Follow Us :              

Wujudkan Swasembada Pangan, Gubernur Tekankan Revitalisasi Lahan dan Perbaikan Irigasi 

  22 April 2025  |   12:00:00  |   dibaca : 223 
Kategori :
Bagikan :


Wujudkan Swasembada Pangan, Gubernur Tekankan Revitalisasi Lahan dan Perbaikan Irigasi 

22 April 2025 | 12:00:00 | dibaca : 223
Kategori :
Bagikan :

Foto : Gholib (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Gholib (Humas Jateng)

SALATIGA - Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., kembali berbelanja persoalan di kabupaten/kota melalui agenda Musyawarah Perencanaan Pembangunan Wilayah (Musrenbangwil) Eks Keresidenan Semarang Raya, meliputi Kota Semarang, Salatiga, Kendal, Kabupaten Semarang, Demak, dan Grobogan.

Ada beberapa hal yang menjadi permasalahan di sejumlah daerah tersebut. Salah satunya adalah upaya meneguhkan posisi Jawa Tengah sebagai lumbung pangan nasional pada tahun 2026.

"Revitalisasi lahan harus kita jaga, tidak boleh lagi lahan hijau berubah fungsi. Kedua adalah irigasi, sehingga infrastruktur irigasi harus kita perkuat mulai (dari) saluran primer, sekunder, dan tersier," ucap Gubernur di sela acara Musrenbangwil Eks Keresidenan Semarang Raya di Aula Kaloka Setda Kota Salatiga pada Selasa, 22 April 2025.

Ia juga meminta seluruh bupati dan wali kota di Jateng, baik di wilayah Eks Karesidenan Semarang Raya maupun eks keresidenan lain untuk memetakan daerah rawan kekeringan selama musim kemarau nanti.

"Pada saat musim kemarau, kita suruh petakan daerah kering atau kekeringan. Dampaknya di mana saja, sehingga tidak mengganggu produksi pangan di wilayah kita. Jangan sampai panen kita gagal karena kekeringan," ucap Gubernur di depan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan tokoh masyarakat Semarang Raya yang hadir.

Gubernur menjelaskan, Musrenbangwil merupakan salah satu agenda untuk berbelanja persoalan, yang nantinya dapat dimasukkan ke dalam arah kebijakan pembangunan tahun 2026. Musyawarah ini melibatkan seluruh komponen masyarakat, mulai dari pemerintah daerah, Forkopimda kabupaten/kota, tokoh masyarakat, tokoh agama, perwakilan disabilitas, anak, perempuan, serta perwakilan dari kelompok tani dan kelompok usaha.

"Musrenbang itu kan sifatnya bottom up (dari bawah ke atas), jadi permasalahan-permasalahan di kabupaten/kota di eks karesidenan ini nanti akan kita naikkan pada saat Musrenbang tingkat provinsi, sehingga program 2026 betul-betul komprehensif," katanya.

Pada tahun ini, arah kebijakan pembangunan Jateng difokuskan pada infrastruktur jalan, pertanian, layanan dasar, pendidikan, kesehatan, dan sumber daya manusia. Sementara pada tahun 2026, pembangunannya difokuskan pada upaya mewujdukan swasembada pangan.

Dalam pertemuan itu, masing-masing kepala daerah di wilayah Eks Keresidenan Semarang Raya menyampaikan berbagai persoalan yang ada di daerahnya, termasuk upaya penyelesaian yang akan dilakukan pada tahun 2026. 

Para kepala daerah juga memberikan dukungan penuh untuk meneguhkan Jawa Tengah sebagai lumbung pangan nasional.

Meskipun begitu, masih ada beberapa permasalahan yang harus diselesaikan, mulai dari saluran irigasi sampai lahan pertanian atau luas tanam yang semakin berkurang, bahkan ada daerah yang hasil panennya lebih banyak dijual ke wilayah lain.


Bagikan :

SALATIGA - Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., kembali berbelanja persoalan di kabupaten/kota melalui agenda Musyawarah Perencanaan Pembangunan Wilayah (Musrenbangwil) Eks Keresidenan Semarang Raya, meliputi Kota Semarang, Salatiga, Kendal, Kabupaten Semarang, Demak, dan Grobogan.

Ada beberapa hal yang menjadi permasalahan di sejumlah daerah tersebut. Salah satunya adalah upaya meneguhkan posisi Jawa Tengah sebagai lumbung pangan nasional pada tahun 2026.

"Revitalisasi lahan harus kita jaga, tidak boleh lagi lahan hijau berubah fungsi. Kedua adalah irigasi, sehingga infrastruktur irigasi harus kita perkuat mulai (dari) saluran primer, sekunder, dan tersier," ucap Gubernur di sela acara Musrenbangwil Eks Keresidenan Semarang Raya di Aula Kaloka Setda Kota Salatiga pada Selasa, 22 April 2025.

Ia juga meminta seluruh bupati dan wali kota di Jateng, baik di wilayah Eks Karesidenan Semarang Raya maupun eks keresidenan lain untuk memetakan daerah rawan kekeringan selama musim kemarau nanti.

"Pada saat musim kemarau, kita suruh petakan daerah kering atau kekeringan. Dampaknya di mana saja, sehingga tidak mengganggu produksi pangan di wilayah kita. Jangan sampai panen kita gagal karena kekeringan," ucap Gubernur di depan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan tokoh masyarakat Semarang Raya yang hadir.

Gubernur menjelaskan, Musrenbangwil merupakan salah satu agenda untuk berbelanja persoalan, yang nantinya dapat dimasukkan ke dalam arah kebijakan pembangunan tahun 2026. Musyawarah ini melibatkan seluruh komponen masyarakat, mulai dari pemerintah daerah, Forkopimda kabupaten/kota, tokoh masyarakat, tokoh agama, perwakilan disabilitas, anak, perempuan, serta perwakilan dari kelompok tani dan kelompok usaha.

"Musrenbang itu kan sifatnya bottom up (dari bawah ke atas), jadi permasalahan-permasalahan di kabupaten/kota di eks karesidenan ini nanti akan kita naikkan pada saat Musrenbang tingkat provinsi, sehingga program 2026 betul-betul komprehensif," katanya.

Pada tahun ini, arah kebijakan pembangunan Jateng difokuskan pada infrastruktur jalan, pertanian, layanan dasar, pendidikan, kesehatan, dan sumber daya manusia. Sementara pada tahun 2026, pembangunannya difokuskan pada upaya mewujdukan swasembada pangan.

Dalam pertemuan itu, masing-masing kepala daerah di wilayah Eks Keresidenan Semarang Raya menyampaikan berbagai persoalan yang ada di daerahnya, termasuk upaya penyelesaian yang akan dilakukan pada tahun 2026. 

Para kepala daerah juga memberikan dukungan penuh untuk meneguhkan Jawa Tengah sebagai lumbung pangan nasional.

Meskipun begitu, masih ada beberapa permasalahan yang harus diselesaikan, mulai dari saluran irigasi sampai lahan pertanian atau luas tanam yang semakin berkurang, bahkan ada daerah yang hasil panennya lebih banyak dijual ke wilayah lain.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu