Follow Us :              

Berkontribusi Tingkatkan Keberhasilan Program JKN-KIS, 11 Daerah di Jateng Terima UHC Award 2022

  20 December 2022  |   09:00:00  |   dibaca : 385 
Kategori :
Bagikan :


Berkontribusi Tingkatkan Keberhasilan Program JKN-KIS, 11 Daerah di Jateng Terima UHC Award 2022

20 December 2022 | 09:00:00 | dibaca : 385
Kategori :
Bagikan :

Foto : Handy (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Handy (Humas Jateng)

SEMARANG - Sebanyak 11 kabupaten/kota di Jawa Tengah menerima penghargaan Universal Health Coverage (UHC Award) 2022. Penghargaan dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan itu, diberikan atas kontribusi pemerintah daerah dalam mendukung penyelenggaran program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).

Penghargaan diserahkan oleh Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen kepada wali kota dan bupati di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Selasa (20/12/2022). Kabupaten dan kota penerima BPJS Kesehatan Award,  yakni Kota Surakarta, Kota Magelang, Kota Semarang, Banjarnegara, Kota Tegal, Purbalingga, Brebes, Salatiga, Rembang, Klaten,dan Kudus.

Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin mengatakan, program BPJS merupakan tanggungjawab bersama. Menurutnya, program ini dapat memunculkan tanggungjawab, kebersamaan, dan gotong-royong. Dengan menjadi peserta BPJS Kesehatan, lanjut wagub, warga diharapkan membayar iuran BPJS bukan karena sakit atau untuk dirinya sendiri, tetapi karena masih banyak masyarakat yang sakit dan butuh biaya pengobatan. 

"Yang lebih utama adalah seperti 11 kabupaten dan kota yang mendapat penghargaan UHC, masyarakatnya didorong dan diberi edukasi. Bahwa jaminan kesehatan yang saat ini digulirkan juga dikoneksikan dengan pembuatan SIM, BPKB, dan lainnya disertakan BPJS Kesehatan," kata wagub. 

Ia berharap, dalam kampanye untuk mengajak atau mendorong masyarakat memiliki kartu BPJS Kesehatan, jangan memakai embel-embel atau istilah asuransi kesehatan karena asuransi tidak sama dengan BPJS. Wagub menjelaskan, BPJS Kesehatan bersifat gotong-royong atau warga yang mampu membantu warga yang tidak mampu. Sehingga semua.masyarakat di Indonesia mendapat jaminan dan layanan kesehatan yang sama.

"Seperti di Kabupaten Brebes inovasinya bagus.  Pemkab mengajak perusahaan melalui CSR untuk berkolaborasi dengan APBD. Asuransi mengcover Rp 15 ribu dan APBD Rp20 ribu kemudian diberikan  kepada masyarakat," katanya. 

Wagub menambahkan, capaian kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan di beberapa daerah di Jateng yang telah mencapai lebih dari 90 persen, seperti Kota Surakarta, Magelang, dan Semarang, tidak hanya karena meningkatnya kesadaran masyarakat untuk bergotong-royong membantu sesama, melainkan juga karena pelayanan yang semakin membaik dan tidak membeda-bedakan antara pasien umum dengan pasien BPJS Kesehatan. 

"Inovasi-inovasi juga perlu, seperi pendaftaran secara online, dokter keluarga, puskesmas maupun klinik pratama dikoneksikan, sehingga mengurus rujukan tidak perlu datang fisik tetapi bisa secara online. Sehingga kecepatan pelayanan kesehatan  meningkat," pintanya. 
Dalam kesempatan itu, wagub berdialog dengan sejumlah warga pemegang JKN KIS dari beberapa daerah. Salah satunya, Andik (31) warga Mijen Kota Semarang, yang sedang menjalani pengobatan di RSUP Kariadi Semarang. Pemuda yang mengalami gagal ginjal tersebut, merasa bersyukur dapat menjalani serangkaian pengobatan medis secara gratis di rumah sakit. 

Direktur Utama BPJS Ali Ghufron Mukti mengatakan, penghargaan UHC diharapkan dapat menjadi motivasi agar pemerintah daerah terus mewujudkan komitmennya sebagai penggerak dalam peningkatan dan pendukung keberhasilan dalam program JKN-KIS sebagai program nasional. Sehingga kualitas kesehatan dan produktivitas masyarakat semakin meningkat. 

"Kami juga mengucapkan terimakasih kepada 24 kabupaten kota di Jawa Tengah, atas kontribusi pemerintah daerah yang telah dan sedang dalam mendukung penyelenggaraan program JKN-KIS di kabupaten masing–masing. Program penyelenggaraan KIS mulai tahun 2014 tentunya telah diamanatkan BPJS untuk bisa mencapai Universal Health Coverage," jelasnya.

Pihaknya juga mengapresiasi keberhasilan 11 pemerintah kabupaten dan kota di Provinsi di Jawa Tengah, yang telah mencapai kinerja per 1 Desember 2022. Yakni, Kota Surakarta mencapai 96,61%, Kota Magelang 99,74%, Kota Semarang 99,24%, Banjarnegara 97,09%, Kota Tegal 96,87%, Purbalingga 96,15%, Brebes 95, 94%, Salatiga 95,84%, Rembang mencapai 95,63%, Klaten 95,60%, serta Kudus 95,42 %.


Bagikan :

SEMARANG - Sebanyak 11 kabupaten/kota di Jawa Tengah menerima penghargaan Universal Health Coverage (UHC Award) 2022. Penghargaan dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan itu, diberikan atas kontribusi pemerintah daerah dalam mendukung penyelenggaran program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).

Penghargaan diserahkan oleh Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen kepada wali kota dan bupati di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Selasa (20/12/2022). Kabupaten dan kota penerima BPJS Kesehatan Award,  yakni Kota Surakarta, Kota Magelang, Kota Semarang, Banjarnegara, Kota Tegal, Purbalingga, Brebes, Salatiga, Rembang, Klaten,dan Kudus.

Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin mengatakan, program BPJS merupakan tanggungjawab bersama. Menurutnya, program ini dapat memunculkan tanggungjawab, kebersamaan, dan gotong-royong. Dengan menjadi peserta BPJS Kesehatan, lanjut wagub, warga diharapkan membayar iuran BPJS bukan karena sakit atau untuk dirinya sendiri, tetapi karena masih banyak masyarakat yang sakit dan butuh biaya pengobatan. 

"Yang lebih utama adalah seperti 11 kabupaten dan kota yang mendapat penghargaan UHC, masyarakatnya didorong dan diberi edukasi. Bahwa jaminan kesehatan yang saat ini digulirkan juga dikoneksikan dengan pembuatan SIM, BPKB, dan lainnya disertakan BPJS Kesehatan," kata wagub. 

Ia berharap, dalam kampanye untuk mengajak atau mendorong masyarakat memiliki kartu BPJS Kesehatan, jangan memakai embel-embel atau istilah asuransi kesehatan karena asuransi tidak sama dengan BPJS. Wagub menjelaskan, BPJS Kesehatan bersifat gotong-royong atau warga yang mampu membantu warga yang tidak mampu. Sehingga semua.masyarakat di Indonesia mendapat jaminan dan layanan kesehatan yang sama.

"Seperti di Kabupaten Brebes inovasinya bagus.  Pemkab mengajak perusahaan melalui CSR untuk berkolaborasi dengan APBD. Asuransi mengcover Rp 15 ribu dan APBD Rp20 ribu kemudian diberikan  kepada masyarakat," katanya. 

Wagub menambahkan, capaian kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan di beberapa daerah di Jateng yang telah mencapai lebih dari 90 persen, seperti Kota Surakarta, Magelang, dan Semarang, tidak hanya karena meningkatnya kesadaran masyarakat untuk bergotong-royong membantu sesama, melainkan juga karena pelayanan yang semakin membaik dan tidak membeda-bedakan antara pasien umum dengan pasien BPJS Kesehatan. 

"Inovasi-inovasi juga perlu, seperi pendaftaran secara online, dokter keluarga, puskesmas maupun klinik pratama dikoneksikan, sehingga mengurus rujukan tidak perlu datang fisik tetapi bisa secara online. Sehingga kecepatan pelayanan kesehatan  meningkat," pintanya. 
Dalam kesempatan itu, wagub berdialog dengan sejumlah warga pemegang JKN KIS dari beberapa daerah. Salah satunya, Andik (31) warga Mijen Kota Semarang, yang sedang menjalani pengobatan di RSUP Kariadi Semarang. Pemuda yang mengalami gagal ginjal tersebut, merasa bersyukur dapat menjalani serangkaian pengobatan medis secara gratis di rumah sakit. 

Direktur Utama BPJS Ali Ghufron Mukti mengatakan, penghargaan UHC diharapkan dapat menjadi motivasi agar pemerintah daerah terus mewujudkan komitmennya sebagai penggerak dalam peningkatan dan pendukung keberhasilan dalam program JKN-KIS sebagai program nasional. Sehingga kualitas kesehatan dan produktivitas masyarakat semakin meningkat. 

"Kami juga mengucapkan terimakasih kepada 24 kabupaten kota di Jawa Tengah, atas kontribusi pemerintah daerah yang telah dan sedang dalam mendukung penyelenggaraan program JKN-KIS di kabupaten masing–masing. Program penyelenggaraan KIS mulai tahun 2014 tentunya telah diamanatkan BPJS untuk bisa mencapai Universal Health Coverage," jelasnya.

Pihaknya juga mengapresiasi keberhasilan 11 pemerintah kabupaten dan kota di Provinsi di Jawa Tengah, yang telah mencapai kinerja per 1 Desember 2022. Yakni, Kota Surakarta mencapai 96,61%, Kota Magelang 99,74%, Kota Semarang 99,24%, Banjarnegara 97,09%, Kota Tegal 96,87%, Purbalingga 96,15%, Brebes 95, 94%, Salatiga 95,84%, Rembang mencapai 95,63%, Klaten 95,60%, serta Kudus 95,42 %.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu