Follow Us :              

Tingkatkan Pelayanan Publik, Sekda Dorong ASN Kuasai Literasi Digital

  03 October 2024  |   09:00:00  |   dibaca : 176 
Kategori :
Bagikan :


Tingkatkan Pelayanan Publik, Sekda Dorong ASN Kuasai Literasi Digital

03 October 2024 | 09:00:00 | dibaca : 176
Kategori :
Bagikan :

Foto : Rinto (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Rinto (Humas Jateng)

SEMARANG - Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno mendorong aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan kerjanya mampu menguasai literasi digital, guna memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.

"Kita (ASN) harus menjadi leader untuk meningkatkan literasi digital. Kita harus lebih dulu melek teknologi digital, karena tanggung jawab kita melayani masyarakat (harus dilakukan dengan) cepat, tepat, akurat, dan murah," ucapnya saat membuka acara pelatihan "Literasi Digital Sektor Pemerintahan" di Hotel Gets Semarang pada Kamis, 3 Oktober 2024.

Sekda menyampaikan, kualitas sumber daya manusia harus terus ditingkatkan seiring dengan semakin cepatnya laju perkembangan teknologi. Melalui pelatihan ini, harapannya para ASN dapat meningkatkan kecakapan dalam memanfaatkan teknologi digital, serta menjadi lebih bijak dalam menggunakannya.

Apalagi pada momentum Pilkada ini, pemanfaatan teknologi digital juga rawan digunakan untuk melakukan pelanggaran. Ia mencontohkan, tindakan yang dilakukan oleh ASN dalam mengunggah, membagikan, atau menyukai konten di media sosial terkait kegiatan kampanye para peserta pemilihan.

Oleh karena itu, adanya penguatan literasi digital bagi seluruh ASN di Jateng diharapkan membuat para ASN mampu menjaga netralitasnya pada Pilkada Serentak 2024.

Direktur Pemberdayaan Informatika Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI, Slamet Santoso mengatakan, penguatan literasi digital di sektor pemerintahan bertujuan untuk memberikan edukasi dan sosialisasi mengenai kecakapan individu dalam menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (digital skills), etika dalam menggunakan ruang digital (digital ethics), keamanan di ruang digital (digital safety), serta budaya bermedia digital (digital culture).

Menurutnya, literasi digital memiliki peran penting dalam mencegah individu terpapar berita hoaks, ideologi radikal, dan tindak kriminal yang menjadi ancaman-ancaman ketahanan nasional.

“Dari hasil beberapa lembaga survei, pengguna internet saat ini mencapai 80 persen dari total populasi penduduk di Indonesia,” ujarnya.


Bagikan :

SEMARANG - Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno mendorong aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan kerjanya mampu menguasai literasi digital, guna memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.

"Kita (ASN) harus menjadi leader untuk meningkatkan literasi digital. Kita harus lebih dulu melek teknologi digital, karena tanggung jawab kita melayani masyarakat (harus dilakukan dengan) cepat, tepat, akurat, dan murah," ucapnya saat membuka acara pelatihan "Literasi Digital Sektor Pemerintahan" di Hotel Gets Semarang pada Kamis, 3 Oktober 2024.

Sekda menyampaikan, kualitas sumber daya manusia harus terus ditingkatkan seiring dengan semakin cepatnya laju perkembangan teknologi. Melalui pelatihan ini, harapannya para ASN dapat meningkatkan kecakapan dalam memanfaatkan teknologi digital, serta menjadi lebih bijak dalam menggunakannya.

Apalagi pada momentum Pilkada ini, pemanfaatan teknologi digital juga rawan digunakan untuk melakukan pelanggaran. Ia mencontohkan, tindakan yang dilakukan oleh ASN dalam mengunggah, membagikan, atau menyukai konten di media sosial terkait kegiatan kampanye para peserta pemilihan.

Oleh karena itu, adanya penguatan literasi digital bagi seluruh ASN di Jateng diharapkan membuat para ASN mampu menjaga netralitasnya pada Pilkada Serentak 2024.

Direktur Pemberdayaan Informatika Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI, Slamet Santoso mengatakan, penguatan literasi digital di sektor pemerintahan bertujuan untuk memberikan edukasi dan sosialisasi mengenai kecakapan individu dalam menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (digital skills), etika dalam menggunakan ruang digital (digital ethics), keamanan di ruang digital (digital safety), serta budaya bermedia digital (digital culture).

Menurutnya, literasi digital memiliki peran penting dalam mencegah individu terpapar berita hoaks, ideologi radikal, dan tindak kriminal yang menjadi ancaman-ancaman ketahanan nasional.

“Dari hasil beberapa lembaga survei, pengguna internet saat ini mencapai 80 persen dari total populasi penduduk di Indonesia,” ujarnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu