Follow Us :              

Jateng Kebut 7 Proyek Stategis Nasional

  02 March 2017  |   10:00:00  |   dibaca : 2224 
Kategori :
Bagikan :


Jateng Kebut 7 Proyek Stategis Nasional

02 March 2017 | 10:00:00 | dibaca : 2224
Kategori :
Bagikan :

Foto : (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : (Humas Jateng)

Semarang – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah segera menuntaskan tujuh proyek strategis nasional yang ada di Jawa Tengah, yakni pembangunan jalan tol, pengembangan pelabuhan dan bandara, kilang minyak, serta Kawasan Industri Kendal (KIK). Tujuh proyek tersebut tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.

 

“Kemarin saya mendampingi Gubernur Jateng rapat terbatas dengan Presiden RI di Jakarta, ada beberapa catatan untuk Jateng, khususnya menyangkut tujuh proyek strategis nasional. Antara lain pembangunan dan pengembangan Bandara Ahmad Yani yang ditarget selesai paling lambat April 2018, tetapi gubernur menghendaki akhir 2017 selesai,”beber Sekretaris Daerah Jawa Tengah Dr Ir Sri Puryono KS MP saat memberi pengarahan pada rapat Forum Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam rangka Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah 2018 di Ruang Rapat Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jateng, Kamis (2/3).

 

Proyek strategis lainnya adalah pembangunan Tol Trans Jawa yang meliputi Tol Pemalang-Batang-Kendal, kemudian menghubungkan Semarang-Solo-Kertosono yang akan tersambung ke Jawa Timur melalui tol Solo-Ngawi. Menurutnya proyek tol sampai saat ini masih menyisakan beberapa masalah, antara lain terkait pembebasan tanah wakaf, banda desa, Perhutani, dan PTPN.

 

Ditambahkan, percepatan pembangunan yang tidak kalah penting adalah penyediaan infrastruktur pendukung di Kawasan Industri Kendal (KIK). Sarana pendukung itu antara lain jaringan listrik dan pasokan air bersih, serta konektivitas (keterhubungan) KIK, pelabuhan, bandara, serta jalan tol. Sedangkan untuk proyek SPAM (sistem penyedia air minum), tengah dibangun di Tegal, Brebes, Wonogiri, Solo, Sukoharjo, dan Klaten.

 

“Pengembangan dan pengelolaan kawasan Borobudur dan kilang minyak di Cilacap juga masuk proyek stategis nasional. Bahkan selain Bandara Ahmad Yani, Bandara Wirasaba yang sudah berganti nama menjadi Bandara Jenderal Soedirman di Purbalingga juga mendapat prioritas,” imbuhnya.

 

Proyek strategis nasional, kata dia, merupakan proyek yang dilaksanakan oleh pemerintah pusat, daerah, dan/atau badan usaha. Proyek itu memiliki sifat strategis untuk peningkatan pertumbuhan dan pemerataan pembangunan, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pembangunan daerah.

 

“Saya berharap Bapak dan Ibu di sini tidak tinggal diam. Harus aktif berkomunikasi dengan pemerintah pusat, daerah, maupun instansi atau lembaga terkait lainnya guna memajukan pembangunan. Bahkan kemarin ada yang studi banding ke Jateng, mengenai PTSP serta bagaimana Gubernur Jateng membangun komunikasi dengan rakyat. Salah satunya melalui roadshow ke berbagai daerah untuk bertemu langsung dengan masyarakat,” terangnya.


Bagikan :

Semarang – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah segera menuntaskan tujuh proyek strategis nasional yang ada di Jawa Tengah, yakni pembangunan jalan tol, pengembangan pelabuhan dan bandara, kilang minyak, serta Kawasan Industri Kendal (KIK). Tujuh proyek tersebut tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.

 

“Kemarin saya mendampingi Gubernur Jateng rapat terbatas dengan Presiden RI di Jakarta, ada beberapa catatan untuk Jateng, khususnya menyangkut tujuh proyek strategis nasional. Antara lain pembangunan dan pengembangan Bandara Ahmad Yani yang ditarget selesai paling lambat April 2018, tetapi gubernur menghendaki akhir 2017 selesai,”beber Sekretaris Daerah Jawa Tengah Dr Ir Sri Puryono KS MP saat memberi pengarahan pada rapat Forum Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam rangka Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah 2018 di Ruang Rapat Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jateng, Kamis (2/3).

 

Proyek strategis lainnya adalah pembangunan Tol Trans Jawa yang meliputi Tol Pemalang-Batang-Kendal, kemudian menghubungkan Semarang-Solo-Kertosono yang akan tersambung ke Jawa Timur melalui tol Solo-Ngawi. Menurutnya proyek tol sampai saat ini masih menyisakan beberapa masalah, antara lain terkait pembebasan tanah wakaf, banda desa, Perhutani, dan PTPN.

 

Ditambahkan, percepatan pembangunan yang tidak kalah penting adalah penyediaan infrastruktur pendukung di Kawasan Industri Kendal (KIK). Sarana pendukung itu antara lain jaringan listrik dan pasokan air bersih, serta konektivitas (keterhubungan) KIK, pelabuhan, bandara, serta jalan tol. Sedangkan untuk proyek SPAM (sistem penyedia air minum), tengah dibangun di Tegal, Brebes, Wonogiri, Solo, Sukoharjo, dan Klaten.

 

“Pengembangan dan pengelolaan kawasan Borobudur dan kilang minyak di Cilacap juga masuk proyek stategis nasional. Bahkan selain Bandara Ahmad Yani, Bandara Wirasaba yang sudah berganti nama menjadi Bandara Jenderal Soedirman di Purbalingga juga mendapat prioritas,” imbuhnya.

 

Proyek strategis nasional, kata dia, merupakan proyek yang dilaksanakan oleh pemerintah pusat, daerah, dan/atau badan usaha. Proyek itu memiliki sifat strategis untuk peningkatan pertumbuhan dan pemerataan pembangunan, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pembangunan daerah.

 

“Saya berharap Bapak dan Ibu di sini tidak tinggal diam. Harus aktif berkomunikasi dengan pemerintah pusat, daerah, maupun instansi atau lembaga terkait lainnya guna memajukan pembangunan. Bahkan kemarin ada yang studi banding ke Jateng, mengenai PTSP serta bagaimana Gubernur Jateng membangun komunikasi dengan rakyat. Salah satunya melalui roadshow ke berbagai daerah untuk bertemu langsung dengan masyarakat,” terangnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu