Follow Us :              

6 Daerah Terandam Banjir, Pemprov Jateng Sigap Lakukan Upaya Penanganan

  14 March 2024  |   07:00:00  |   dibaca : 990 
Kategori :
Bagikan :


6 Daerah Terandam Banjir, Pemprov Jateng Sigap Lakukan Upaya Penanganan

14 March 2024 | 07:00:00 | dibaca : 990
Kategori :
Bagikan :

Foto : (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : (Humas Jateng)

SEMARANG – Hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi sejak Rabu, 13 Maret 2024 mengakibatkan beberapa titik di sejumlah daerah Jawa Tengah terendam banjir.

Berdasarkan data terbaru dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah, pada Kamis, 14 Maret 2024 pukul 07.00 WIB, terdapat enam kabupaten/kota yang terdampak banjir, yakni Kota Semarang, Kabupaten Pekalongan, Grobogan, Demak, Pati, dan Kudus.

Banjir di Kota Semarang, terjadi di 11 titik yang mengakibatkan terendamnya rumah warga, sekolah, pertokoan, dan Jalur Pantura, bahkan jalur kereta api menuju Semarang (Tawang-Poncol) juga dialihkan ke arah selatan. Diketahui jumlah pengungsi di Kota Semarang, saat ini mencapai 207 orang yang tersebar di beberapa lokasi. 

Sementara itu, hujan lebat yang mengguyur Kabupaten Pekalongan mengakibatkan banjir bandang di Desa Wangandowo, Kecamatan Bojong. Banjir tersebut, menyebabkan puluhan rumah dan sejumlah fasilitas umum mengalami kerusakan. Bahkan, dua orang warga dinyatakan meninggal dunia akibat terbawa arus banjir. Saat ini, sebanyak 61 warga sudah dipindahkan di lokasi pengungsian.

Kepala BPBD Provinsi Jawa Tengah, Bergas Catursasi Penanggungan mengatakan, pihaknya bersama BPBD Kabupaten/Kota sudah melakukan evakuasi bagi warga yang terdampak. Selain itu, para personel maupun peralatan juga sudah disiapkan untuk memindahkan warga yang terdampak banjir ke pengungsian.

“SOP (Standard Operating Procedure) penanganan kita hampir sama. Jadi, SOP pertama kita adalah penyelamatan. Ini menjadi upaya utama dalam penyelamatan masyarakat. Bukan bicara harta benda, itu ditinggal dulu. Masyarakat harus aman dulu,” kata Bergas. 

Selain mengevakuasi para korban, BPBD Jateng dan Kabupaten/Kota juga sudah melakukan berbagai upaya penanganan bencana, seperti menyediakan tempat pengungsian, menyiagakan pompa air portable, mendirikan dapur umum, mendistribusikan logistik bahan makanan, hingga kerja bakti dengan warga membersihkan lingkungan pasca banjir bandang.

“Kami juga berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), dan Pengeloalaan Sumber Daya Air (PSDA), untuk penanganan kondisi sungai,” ucap Bergas.

Terkait banjir di Kota Semarang, BPBD Jateng sudah mendistribusikan bantuan berupa 300 kg beras, 1.200 bungkus mi instan, 384 air mineral, 200 kaleng sarden, 96 liter minyak goreng, 40 bungkus makanan siap saji, 48 kg gula pasir, 200 pak teh celup, dan 264 bungkus kopi bubuk.

Bergas menyampaikan, berdasarkan pantauan yang telah dilakukan, banjir yang terjadi di sejumlah daerah sudah mulai surut, walaupun di beberapa titik lainnya masih ada genangan-genangan air. 

Pihaknya mengimbau, para warga yang berada atau tinggal di daerah rawan bencana agar tetap waspada, mengingat potensi hujan dengan intensitas tinggi masih mungkin terjadi. 

“Kalau kita tinggal di lokasi yang rawan longsor dan banjir. Tentunya yang bisa kita lakukan adalah, mengurangi kerugian pada saat bencana terjadi,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah, Imam Maskur mengatakan, terkait bencana banjir yang terjadi di sejumlah daerah, pihaknya sudah menggerakkan relawan Taruna Siaga Bencana (Tagana) untuk membantu di sejumlah lokasi bencana.

“Kami juga sudah mendistribusikan bantuan logistik makanan ke sejumlah tempat pengungsian, di antaranya beras, minyak goreng, sarden, dan sebagainya,” katanya.

Berbagai kebutuhan tersebut, sudah didistribusikan ke daerah-daerah yang terdampak banjir, seperti daerah Kaligawe dan Tlogosari, Kota Semarang.


Bagikan :

SEMARANG – Hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi sejak Rabu, 13 Maret 2024 mengakibatkan beberapa titik di sejumlah daerah Jawa Tengah terendam banjir.

Berdasarkan data terbaru dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah, pada Kamis, 14 Maret 2024 pukul 07.00 WIB, terdapat enam kabupaten/kota yang terdampak banjir, yakni Kota Semarang, Kabupaten Pekalongan, Grobogan, Demak, Pati, dan Kudus.

Banjir di Kota Semarang, terjadi di 11 titik yang mengakibatkan terendamnya rumah warga, sekolah, pertokoan, dan Jalur Pantura, bahkan jalur kereta api menuju Semarang (Tawang-Poncol) juga dialihkan ke arah selatan. Diketahui jumlah pengungsi di Kota Semarang, saat ini mencapai 207 orang yang tersebar di beberapa lokasi. 

Sementara itu, hujan lebat yang mengguyur Kabupaten Pekalongan mengakibatkan banjir bandang di Desa Wangandowo, Kecamatan Bojong. Banjir tersebut, menyebabkan puluhan rumah dan sejumlah fasilitas umum mengalami kerusakan. Bahkan, dua orang warga dinyatakan meninggal dunia akibat terbawa arus banjir. Saat ini, sebanyak 61 warga sudah dipindahkan di lokasi pengungsian.

Kepala BPBD Provinsi Jawa Tengah, Bergas Catursasi Penanggungan mengatakan, pihaknya bersama BPBD Kabupaten/Kota sudah melakukan evakuasi bagi warga yang terdampak. Selain itu, para personel maupun peralatan juga sudah disiapkan untuk memindahkan warga yang terdampak banjir ke pengungsian.

“SOP (Standard Operating Procedure) penanganan kita hampir sama. Jadi, SOP pertama kita adalah penyelamatan. Ini menjadi upaya utama dalam penyelamatan masyarakat. Bukan bicara harta benda, itu ditinggal dulu. Masyarakat harus aman dulu,” kata Bergas. 

Selain mengevakuasi para korban, BPBD Jateng dan Kabupaten/Kota juga sudah melakukan berbagai upaya penanganan bencana, seperti menyediakan tempat pengungsian, menyiagakan pompa air portable, mendirikan dapur umum, mendistribusikan logistik bahan makanan, hingga kerja bakti dengan warga membersihkan lingkungan pasca banjir bandang.

“Kami juga berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), dan Pengeloalaan Sumber Daya Air (PSDA), untuk penanganan kondisi sungai,” ucap Bergas.

Terkait banjir di Kota Semarang, BPBD Jateng sudah mendistribusikan bantuan berupa 300 kg beras, 1.200 bungkus mi instan, 384 air mineral, 200 kaleng sarden, 96 liter minyak goreng, 40 bungkus makanan siap saji, 48 kg gula pasir, 200 pak teh celup, dan 264 bungkus kopi bubuk.

Bergas menyampaikan, berdasarkan pantauan yang telah dilakukan, banjir yang terjadi di sejumlah daerah sudah mulai surut, walaupun di beberapa titik lainnya masih ada genangan-genangan air. 

Pihaknya mengimbau, para warga yang berada atau tinggal di daerah rawan bencana agar tetap waspada, mengingat potensi hujan dengan intensitas tinggi masih mungkin terjadi. 

“Kalau kita tinggal di lokasi yang rawan longsor dan banjir. Tentunya yang bisa kita lakukan adalah, mengurangi kerugian pada saat bencana terjadi,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah, Imam Maskur mengatakan, terkait bencana banjir yang terjadi di sejumlah daerah, pihaknya sudah menggerakkan relawan Taruna Siaga Bencana (Tagana) untuk membantu di sejumlah lokasi bencana.

“Kami juga sudah mendistribusikan bantuan logistik makanan ke sejumlah tempat pengungsian, di antaranya beras, minyak goreng, sarden, dan sebagainya,” katanya.

Berbagai kebutuhan tersebut, sudah didistribusikan ke daerah-daerah yang terdampak banjir, seperti daerah Kaligawe dan Tlogosari, Kota Semarang.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu