Foto : Handy (Humas Jateng)
Foto : Handy (Humas Jateng)
SEMARANG - Banyaknya terobosan yang lahir dari desa membuat Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bertekad untuk mengumpulkan inovasi dari seluruh desa di wilayahnya dan dijadikan sebuah buku. Diapun menyiapkan sejumlah hadiah bagi lima inovator terbaik.
Hal tersebut disampaikan Ganjar saat membuka Pelatihan Peningkatan Kapasitas Pendamping Desa 19 - 23 November yang diikuti 1.380 pendamping desa, Senin (19/11/2018) malam di Hall MG Setos. Buku inovasi desa semacam itu kata Ganjar memang telah ada yang diinisiasi oleh Dirjen Anggaran. Namun penyusunan yang disampaikan Ganjar tersebut yang akan berperan nantinya adalah para pendamping desa.
"Kita mau yang lebih original dan muncul dari para pendamping. Kalau mereka mengumpulkan seluruh inovasi yang ada setiap desa, problem yang ditemukan dibahas mereka lalu masing-masing ada solusi yang diberikan ini akan menjadi pelajaran yang sangat baik untuk desa yang lain," kata Ganjar.
Dia lantas memberi contoh solusi perekonomian yang dilakukan di salah satu desa di Sragen. Terdapat kampung yang mengelola bisnis dengan memberdayakan para TKW usai mereka pulang dari tanah rantau. Penghasilan mereka per bulan mencapai Rp2,5 juta. Jika hal tersebut dituangkan dalam bentuk tulisan, enterpreneur di tingkat desa bisa di munculkan di tempat lain. Termasuk membuat usaha di level desa seperti BUMDES.
"Kita harapkan best practicenya itu kita tularkan dan kita perintahkan seluruh desa yang lain agar bisa. Misalnya soal perencanaan, perencanaan yang baik itu melibatkan partisipasi maka model penyerapannya harus seperti ini, monevnya harus seperti ini. Pelaksanaannya harus seperti ini. Maka itu akan bisa dijadikan standar yang berlaku di semua desa termasuk sistem informasinya," katanya.
Dengan pemikiran seperti itu, Ganjar yakin langkah para pendamping desa di Jawa Tengah bakal dijadikan percontohan nasional. Ganjar pun menyiapkan sejumlah hadiah bagi lima inovasi terbaik. "Maka detailnya saya ingin mereka bercerita satu lembar saja nanti kita kumpulkan agar jadi buku. Nanti kita kasih hadiah," katanya.
Saat ini inovasi yang lahir dari desa di Jawa Tengah cukup banyak dan beragam sektor, dari wisata, perpustakaan, bisnis termasuk pembenahan birokrasi di level desa. Dari sektor pariwisata, Umbul Ponggok di Klaten masih jadi primadona. Namun ada juga dari sektor olahraga yang dilakukan oleh pemerintah desa Wonosalam Demak.
Lutfi Taufiq, pendamping desa Wonosalam mengatakan inovasi sektor olahraga yang dilakukan adalah memproduksi ring basket sekaligus bisa digunakan untuk tiang netting. Ring basket tersebut juga ramah diffable. "Inovasi ini pernah meraih sebagai alat olahraga inovasi terbaik kedua dari Kemenpora," katanya.
Selain ring basket multifungsi tersebut, ada pula produk inovasi olahraga, stik hocky. Memang olahraga ini belum cukup populer di Indonesia. Penciptaan tersebut tidak terlepas dari peran warga yang kebetulan alumni jurusan olahraga Unnes dan saat ini juga sebagai wasit hocky nasional.
"Ke depan InsyaAllah di desa Wonosalam juga bakal dibangun jogging track," katanya.
(Ibra/Puji/Humas Jateng)
Baca juga : Pamerkan Inovasi Desa, Ganjar Minta Kepala Desa Ngevlog
SEMARANG - Banyaknya terobosan yang lahir dari desa membuat Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bertekad untuk mengumpulkan inovasi dari seluruh desa di wilayahnya dan dijadikan sebuah buku. Diapun menyiapkan sejumlah hadiah bagi lima inovator terbaik.
Hal tersebut disampaikan Ganjar saat membuka Pelatihan Peningkatan Kapasitas Pendamping Desa 19 - 23 November yang diikuti 1.380 pendamping desa, Senin (19/11/2018) malam di Hall MG Setos. Buku inovasi desa semacam itu kata Ganjar memang telah ada yang diinisiasi oleh Dirjen Anggaran. Namun penyusunan yang disampaikan Ganjar tersebut yang akan berperan nantinya adalah para pendamping desa.
"Kita mau yang lebih original dan muncul dari para pendamping. Kalau mereka mengumpulkan seluruh inovasi yang ada setiap desa, problem yang ditemukan dibahas mereka lalu masing-masing ada solusi yang diberikan ini akan menjadi pelajaran yang sangat baik untuk desa yang lain," kata Ganjar.
Dia lantas memberi contoh solusi perekonomian yang dilakukan di salah satu desa di Sragen. Terdapat kampung yang mengelola bisnis dengan memberdayakan para TKW usai mereka pulang dari tanah rantau. Penghasilan mereka per bulan mencapai Rp2,5 juta. Jika hal tersebut dituangkan dalam bentuk tulisan, enterpreneur di tingkat desa bisa di munculkan di tempat lain. Termasuk membuat usaha di level desa seperti BUMDES.
"Kita harapkan best practicenya itu kita tularkan dan kita perintahkan seluruh desa yang lain agar bisa. Misalnya soal perencanaan, perencanaan yang baik itu melibatkan partisipasi maka model penyerapannya harus seperti ini, monevnya harus seperti ini. Pelaksanaannya harus seperti ini. Maka itu akan bisa dijadikan standar yang berlaku di semua desa termasuk sistem informasinya," katanya.
Dengan pemikiran seperti itu, Ganjar yakin langkah para pendamping desa di Jawa Tengah bakal dijadikan percontohan nasional. Ganjar pun menyiapkan sejumlah hadiah bagi lima inovasi terbaik. "Maka detailnya saya ingin mereka bercerita satu lembar saja nanti kita kumpulkan agar jadi buku. Nanti kita kasih hadiah," katanya.
Saat ini inovasi yang lahir dari desa di Jawa Tengah cukup banyak dan beragam sektor, dari wisata, perpustakaan, bisnis termasuk pembenahan birokrasi di level desa. Dari sektor pariwisata, Umbul Ponggok di Klaten masih jadi primadona. Namun ada juga dari sektor olahraga yang dilakukan oleh pemerintah desa Wonosalam Demak.
Lutfi Taufiq, pendamping desa Wonosalam mengatakan inovasi sektor olahraga yang dilakukan adalah memproduksi ring basket sekaligus bisa digunakan untuk tiang netting. Ring basket tersebut juga ramah diffable. "Inovasi ini pernah meraih sebagai alat olahraga inovasi terbaik kedua dari Kemenpora," katanya.
Selain ring basket multifungsi tersebut, ada pula produk inovasi olahraga, stik hocky. Memang olahraga ini belum cukup populer di Indonesia. Penciptaan tersebut tidak terlepas dari peran warga yang kebetulan alumni jurusan olahraga Unnes dan saat ini juga sebagai wasit hocky nasional.
"Ke depan InsyaAllah di desa Wonosalam juga bakal dibangun jogging track," katanya.
(Ibra/Puji/Humas Jateng)
Baca juga : Pamerkan Inovasi Desa, Ganjar Minta Kepala Desa Ngevlog
Berita Terbaru