Follow Us :              

Pemprov Jateng Tingkatkan Kolaborasi Bersama BAZNAS, Tangani Stunting dan Kemiskinan Ekstrem

  13 September 2024  |   19:30:00  |   dibaca : 132 
Kategori :
Bagikan :


Pemprov Jateng Tingkatkan Kolaborasi Bersama BAZNAS, Tangani Stunting dan Kemiskinan Ekstrem

13 September 2024 | 19:30:00 | dibaca : 132
Kategori :
Bagikan :

Foto : Rinto (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Rinto (Humas Jateng)

SURAKARTA – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Jawa Tengah dinilai memiliki peran penting dalam menurunkan angka stunting dan kemiskinan ekstrem. Upaya itu dibuktikan dengan adanya intervensi berupa program-program yang belum ada dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jateng, Sumarno saat membuka Rapat Koordinasi BAZNAS Kabupaten/Kota dan Lembaga Amil Zakat (LAZ) di Hotel Swiss Belinn Saripetojo, Kota Surakarta pada Jumat, 13 September 2024 malam.

Sekda menyampaikan, kemiskinan masih menjadi pekerjaan rumah yang harus ditangani oleh semua pihak. Oleh sebab itu, BAZNAS sebagai salah satu lembaga yang berperan aktif di Jawa Tengah diharapkan dapat ikut memberikan porsi bantuan maupun perhatian yang lebih besar kepada daerah-daerah miskin ekstrem.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah, jumlah penduduk miskin Jateng pada Maret 2024 sebanyak 3,70 juta orang, atau mengalami penurunan sebanyak 87,17 ribu orang (0,30%), dibandingkan Maret 2023 yang jumlahnya mencapai 3,79 juta orang.

Capaian itu sejalan dengan penurunan angka kemiskinan ekstrem, tercatat pada tahun 2022 angkanya sebesar 1,97% menjadi 1,11% di tahun 2023.

"Beberapa kabupaten dengan angka kemiskinan tinggi, berkontribusi pada angka kemiskinan Provinsi Jateng, seperti Brebes, Wonosobo, dan Kebumen, angkanya masih di atas Jateng," kata Sekda.

Guna mempercepat penurunan angka kemiskinan ekstrem, Pemprov Jateng terus berupaya meningkatkan kolaborasi bersama BAZNAS dan stakeholder terkait. Selain itu, identifikasi terhadap berbagai kebutuhan maupun potensi yang dapat dikembangkan di daerah miskin ekstrem juga terus dilakukan.

Pada kesempatan itu, Sekda menyampaikan, BAZNAS Jateng telah menggencarkan berbagai program pencegahan stunting, salah satunya melalui kolaborasi dan intervensi lintas sektor.

Berdasarkan rilis Survei Kesehatan Indonesia(SKI), prevalensi stunting Jateng mengalami penurunan, tercatat pada tahun 2022 angkanya sebesar 20,8% menjadi 20,7% pada 2023.

Sementara itu, Ketua BAZNAS Jateng, KH Ahmad Darodji mengatakan, pengumpulan zakat yang telah dikoordinasikan dengan baik memiliki potensi yang luar biasa bagi pembangunan masyarakat Jateng.

"Perlu sinergi dan kolaborasi antarbadan pengelola zakat, bersama semua pemerintah daerah. Kita harus bareng-bareng bekerja keras untuk mewujudkan potensi zakat Jateng menjadi kenyataan," harapnya.

Sejak tahun 2022, BAZNAS Jateng secara aktif mendukung penanganan kemiskinan dan kemiskinan ekstrem dengan menyalurkan berbagai program bantuan. Program tersebut antara lain pemberian bantuan perbaikan rumah tidak layak huni (RTLH), sembako, penanggulangan bencana, modal usaha bagi mustahik (orang yang berhak menerima zakat) produktif, jambanisasi, beasiswa, bantuan pelatihan usaha mustahik, dan program lainnya.


Bagikan :

SURAKARTA – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Jawa Tengah dinilai memiliki peran penting dalam menurunkan angka stunting dan kemiskinan ekstrem. Upaya itu dibuktikan dengan adanya intervensi berupa program-program yang belum ada dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jateng, Sumarno saat membuka Rapat Koordinasi BAZNAS Kabupaten/Kota dan Lembaga Amil Zakat (LAZ) di Hotel Swiss Belinn Saripetojo, Kota Surakarta pada Jumat, 13 September 2024 malam.

Sekda menyampaikan, kemiskinan masih menjadi pekerjaan rumah yang harus ditangani oleh semua pihak. Oleh sebab itu, BAZNAS sebagai salah satu lembaga yang berperan aktif di Jawa Tengah diharapkan dapat ikut memberikan porsi bantuan maupun perhatian yang lebih besar kepada daerah-daerah miskin ekstrem.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah, jumlah penduduk miskin Jateng pada Maret 2024 sebanyak 3,70 juta orang, atau mengalami penurunan sebanyak 87,17 ribu orang (0,30%), dibandingkan Maret 2023 yang jumlahnya mencapai 3,79 juta orang.

Capaian itu sejalan dengan penurunan angka kemiskinan ekstrem, tercatat pada tahun 2022 angkanya sebesar 1,97% menjadi 1,11% di tahun 2023.

"Beberapa kabupaten dengan angka kemiskinan tinggi, berkontribusi pada angka kemiskinan Provinsi Jateng, seperti Brebes, Wonosobo, dan Kebumen, angkanya masih di atas Jateng," kata Sekda.

Guna mempercepat penurunan angka kemiskinan ekstrem, Pemprov Jateng terus berupaya meningkatkan kolaborasi bersama BAZNAS dan stakeholder terkait. Selain itu, identifikasi terhadap berbagai kebutuhan maupun potensi yang dapat dikembangkan di daerah miskin ekstrem juga terus dilakukan.

Pada kesempatan itu, Sekda menyampaikan, BAZNAS Jateng telah menggencarkan berbagai program pencegahan stunting, salah satunya melalui kolaborasi dan intervensi lintas sektor.

Berdasarkan rilis Survei Kesehatan Indonesia(SKI), prevalensi stunting Jateng mengalami penurunan, tercatat pada tahun 2022 angkanya sebesar 20,8% menjadi 20,7% pada 2023.

Sementara itu, Ketua BAZNAS Jateng, KH Ahmad Darodji mengatakan, pengumpulan zakat yang telah dikoordinasikan dengan baik memiliki potensi yang luar biasa bagi pembangunan masyarakat Jateng.

"Perlu sinergi dan kolaborasi antarbadan pengelola zakat, bersama semua pemerintah daerah. Kita harus bareng-bareng bekerja keras untuk mewujudkan potensi zakat Jateng menjadi kenyataan," harapnya.

Sejak tahun 2022, BAZNAS Jateng secara aktif mendukung penanganan kemiskinan dan kemiskinan ekstrem dengan menyalurkan berbagai program bantuan. Program tersebut antara lain pemberian bantuan perbaikan rumah tidak layak huni (RTLH), sembako, penanggulangan bencana, modal usaha bagi mustahik (orang yang berhak menerima zakat) produktif, jambanisasi, beasiswa, bantuan pelatihan usaha mustahik, dan program lainnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu