SEMARANG - Saat mendampingi Wakil Presiden Ma’ruf Amin meninjau Mal Pelayanan Publik (MPP) Kota Semarang, Selasa (4/4/2023), Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menemukan bahwa kunjungan masyarakat di kantor tersebut rendah. Kondisi tersebut bisa menjadi salah satu indikasi masyarakat sudah banyak beralih ke layanan digital.

“Sepinya ada dua indikator. Indikator pertama belum tersosialisasikan, indikator kedua memang masyarakat di Kota Semarang yang menggunakan jasa mal pelayanan publik sudah paham betul tentang penggunaan digital,” kata Gubernur usai dari kunjungan ke MPP yang terletak di Terminal Mangkang tersebut.

Sebagai informasi, MPP Kota Semarang mulai beroperasi pada akhir 2022 lalu. Peresmian dilakukan langsung oleh Wapres Ma’ruf, serentak dengan 25 MPP lainnya, pada 5 Desember 2022. 

Merespon sepinya kunjungan di MPP tersebut, Gubernur mengatakan, jika layanan secara offline tidak terlalu efisien, pihaknya akan mendorong perubahan ke arah digitalisasi. “Jangan-jangan Kota Semarang akan jauh lebih cepat proses digitalisasinya. Sehingga semua bisa melihat (pelayanan) dari gadget yang mereka miliki, itu jauh lebih cepat,” tegasnya.

Digitalisasi atau layanan online tersebut menurut Gubernur, sebenarnya sesuai dengan wacana MPP Digital seperti yang disampaikan oleh KemenPAN-RB. “Inilah yang Pak Menpan menyampaikan pada kita semua, bahwa proses berikutnya tidak hanya Mal Pelayanan Publik, tapi pasti digital yang mesti diinternalisasi dalam sistem yang ada,” ujarnya.

Menyadari peran penting MPP dalam mempermudah pelayanan publik, dalam konferensi persnya, Wapres berharap target MPP ada di seluruh kabupaten kota dapat terwujud. “Dalam rangka mempermudah pelayanan, kita targetkan di tahun 2024 seluruh kabupaten kota sudah punya MPP, ini semua dalam rangka percepatan itu,” tegas Wapres.