Foto : Medianto (Humas Jateng)
Foto : Medianto (Humas Jateng)
SEMARANG – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mendukung penuh upaya PT Pos Indonesia dalam menyediakan Gerai Pangan Murah pada bulan Ramadan dan Hari Raya Lebaran 2025. Melalui gerai tersebut, masyarakat bisa mendapatkan bahan pangan di bawah harga eceran tertinggi (HET).
Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, menyambut positif upaya pemerintah pusat dalam menyelenggarakan Gerai Pangan Murah untuk meringankan beban pengeluaran masyarakat.
Nantinya, Pemprov Jateng akan membantu dalam mengawasi penyaluran dan memastikan ketersediaan stok pangan murah di seluruh kantor cabang PT Pos Indonesia pada setiap kecamatan. Setidaknya, ada sebanyak 267 kantor pos di seluruh Jateng-DI Yogyakarta.
“Saya senang dari pemerintah pusat turun langsung untuk mengajak kerja sama. Dahulu soal pangan, pasti (kaitannya) dengan Perum Bulog. Sekarang diperkuat dengan kantor pos,” ucap Wagub saat mendampingi Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, meninjau Operasi Pasar Pangan Murah di Kantor Pos Cabang Utama Kota Semarang pada Senin, 10 Maret 2025.
Gerai Pangan Murah menjual berbagai bahan pokok, di antaranya beras SPHP Zona 1 seharga Rp12 ribu/kg (harga pasar Rp12.500/kg), gula pasir dijual Rp15 ribu/kg (harga pasar Rp17.500/kg), dan minyak goreng dijual dengan harga Rp14.700/liter (harga pasar Rp15.700/liter).
Kemudian, daging ayam ras beku seharga Rp34 ribu/ekor (harga pasar Rp40 ribu/ekor), bawang putih Rp32 ribu/kg (harga pasar Rp38 ribu/kg), daging kerbau beku Rp75 ribu/kg (harga pasar Rp80 ribu/kg). Beberapa bahan pokok lain juga tersedia, seperti cabai, bawang putih, bawang merah, dan lainnya.
Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, berharap operasi pasar yang dilakukan di Kota Semarang, juga bisa dilaksanakan di seluruh Indonesia, dengan total jumlah kantor pos cabang sebanyak 4.800 unit.
Hingga saat ini, pemerintah melalui PT Pos Indonesia sudah membuka 1.050 titik Gerai Pangan Murah. Khusus di Kota Semarang, ada 22 titik cabang pembantu PT Pos Indonesia, sedangkan di seluruh Jateng-DIY jumlahnya mencapai 267 titik.
“Pada momen Ramadan dan Lebaran, konsumsi sembako kita lebih banyak. Sesuai instruksi presiden, semua kebutuhan pokok sembako harus tersedia di semua pasar,” ucap Wamentan.
Meskipun stok kebutuhan pokok tercukupi, menurutnya, pemerintah masih perlu melakukan operasi pasar untuk mendistorsi (menyeimbangkan) harga kebutuhan pokok di pasaran yang masih melebihi HET.
“Ada beberapa titik yang menjual (sembako) masih lebih dari HET. Maka yang kita lakukan adalah mendayagunakan 4.800 cabang kantor pos di seluruh Indonesia, menjadi gerai sembako dengan harga yang terjangkau di bawah HET,” katanya.
Dalam program itu, Wamentan mendayagunakan semua instrumen pemerintah, di antaranya Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yakni PT Pos Indonesia, Perum Bulog, ID Food, PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), PT Perkebunan Nusantara (PTPN), Dinas Pertanian, dan lainnya.
Harapannya, Gerai Pangan Murah PT Pos Indonesia bisa terus berjalan, bahkan sesudah Lebaran 2025.
“Jadi mulai tahun ini dan ke depan, semua harga terjangkau. Produsen, petani, peternak, pedagang (semua) untung dengan wajar,” ucapnya.
Pada kesempatan itu, Wamentan juga mengingatkan agar para pengusaha tidak “bermain-main” dengan urusan pangan rakyat dengan menimbun bahan pangan, mengurangi takaran timbangan, maupun melakukan tindakan curang lainnya.
Direktur Utama PT Pos Indonesia, Faizal Rochmad Djoemadi, menambahkan, Gerai Pangan Murah yang diluncurkan tersebut dinamakan Agri Pos. Berbagai kebutuhan pokok disuplai dari sejumlah BUMN, seperti Perum Bulog, ID Food, dan PTPN.
Setiap kali suplai bahan pangan dilakukan, PT Pos Indonesia akan menerima sebanyak 2.000 kg beras (kemasan 5 kg), gula pasir 1.000 kg, dan minyak goreng 1.000 liter.
“Hanya boleh dijual langsung ke masyarakat. Satu KTP boleh membeli maksimal 2 kg gula pasir, 2 liter minyak goreng, dan 10 kg beras,” ujarnya.
SEMARANG – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mendukung penuh upaya PT Pos Indonesia dalam menyediakan Gerai Pangan Murah pada bulan Ramadan dan Hari Raya Lebaran 2025. Melalui gerai tersebut, masyarakat bisa mendapatkan bahan pangan di bawah harga eceran tertinggi (HET).
Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, menyambut positif upaya pemerintah pusat dalam menyelenggarakan Gerai Pangan Murah untuk meringankan beban pengeluaran masyarakat.
Nantinya, Pemprov Jateng akan membantu dalam mengawasi penyaluran dan memastikan ketersediaan stok pangan murah di seluruh kantor cabang PT Pos Indonesia pada setiap kecamatan. Setidaknya, ada sebanyak 267 kantor pos di seluruh Jateng-DI Yogyakarta.
“Saya senang dari pemerintah pusat turun langsung untuk mengajak kerja sama. Dahulu soal pangan, pasti (kaitannya) dengan Perum Bulog. Sekarang diperkuat dengan kantor pos,” ucap Wagub saat mendampingi Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, meninjau Operasi Pasar Pangan Murah di Kantor Pos Cabang Utama Kota Semarang pada Senin, 10 Maret 2025.
Gerai Pangan Murah menjual berbagai bahan pokok, di antaranya beras SPHP Zona 1 seharga Rp12 ribu/kg (harga pasar Rp12.500/kg), gula pasir dijual Rp15 ribu/kg (harga pasar Rp17.500/kg), dan minyak goreng dijual dengan harga Rp14.700/liter (harga pasar Rp15.700/liter).
Kemudian, daging ayam ras beku seharga Rp34 ribu/ekor (harga pasar Rp40 ribu/ekor), bawang putih Rp32 ribu/kg (harga pasar Rp38 ribu/kg), daging kerbau beku Rp75 ribu/kg (harga pasar Rp80 ribu/kg). Beberapa bahan pokok lain juga tersedia, seperti cabai, bawang putih, bawang merah, dan lainnya.
Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, berharap operasi pasar yang dilakukan di Kota Semarang, juga bisa dilaksanakan di seluruh Indonesia, dengan total jumlah kantor pos cabang sebanyak 4.800 unit.
Hingga saat ini, pemerintah melalui PT Pos Indonesia sudah membuka 1.050 titik Gerai Pangan Murah. Khusus di Kota Semarang, ada 22 titik cabang pembantu PT Pos Indonesia, sedangkan di seluruh Jateng-DIY jumlahnya mencapai 267 titik.
“Pada momen Ramadan dan Lebaran, konsumsi sembako kita lebih banyak. Sesuai instruksi presiden, semua kebutuhan pokok sembako harus tersedia di semua pasar,” ucap Wamentan.
Meskipun stok kebutuhan pokok tercukupi, menurutnya, pemerintah masih perlu melakukan operasi pasar untuk mendistorsi (menyeimbangkan) harga kebutuhan pokok di pasaran yang masih melebihi HET.
“Ada beberapa titik yang menjual (sembako) masih lebih dari HET. Maka yang kita lakukan adalah mendayagunakan 4.800 cabang kantor pos di seluruh Indonesia, menjadi gerai sembako dengan harga yang terjangkau di bawah HET,” katanya.
Dalam program itu, Wamentan mendayagunakan semua instrumen pemerintah, di antaranya Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yakni PT Pos Indonesia, Perum Bulog, ID Food, PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), PT Perkebunan Nusantara (PTPN), Dinas Pertanian, dan lainnya.
Harapannya, Gerai Pangan Murah PT Pos Indonesia bisa terus berjalan, bahkan sesudah Lebaran 2025.
“Jadi mulai tahun ini dan ke depan, semua harga terjangkau. Produsen, petani, peternak, pedagang (semua) untung dengan wajar,” ucapnya.
Pada kesempatan itu, Wamentan juga mengingatkan agar para pengusaha tidak “bermain-main” dengan urusan pangan rakyat dengan menimbun bahan pangan, mengurangi takaran timbangan, maupun melakukan tindakan curang lainnya.
Direktur Utama PT Pos Indonesia, Faizal Rochmad Djoemadi, menambahkan, Gerai Pangan Murah yang diluncurkan tersebut dinamakan Agri Pos. Berbagai kebutuhan pokok disuplai dari sejumlah BUMN, seperti Perum Bulog, ID Food, dan PTPN.
Setiap kali suplai bahan pangan dilakukan, PT Pos Indonesia akan menerima sebanyak 2.000 kg beras (kemasan 5 kg), gula pasir 1.000 kg, dan minyak goreng 1.000 liter.
“Hanya boleh dijual langsung ke masyarakat. Satu KTP boleh membeli maksimal 2 kg gula pasir, 2 liter minyak goreng, dan 10 kg beras,” ujarnya.
Berita Terbaru