonjol adalah pengungkapan 509,7 gram sabu yang dipasok dari jaringan Afrika. 

Gubernur menerangkan, dampak narkoba bisa sangat kompleks dan mampu menjadi pemicu tindak korupsi. Sebab untuk mendapatkan narkoba seseorang dapat bertindak nekat bahkan yang menjurus pada tindakan melawan hukum lainnya seperti mencuri sampai suap-menyuap. Sebagai contoh adalah kasus yang menjerat pejabat publik beberapa waktu lalu yang ditangkap karena menjual barang bukti narkoba. 

"Pagi tadi saya bersama Ketua KPK dan Deputi BNN dalam acara Desa Antikorupsi. Ini menarik, karena BNN dilibatkan dalam pemberantasan korupsi. Narkoba ini mengerikan, bikin kecanduan dan merusak baik fisik, mental, maupun sosial. Kalau sudah sakau, orang bisa nekat dan dapat melakukan tindakan melanggar hukum," pungkasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu