Follow Us :              

Gubernur Tekankan Strategi Kebudayaan yang Nge-pop, Mudah Diterima Publik

  07 August 2023  |   17:00:00  |   dibaca : 660 
Kategori :
Bagikan :


Gubernur Tekankan Strategi Kebudayaan yang Nge-pop, Mudah Diterima Publik

07 August 2023 | 17:00:00 | dibaca : 660
Kategori :
Bagikan :

Foto : Vivi (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Vivi (Humas Jateng)

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengapresiasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset Teknologi, dan Pendidikan Tinggi yang menggunakan cara modern dalam mempromosikan budaya. Upaya ini membuat masyarakat dapat menerima budaya, tanpa menghilangkan akarnya.

“Artinya, kita melakukan strategi kebudayaan yang lebih nge-pop, yang gampang diterima oleh publik ,tanpa kehilangan akarnya. Ini sesuatu yang penting,” ucap Gubernur saat menghadiri peluncuran film ‘Nyantrik’ di Gedung Kesenian Ki Narto Sabdo, Taman Budaya Raden Saleh, Kota Semarang, Senin (7/8/2023).

Turut hadir dalam acara tersebut, Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid, Walikota Semarang Hevearita G. Rahayu, dan anggota DPR RI Komisi X Agustina Wilujeng Pramestuti. 

Peluncuran film ini merupakan upaya memperkenalkan budaya dengan cara baru. Film ‘Nyantrik’ menggambarkan bagaimana anak muda belajar mengenai wayang orang. Menurut Gubernur, film ini menampilkan visualisasi dan narasi yang menarik.

“Film ini menggambarkan cerita semi dokumenter yang bagus, artinya kamu bisa menjadi penari profesional dengan urutan-urutan yang ada, dengan guidance yang diberikan, dan kemudian divisualkan dengan sangat bagus,” katanya.

Dalam rangkaian acara tersebut, anak-anak dari Sindu Laras Bocah menampilkan kesenian karawitan. Dari penampilan itu, Gubernur dapat melihat masa depan kebudayaan yang dipadukan dengan teknologi.

“Mungkin yang saya bayangkan, kelak kemudian kreativitas muda ini akan muncul, lalu kostumnya akan ia create dengan kekinian, dengan imajinasi mereka. Sehingga, nanti akan menjadi sesuatu yang baru, yang menarik, dan tidak akan hilang yang klasik (tradisional),” ucapnya.

Menurut Gubernur, merawat kebudayaan tidaklah mudah. Namun, upaya ini harus terus dilakukan, agar budaya dapat lestari. Kebudayaan harus terus dijaga, dikembangkan, dan dipadupadankan dengan teknologi, bahkan disesuaikan dengan perkembangan zaman.

“Itu di antaranya, ada seni sebenarnya. Ingat, itu akar budaya nenek moyang kita, yang mesti dijaga, dan kemudian kita kembangkan. Orang pengen nonton yang mix ada tempatnya, orang pengen nonton yang baru sama sekali ada tempatnya, dan kemudian, kita menjadi bangsa yang kaya akan seni budaya ini,” tandasnya.


Bagikan :

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengapresiasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset Teknologi, dan Pendidikan Tinggi yang menggunakan cara modern dalam mempromosikan budaya. Upaya ini membuat masyarakat dapat menerima budaya, tanpa menghilangkan akarnya.

“Artinya, kita melakukan strategi kebudayaan yang lebih nge-pop, yang gampang diterima oleh publik ,tanpa kehilangan akarnya. Ini sesuatu yang penting,” ucap Gubernur saat menghadiri peluncuran film ‘Nyantrik’ di Gedung Kesenian Ki Narto Sabdo, Taman Budaya Raden Saleh, Kota Semarang, Senin (7/8/2023).

Turut hadir dalam acara tersebut, Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid, Walikota Semarang Hevearita G. Rahayu, dan anggota DPR RI Komisi X Agustina Wilujeng Pramestuti. 

Peluncuran film ini merupakan upaya memperkenalkan budaya dengan cara baru. Film ‘Nyantrik’ menggambarkan bagaimana anak muda belajar mengenai wayang orang. Menurut Gubernur, film ini menampilkan visualisasi dan narasi yang menarik.

“Film ini menggambarkan cerita semi dokumenter yang bagus, artinya kamu bisa menjadi penari profesional dengan urutan-urutan yang ada, dengan guidance yang diberikan, dan kemudian divisualkan dengan sangat bagus,” katanya.

Dalam rangkaian acara tersebut, anak-anak dari Sindu Laras Bocah menampilkan kesenian karawitan. Dari penampilan itu, Gubernur dapat melihat masa depan kebudayaan yang dipadukan dengan teknologi.

“Mungkin yang saya bayangkan, kelak kemudian kreativitas muda ini akan muncul, lalu kostumnya akan ia create dengan kekinian, dengan imajinasi mereka. Sehingga, nanti akan menjadi sesuatu yang baru, yang menarik, dan tidak akan hilang yang klasik (tradisional),” ucapnya.

Menurut Gubernur, merawat kebudayaan tidaklah mudah. Namun, upaya ini harus terus dilakukan, agar budaya dapat lestari. Kebudayaan harus terus dijaga, dikembangkan, dan dipadupadankan dengan teknologi, bahkan disesuaikan dengan perkembangan zaman.

“Itu di antaranya, ada seni sebenarnya. Ingat, itu akar budaya nenek moyang kita, yang mesti dijaga, dan kemudian kita kembangkan. Orang pengen nonton yang mix ada tempatnya, orang pengen nonton yang baru sama sekali ada tempatnya, dan kemudian, kita menjadi bangsa yang kaya akan seni budaya ini,” tandasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu