Follow Us :              

Cek Jatidiri Pasca Pertandingan, Gubernur Minta Pengelolaan Sampah dan Parkir Ditingkatkan

  01 February 2023  |   07:00:00  |   dibaca : 775 
Kategori :
Bagikan :


Cek Jatidiri Pasca Pertandingan, Gubernur Minta Pengelolaan Sampah dan Parkir Ditingkatkan

01 February 2023 | 07:00:00 | dibaca : 775
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo minta perbaikan Stadion Jatidiri Semarang dimaksimalkan, karena masih belum seperti yang diharapkan. Selain itu, penanganan sampah dan pengelolaan parkir juga masih perlu pembenahan. 

"Hanya cek (Stadion Jatidiri) pasca pertandingan saja karena ada komplain dari warga. Satu, parkir. Berarti butuh tempat parkir kalau ada pertandingan seperti kemarin antara PSIS lawan Persib itu. Butuh tempat parkir sehingga traffic management-nya musti disiapkan. Kedua, memang musti mengedukasi semua orang karena ternyata sampahnya dahsyat (banyak)," ujar Gubernur saat sidak Stadion Jatidiri Semarang di sela olahraga jalan sehat, Rabu (1/2/2023) pagi. 

Serakan sampah-sampah sudah tampak mulai terlihat  dari depan gerbang Timur kawasan GOR Jatidiri. Hal serupa semakin tampak, saat Gubernur memasuki area sekitar stadion. Sampah berupa plastik, botol plastik, hingga kardus sisa makanan berserakan di setiap sudut. 

"Semuanya (sampah) di kiri-kanan sekitar stadion, diumpetin di banyak tempat. Kayaknya memang harus perlu menambah tempat-tempat sampah yang lebih banyak," ujar Gubernur. 

Sebelumnya, pada Selasa (31/1/2023) sore, Stadion Jatidiri Semarang digunakan sebagai venue pertandingan Liga 1 antara PSIS Semarang melawan Persib Bandung. Pada laga itu tim tamu Persib Bandung mampu mengalahkan tuan rumah PSIS Semarang dengan skor 3-1. 

Melihat kondisi pasca-pertandingan yang banyak sampah itu, Gubernur meminta agar manajemen GOR Jatidiri mengevaluasi. Ia juga berharap pihak pengguna termasuk para suporter agar ikut menjaga kebersihan dengan membuang sampah pada tempatnya. Sebab, untuk membersihkan areal Stadion Jatidiri dari sampah cukup memakan waktu lama. 

"Pihak manajemen mesti memperbaiki, sehingga pasca pertandingan itu tidak terjadi tumpukan sampah seperti ini. Ini lumayan. Tadi saya tanya, ini butuh waktu paling tidak tiga hari. Rasa-rasanya mungkin juga perlu alat bantu untuk bisa mempercepat. Itu sekaligus uji coba ketika ada event-event besar seperti apa kemudian kondisi pemanfaatannya," jelas Gubernur. 

Selain mengecek komplain warga mengenai parkir dan kebersihan, Gubernur juga mengecek perkembangan perbaikan beberapa pekerjaan yang awalnya dinilai kurang maksimal. Namun Gubernur melihat, perbaikan kali ini juga tidak memuaskan. Banyak pekerjaan yang kurang bagus. Selain terdapat pohon yang batangnya dicor, ketika dicek ulang, ternyata pohon lama itu justru ditebang dan diganti pohon baru. 

"Masih ada yang harus di-review, termasuk beberapa yang kemarin kita lihat dan minta perbaiki. Rasa-rasanya ada kepanikan. Maka pohon yang sudah tinggi itu, pohonnya kok disemen, sebenarnya dilingkari saja tidak apa-apa. Tetapi ini malah ditebang, dicabut. Ini kepanikan-kepanikan yang membikin keputusannya tidak terlalu tepat. Sebenarnya temboknya saja itu diplungkeri agak melingkar sedikit, jadikan pohonnya masih bisa tetap ada," katanya. 

Selain meninjau perbaikan pohon yang dicor itu, Gubernur juga melihat perbaikan ornamen di sekitar gerbang yang terlihat kurang halus. Agar sesuai dengan kualitas yang disepakati, Gubernur meminta pengerjaan itu dilakukan ulang hingga hasilnya lebih presisi. 

"Ada beberapa evaluasi. Memang dikerjakan tapi menurut saya tidak tuntas, jadi saya minta nanti untuk diulang. Jadi betul-betul bisa mulus, presisi begitu. Bukan masih meninggalkan kayak rambut-rambut seperti ini. Ini contoh beberapa untuk pengawasnya biar kualitas pengawasannya juga harus naik," tegasnya.


Bagikan :

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo minta perbaikan Stadion Jatidiri Semarang dimaksimalkan, karena masih belum seperti yang diharapkan. Selain itu, penanganan sampah dan pengelolaan parkir juga masih perlu pembenahan. 

"Hanya cek (Stadion Jatidiri) pasca pertandingan saja karena ada komplain dari warga. Satu, parkir. Berarti butuh tempat parkir kalau ada pertandingan seperti kemarin antara PSIS lawan Persib itu. Butuh tempat parkir sehingga traffic management-nya musti disiapkan. Kedua, memang musti mengedukasi semua orang karena ternyata sampahnya dahsyat (banyak)," ujar Gubernur saat sidak Stadion Jatidiri Semarang di sela olahraga jalan sehat, Rabu (1/2/2023) pagi. 

Serakan sampah-sampah sudah tampak mulai terlihat  dari depan gerbang Timur kawasan GOR Jatidiri. Hal serupa semakin tampak, saat Gubernur memasuki area sekitar stadion. Sampah berupa plastik, botol plastik, hingga kardus sisa makanan berserakan di setiap sudut. 

"Semuanya (sampah) di kiri-kanan sekitar stadion, diumpetin di banyak tempat. Kayaknya memang harus perlu menambah tempat-tempat sampah yang lebih banyak," ujar Gubernur. 

Sebelumnya, pada Selasa (31/1/2023) sore, Stadion Jatidiri Semarang digunakan sebagai venue pertandingan Liga 1 antara PSIS Semarang melawan Persib Bandung. Pada laga itu tim tamu Persib Bandung mampu mengalahkan tuan rumah PSIS Semarang dengan skor 3-1. 

Melihat kondisi pasca-pertandingan yang banyak sampah itu, Gubernur meminta agar manajemen GOR Jatidiri mengevaluasi. Ia juga berharap pihak pengguna termasuk para suporter agar ikut menjaga kebersihan dengan membuang sampah pada tempatnya. Sebab, untuk membersihkan areal Stadion Jatidiri dari sampah cukup memakan waktu lama. 

"Pihak manajemen mesti memperbaiki, sehingga pasca pertandingan itu tidak terjadi tumpukan sampah seperti ini. Ini lumayan. Tadi saya tanya, ini butuh waktu paling tidak tiga hari. Rasa-rasanya mungkin juga perlu alat bantu untuk bisa mempercepat. Itu sekaligus uji coba ketika ada event-event besar seperti apa kemudian kondisi pemanfaatannya," jelas Gubernur. 

Selain mengecek komplain warga mengenai parkir dan kebersihan, Gubernur juga mengecek perkembangan perbaikan beberapa pekerjaan yang awalnya dinilai kurang maksimal. Namun Gubernur melihat, perbaikan kali ini juga tidak memuaskan. Banyak pekerjaan yang kurang bagus. Selain terdapat pohon yang batangnya dicor, ketika dicek ulang, ternyata pohon lama itu justru ditebang dan diganti pohon baru. 

"Masih ada yang harus di-review, termasuk beberapa yang kemarin kita lihat dan minta perbaiki. Rasa-rasanya ada kepanikan. Maka pohon yang sudah tinggi itu, pohonnya kok disemen, sebenarnya dilingkari saja tidak apa-apa. Tetapi ini malah ditebang, dicabut. Ini kepanikan-kepanikan yang membikin keputusannya tidak terlalu tepat. Sebenarnya temboknya saja itu diplungkeri agak melingkar sedikit, jadikan pohonnya masih bisa tetap ada," katanya. 

Selain meninjau perbaikan pohon yang dicor itu, Gubernur juga melihat perbaikan ornamen di sekitar gerbang yang terlihat kurang halus. Agar sesuai dengan kualitas yang disepakati, Gubernur meminta pengerjaan itu dilakukan ulang hingga hasilnya lebih presisi. 

"Ada beberapa evaluasi. Memang dikerjakan tapi menurut saya tidak tuntas, jadi saya minta nanti untuk diulang. Jadi betul-betul bisa mulus, presisi begitu. Bukan masih meninggalkan kayak rambut-rambut seperti ini. Ini contoh beberapa untuk pengawasnya biar kualitas pengawasannya juga harus naik," tegasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu