Follow Us :              

Jawa Tengah Masuk 10 Besar Provinsi dengan Realisasi Pendapatan & Belanja Tertinggi Nasional

  02 January 2023  |   10:00:00  |   dibaca : 677 
Kategori :
Bagikan :


Jawa Tengah Masuk 10 Besar Provinsi dengan Realisasi Pendapatan & Belanja Tertinggi Nasional

02 January 2023 | 10:00:00 | dibaca : 677
Kategori :
Bagikan :

Foto : Vivi (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Vivi (Humas Jateng)

SEMARANG - Realisasi pendapatan dan belanja Pemerintah Provinsi Jawa Tengah tahun anggaran 2022 masuk sepuluh besar tertinggi di Indonesia. Tidak merasa cukup dengan capaian ini, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan, di tahun 2023 ini jajarannya telah memiliki strategi khusus akan yang bisa membantu penyerapan anggaran lebih cepat. 

Gubernur mengatakan, laporan serapan anggaran tahun 2022 masih terus berjalan hingga Selasa (10/1/2023) pekan depan. Target realisasi pendapatan yang meskipun berat, ia optimis hal itu bisa tercapai. 

“Dari sisi administrasi total realisasi pendapatan kita 99,33 persen. Kedua, administrasi belanja kita 91,48 persen per hari ini,” ujarnya, Senin (2/1/2023). 

Turut ditambahkan, angka tersebut belum final karena proses administrasi masih berlangsung. Bahkan ada beberapa program tahun anggaran 2022 yang masih dalam proses coba penyelesaian. Adapun untuk tahun 2023, Gubernur menargetkan pelaksanaan lelang proyek mulai lebih awal. 

“Belajar dari tahun-tahun sebelumnya untuk tahun 2023 beberapa proyek lebih dulu kita lakukan lelang awal sehingga Januari-Februari sudah ada yang bisa dieksekusi,” ucapnya. 

Selain itu Gubernur juga mengatakan, cara tersebut efektif untuk menggerakkan perekonomian. “Karena itu akan menstimulus pertumbuhan yang ada di masyarakat. Karena belanja pemerintah itu salah satu bagian yang bisa menggerakkan ekonomi,” tuturnya. 

Gubernur mengatakan, salah satu cara untuk mencapai tujuan tersebut bisa dilakukan dengan memaksimalkan pemanfaatan e-katalog. Penggunaan produk dalam negeri, khususnya produk usaha kecil mikro akan bisa merangsang pertumbuhan ekonomi. 

“Untuk yang besar-besar saya mintakan lelangnya di depan jadi dalam waktu 30 atau 40 hari masa sanggah semuanya selesai, segera saja eksekusi di depan,” tegasnya. 

Gubernur juga berharap realisasi anggaran tahun 2023 bisa dilakukan sejak awal tahun. Sehingga tidak menumpuk di awal dan membuat APBD terlihat tidak sehat. 

“Kalau kita lihat angkanya di depan pasti grafiknya menjadi tinggi sekali. Ini yang kemudian menjadi terlihat tidak sehat APBD-nya. Maka kalau bisa 'rata-rata air', duit masuk, belanja keluar, itu terus bisa berjalan dan progres pekerjaan trennya meningkat, maka ini bisa menunjukkan kondisi kesehatan ekonomi daerah,” tandasnya.


Bagikan :

SEMARANG - Realisasi pendapatan dan belanja Pemerintah Provinsi Jawa Tengah tahun anggaran 2022 masuk sepuluh besar tertinggi di Indonesia. Tidak merasa cukup dengan capaian ini, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan, di tahun 2023 ini jajarannya telah memiliki strategi khusus akan yang bisa membantu penyerapan anggaran lebih cepat. 

Gubernur mengatakan, laporan serapan anggaran tahun 2022 masih terus berjalan hingga Selasa (10/1/2023) pekan depan. Target realisasi pendapatan yang meskipun berat, ia optimis hal itu bisa tercapai. 

“Dari sisi administrasi total realisasi pendapatan kita 99,33 persen. Kedua, administrasi belanja kita 91,48 persen per hari ini,” ujarnya, Senin (2/1/2023). 

Turut ditambahkan, angka tersebut belum final karena proses administrasi masih berlangsung. Bahkan ada beberapa program tahun anggaran 2022 yang masih dalam proses coba penyelesaian. Adapun untuk tahun 2023, Gubernur menargetkan pelaksanaan lelang proyek mulai lebih awal. 

“Belajar dari tahun-tahun sebelumnya untuk tahun 2023 beberapa proyek lebih dulu kita lakukan lelang awal sehingga Januari-Februari sudah ada yang bisa dieksekusi,” ucapnya. 

Selain itu Gubernur juga mengatakan, cara tersebut efektif untuk menggerakkan perekonomian. “Karena itu akan menstimulus pertumbuhan yang ada di masyarakat. Karena belanja pemerintah itu salah satu bagian yang bisa menggerakkan ekonomi,” tuturnya. 

Gubernur mengatakan, salah satu cara untuk mencapai tujuan tersebut bisa dilakukan dengan memaksimalkan pemanfaatan e-katalog. Penggunaan produk dalam negeri, khususnya produk usaha kecil mikro akan bisa merangsang pertumbuhan ekonomi. 

“Untuk yang besar-besar saya mintakan lelangnya di depan jadi dalam waktu 30 atau 40 hari masa sanggah semuanya selesai, segera saja eksekusi di depan,” tegasnya. 

Gubernur juga berharap realisasi anggaran tahun 2023 bisa dilakukan sejak awal tahun. Sehingga tidak menumpuk di awal dan membuat APBD terlihat tidak sehat. 

“Kalau kita lihat angkanya di depan pasti grafiknya menjadi tinggi sekali. Ini yang kemudian menjadi terlihat tidak sehat APBD-nya. Maka kalau bisa 'rata-rata air', duit masuk, belanja keluar, itu terus bisa berjalan dan progres pekerjaan trennya meningkat, maka ini bisa menunjukkan kondisi kesehatan ekonomi daerah,” tandasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu