Follow Us :              

Punya KIS, Mbah Narpen: Kok Tidak Dapat Uang?

  09 February 2019  |   15:00:00  |   dibaca : 13592 
Kategori :
Bagikan :


Punya KIS, Mbah Narpen: Kok Tidak Dapat Uang?

09 February 2019 | 15:00:00 | dibaca : 13592
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

BANYUMAS - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mendampingi Menteri Kordinator Bidang Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Puan Maharani memberikan bantuan sosial kepada masyarakat Banyumas di Pendopo Si Panji Kabupaten Banyumas, Sabtu (9/2/2019).

Pada penyerahan bantuan itu, Puan Maharani menanyakan banyak hal kepada masyarakat yang hadir, salah satunya apakah bantuan yang diterima bermanfaat atau tidak. "Bantuannya sangat bermanfaat, untuk biaya anak sekolah," kata Pudji Astuti salah seorang penerima bantuan.

Saat Puan bertanya apakah ada masyarakat yang sudah menerima kartu namun tidak kunjung memperoleh bantuan yang diharapkan, tiba-tiba, seorang nenek mengacungkan jari ke atas dan langsung maju ke depan.

Sambil tertatih, nenek yang diketahui bernama Narpen, 81, itu maju menghampiri Puan. Di hadapan putri Megawati Soekarno Putri itu, Mbah Narpen mengaku jika sudah menerima kartu tapi belum menerima manfaat.

"Kulo gadhah kartu (saya punya kartu), nanging mboten angsal duit (tapi tidak dapat uang), padahal tonggo kulo angsal (padahal tetangga saya dapat)," katanya.

Puan kemudian menanyakan jenis kartu apa yang diterima Mbah Narpen. Dengan santai, warga Pasirmuncang, Purwokerto Barat itu mengatakan memiliki Kartu Indonesia Sehat (KIS).

"Nek KIS niku mboten angsal duit, mbah (kalau KIS itu tidak dapat uang mbah). Niku kanggo berobat nek simbah sakit (Itu untuk berobat kalau mbah sakit)," jelas Puan. "Ooh ngoten (oh begitu)," jawab Mbah Narpen.

Hal tersebut tentu membuat seluruh peserta tertawa. Melihat hal itu, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo kemudian menghampiri Mbah Narpen. "Mbah mboten angsal PKH (Mbah tidak dapat Program Keluarga Harapan)?" tanya Ganjar.

Mbah Narpen menjawab tidak dapat. Dia mengatakan hanya menerima satu kartu, yakni KIS saja. "Oh ini mungkin ketinggalan. Saya pastikan hari ini Mbah Narpen ini dapat PKH untuk lansia. Pendamping PKH mana, yang di tempatnya mbah ini?" tanya Ganjar.

Seorang laki-laki yang diketahui pendamping PKH kemudian lari ke depan. "Tolong didampingi, cek kondisinya, kalau memang layak menerima, tolong pastikan dapat PKH. Segera ya, jangan tunda-tunda lagi!" pinta Ganjar.

Mendapat kepastian itu, Mbah Narpen tampak senang. Dia mengatakan sudah lama menanti dapat bantuan dana tunai dari pemerintah. "Tonggo kulo angsal, kulo mboten (Tetangga saya dapat, tapi saya tidak), nggih seneng nek diparingi (ya senang kalau dikasih bantuan)," jawabnya.

Pada penyerahan bantuan itu, sejumlah bantuan sosial diberikan oleh Menko. Anatara lain, bantuan PKH, KIS, Kartu Indonesia Pintar (KIP), sertifikat kepesertaan pelatihan bimbingan perkawinan, pembangunan Gedung PTSP Pelayanan Haji, Pembangunan Gedung IAIN Purwokerto dan berbagai bantuan lainnya.

(Bowo/Himawan/Humas Jateng)

 

Baca juga : Dikunjungi Ganjar, Mbah Barkah: Aku Bungah


Bagikan :

BANYUMAS - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mendampingi Menteri Kordinator Bidang Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Puan Maharani memberikan bantuan sosial kepada masyarakat Banyumas di Pendopo Si Panji Kabupaten Banyumas, Sabtu (9/2/2019).

Pada penyerahan bantuan itu, Puan Maharani menanyakan banyak hal kepada masyarakat yang hadir, salah satunya apakah bantuan yang diterima bermanfaat atau tidak. "Bantuannya sangat bermanfaat, untuk biaya anak sekolah," kata Pudji Astuti salah seorang penerima bantuan.

Saat Puan bertanya apakah ada masyarakat yang sudah menerima kartu namun tidak kunjung memperoleh bantuan yang diharapkan, tiba-tiba, seorang nenek mengacungkan jari ke atas dan langsung maju ke depan.

Sambil tertatih, nenek yang diketahui bernama Narpen, 81, itu maju menghampiri Puan. Di hadapan putri Megawati Soekarno Putri itu, Mbah Narpen mengaku jika sudah menerima kartu tapi belum menerima manfaat.

"Kulo gadhah kartu (saya punya kartu), nanging mboten angsal duit (tapi tidak dapat uang), padahal tonggo kulo angsal (padahal tetangga saya dapat)," katanya.

Puan kemudian menanyakan jenis kartu apa yang diterima Mbah Narpen. Dengan santai, warga Pasirmuncang, Purwokerto Barat itu mengatakan memiliki Kartu Indonesia Sehat (KIS).

"Nek KIS niku mboten angsal duit, mbah (kalau KIS itu tidak dapat uang mbah). Niku kanggo berobat nek simbah sakit (Itu untuk berobat kalau mbah sakit)," jelas Puan. "Ooh ngoten (oh begitu)," jawab Mbah Narpen.

Hal tersebut tentu membuat seluruh peserta tertawa. Melihat hal itu, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo kemudian menghampiri Mbah Narpen. "Mbah mboten angsal PKH (Mbah tidak dapat Program Keluarga Harapan)?" tanya Ganjar.

Mbah Narpen menjawab tidak dapat. Dia mengatakan hanya menerima satu kartu, yakni KIS saja. "Oh ini mungkin ketinggalan. Saya pastikan hari ini Mbah Narpen ini dapat PKH untuk lansia. Pendamping PKH mana, yang di tempatnya mbah ini?" tanya Ganjar.

Seorang laki-laki yang diketahui pendamping PKH kemudian lari ke depan. "Tolong didampingi, cek kondisinya, kalau memang layak menerima, tolong pastikan dapat PKH. Segera ya, jangan tunda-tunda lagi!" pinta Ganjar.

Mendapat kepastian itu, Mbah Narpen tampak senang. Dia mengatakan sudah lama menanti dapat bantuan dana tunai dari pemerintah. "Tonggo kulo angsal, kulo mboten (Tetangga saya dapat, tapi saya tidak), nggih seneng nek diparingi (ya senang kalau dikasih bantuan)," jawabnya.

Pada penyerahan bantuan itu, sejumlah bantuan sosial diberikan oleh Menko. Anatara lain, bantuan PKH, KIS, Kartu Indonesia Pintar (KIP), sertifikat kepesertaan pelatihan bimbingan perkawinan, pembangunan Gedung PTSP Pelayanan Haji, Pembangunan Gedung IAIN Purwokerto dan berbagai bantuan lainnya.

(Bowo/Himawan/Humas Jateng)

 

Baca juga : Dikunjungi Ganjar, Mbah Barkah: Aku Bungah


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu