Follow Us :              

Pemilu di Tengah Curah Hujan Tinggi, Sekda Minta Para Penyelenggara Siapkan Antisipasi Bencana

  06 February 2024  |   13:00:00  |   dibaca : 181 
Kategori :
Bagikan :


Pemilu di Tengah Curah Hujan Tinggi, Sekda Minta Para Penyelenggara Siapkan Antisipasi Bencana

06 February 2024 | 13:00:00 | dibaca : 181
Kategori :
Bagikan :

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

PEMALANG – Penyelenggara Pemilu perlu menyiapkan antisipasi bencana jelang pemungutan dan penghitungan suara pada pesta demokrasi mendatang. 

Pesan itu disampaikan oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno saat membuka Rapat Koordinasi "Pemantapan Isu-Isu Strategis Pemilu 2024" di Hotel R Gina Pemalang pada Selasa, 6 Februari 2024.

"Antisipasinya harus lebih. Apalagi menghadapi musim hujan, di saat pelaksanaan Pemilu 2024. Tidak hanya terkait logistik, tetapi juga bagaimana memindahkan kotak suara, juga harus kita antisipasi," ucapnya.

Salah satu hal yang perlu dilakukan, yaitu mempersiapkan upaya menghadapi curah hujan tinggi yang berpotensi mengancam kelancaran Pemilu.

Selain mengamankan kebutuhan logistik, kondisi kesehatan para petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) juga harus diperhatikan. 

"Musim hujan pasti punya dampak, sehingga perlu kita pikirkan saudara-saudara yang menjadi petugas KPPS," kata Sekda. 

Berdasarkan Indeks Kerawanan Pemilu Badan Pengawas Pemilu (IKP Bawaslu), Jateng termasuk daerah dengan kondisi rawan sedang. Namun, masih ada tujuh kabupaten/kota yang masuk dalam kategori rawan tinggi, yakni Kota Semarang, Sukoharjo, Purworejo, Temanggung, Wonosobo, Megalang, dan Kendal.

"Hasil mitigasi ini, menjadi modal kita untuk lebih waspada. Apa yang dimitigasi Bawaslu, mudah-mudahan hasilnya tidak seperti itu, tetapi ini adalah indikator yang harus kita tindaklanjuti bersama Kesbangpol (Kesatuan Bangsa dan Politik) kabupaten/kota," ujar Sekda.   

Semua pemangku kepentingan diminta untuk berupaya meningkatkan koordinasi, kerja sama, dan sinergitas. Hal ini bertujuan agar pelaksanaan Pemilu 2024 dapat berjalan dengan lancar, aman, dan sukses. 

Dalam kesempatan itu, Sekda memastikan bahwa saat masa tenang pada 11-13 Februari 2024 nanti, seluruh daerah sudah bersih dari alat peraga kampanye. 

Terkait hal tersebut, tentunya dibutuhkan kolaborasi dengan berbagai pihak agar tercipta kondisi yang tenang dan kondusif bagi masyarakat.

"Jadi pada masa tenang, tidak ada lagi hiruk pikuk kampanye, tetapi berpikir tenang, untuk menentukan pilihan pemimpin-pemimpin kita, lima tahun ke depan," kata Sekda.


Bagikan :

PEMALANG – Penyelenggara Pemilu perlu menyiapkan antisipasi bencana jelang pemungutan dan penghitungan suara pada pesta demokrasi mendatang. 

Pesan itu disampaikan oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno saat membuka Rapat Koordinasi "Pemantapan Isu-Isu Strategis Pemilu 2024" di Hotel R Gina Pemalang pada Selasa, 6 Februari 2024.

"Antisipasinya harus lebih. Apalagi menghadapi musim hujan, di saat pelaksanaan Pemilu 2024. Tidak hanya terkait logistik, tetapi juga bagaimana memindahkan kotak suara, juga harus kita antisipasi," ucapnya.

Salah satu hal yang perlu dilakukan, yaitu mempersiapkan upaya menghadapi curah hujan tinggi yang berpotensi mengancam kelancaran Pemilu.

Selain mengamankan kebutuhan logistik, kondisi kesehatan para petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) juga harus diperhatikan. 

"Musim hujan pasti punya dampak, sehingga perlu kita pikirkan saudara-saudara yang menjadi petugas KPPS," kata Sekda. 

Berdasarkan Indeks Kerawanan Pemilu Badan Pengawas Pemilu (IKP Bawaslu), Jateng termasuk daerah dengan kondisi rawan sedang. Namun, masih ada tujuh kabupaten/kota yang masuk dalam kategori rawan tinggi, yakni Kota Semarang, Sukoharjo, Purworejo, Temanggung, Wonosobo, Megalang, dan Kendal.

"Hasil mitigasi ini, menjadi modal kita untuk lebih waspada. Apa yang dimitigasi Bawaslu, mudah-mudahan hasilnya tidak seperti itu, tetapi ini adalah indikator yang harus kita tindaklanjuti bersama Kesbangpol (Kesatuan Bangsa dan Politik) kabupaten/kota," ujar Sekda.   

Semua pemangku kepentingan diminta untuk berupaya meningkatkan koordinasi, kerja sama, dan sinergitas. Hal ini bertujuan agar pelaksanaan Pemilu 2024 dapat berjalan dengan lancar, aman, dan sukses. 

Dalam kesempatan itu, Sekda memastikan bahwa saat masa tenang pada 11-13 Februari 2024 nanti, seluruh daerah sudah bersih dari alat peraga kampanye. 

Terkait hal tersebut, tentunya dibutuhkan kolaborasi dengan berbagai pihak agar tercipta kondisi yang tenang dan kondusif bagi masyarakat.

"Jadi pada masa tenang, tidak ada lagi hiruk pikuk kampanye, tetapi berpikir tenang, untuk menentukan pilihan pemimpin-pemimpin kita, lima tahun ke depan," kata Sekda.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu